Bab 12. Pertempuran Di Dunia Lain

45 4 0
                                    

Part 12
Pertempuran di Dunia Lain

Saat pesona gadis itu merasuki jiwa Arnof, seketika Arnof tersadar oleh teriakan pak Hasan yang seolah sedang disiksa.

Arnof melepaskan pandangannya ke sekitar hutan, mencari dari mana datangnya suara tersebut.

"Ada apa, Bang?" tanya gadis berkerudung merah itu.

"Aku mendengar ada yang memanggil," ujar Arnof setengah berbisik.

Wajah gadis itu terlihat semringah. Dia pun ikut mencari seseorang yang di maksud. Tetapi, mereka tidak menemukannya.

"Aku yakin, itu teman-temanku, Bang. Mungkin mereka juga sedang mencarimu," ucap gadis itu lagi.

"Ayo, kita cari mereka."

Wajah gadis itu terlihat tersenyum. Tetapi, ada tersimpan sesuatu dalam senyuman tersebut.

Saat mereka sedang berjalan bergandengan, tiba-tiba gadis berkerudung merah berteriak.

Aaauuu ...!

"Kenapa?"

"Gak apa, Bang. Abang jalan aja duluan," sahut sang gadis.

Arnof berjalan di depan gadis berkerudung merah. Tanpa Arnof sadari, sebenarnya gadis itu adalah makhluk yang menjelma menjadi gadis cantik untuk memikat Arnof. Agar Arnof terlupa dengan waktu yang sudah ditetapkan.

"Sial, air dalam botol itu sempat menciprat ke tanganku," geram gadis itu.

Tiba-tiba saja gadis berkerudung merah itu suaranya berubah serak dan besar. Wajahnya pun juga berubah menghitam. Tangannya yang terkena cipratan air dalam botol pun langsung melepuh.

Merasa gadis yang bersamanya tidak menyusul, Arnof membalikan badannya untuk melihat kondisi sang gadis. Ternyata gadis berkerudung merah sudah berada dibelakang Arnof.

Gadis siluman itu sudah mengubah wujudnya kembali ke semula dengan  perwujudan gadis cantik.

"Yuk, kita harus berhati-hati di RIMBA belantara ini. Karena kita tidak tahu ada makhluk buas atau makhluk gaib yang akan menyerang kita," ujar Arnof mencoba menuntun gadis kerudung merah.

Namun, gadis itu menghempaskan tangan Arnof. Gadis tersebut tidak mau bergandengan tangan.

"Kenapa?" tanya Arnof.

"Lenganku sedikit sakit, Bang. Lagian aku juga haur. Boleh gak minta air minum itu," ujar sang gadis menunjuk botol yang tergantun di pinggang Arnof.

"Oh, ini bukan air minum. Ini air untuk menyelamatkan jasad Om-ku yang diambil makhluk gaib." Arnof keceplosan mengatakan rahasia yang sedang dalam misinya.

"Oh, aku kira air minum, Bang." Gadis itu pun tersenyum licik.

"Bang, aku capek, mau beristirahat dulu," rengek gadis berkerudung merah.

Arnof melirik jam yang melingkar dipergelangan tangannya. Dia terkejut, karena hari sudah menunjukan jam satu siang. Itu berarti tinggal dua jam lagi untuk menyelamatkan pak Hasan.

"Maaf, aku harus meninggalkanmu. Aku harus menyelamatkan Om-ku."

Arnof pun bersiap untuk meninggalkan gadis berkerudung itu. Tetapi, sang gadis menahan langkahnya.

"Bang, kepalaku sangat pusing."

Tiba-tiba gadis itu pingsan, sehingga membuat Arnof bingung. Untuk bisa membuat gadis tersebut tersadar, Arnof harus menemukan air untuk mengusap wajah gadis berkerudung.

Arnof teringat, air yang tergantung di pinggangnya. Arnof berpikir, sedikit memakai air tersebut tidak akan mengurangi untuknya menyelamatkan pak Hasan.

MITOS (Awas, Nyawamu dalam bahaya!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang