➴. A : Attention

302 67 9
                                    

Chan menatap tajam pemuda pirang yang masih asik duduk di salah satu kursi toko"Mau sampai kapan duduk disitu?" Tanyanya dengan nada ketus.

Felix, pemuda manis itu hanya mengangkat bahu acuh lalu mulai fokus mengerjakan tugas kuliahnya, nampaknya si manis sama sekali tidak peduli dengan tatapan serigala si pemilik toko.

"Hah.." Chan menghembuskan nafas lelah.

Tidak terhitung sudah berapa kali Chan menarik nafasnya akibat ulah si manis, sebenarnya Felix sama sekali tidak berbuat ulah karena sedari 5 jam yang lalu pemuda pirang itu tengah sibuk mengerjakan tugas kuliahnya yang menumpuk.

Chan berjalan mendekati meja yang sedang Felix duduki, Chan berdecak pelan saat atensi si manis sama sekali tidak mau lepas dari layar laptop didepannya.

"Dek." Panggilnya.

Tanpa menoleh Felix menyahut dengan deheman singkat "Hmm?"

Chan mengambil kursi dan mendudukan dirinya disamping Felix "Sibuk banget, kakak sampai dicuekin?" Tanyanya.

Sontak saja si pirang menghentikan ketikannya pada keyboard laptop, Felix menatap Chan dengan senyum jahil "Ekhem, kak Chan cemburu yaa? Tunggu yahh, Felix selesain tugas dulu!"

Pemuda pirang itu segera menyelesaikan tugasnya dengan semangat menggebu.

Chan sukses dibuat geleng-geleng kepala, dia menepuk pelan pucuk kepala si pirang "Jangan buru-buru, santai aja ngerjainnya." Ucapnya.

Saat Chan hendak pergi tiba-tiba Felix menahan tangannya "Kak Chan mau kemana?"

Chan menunjuk dapur "Ke dapur, kamu mau minum apa?" Tanyanya.

"Susuu cokelat!" Felix menjawab dengan semangat.

Chan senyum "Susu cokelat gak ada, adanya air putih."

Felix cemberut kesal, ishh kakak gebetannya ini terkadang memang menyebalkan "Ya terus kenapa nanya mau minum apa?!" Felix berteriak marah.

Chan dibuat tertawa karna tinggkah si pirang "Ada kok, sebentar kakak buatin dulu."

Felix mengangguk hormat "Ay ayy captain!"

•••

Felix menguap lebar, dengan wajah mengantuk si manis merapihkan perlengkapan kuliahnya. Karena terlalu mengantuk hampir saja laptop yang masih dalam tahap menyicil jatuh ke lantai.

Felix tersenyum ramah saat tahu jika Chan yang menyelamatkan laptop miliknya "Aaww, terima kasih kak Chan." Ucapnya.

Chan berdemem singkat, tadinya Chan sedang sibuk menyapu tokonya karena sebentar lagi hendak tutup tapi Chan sadar jika masih ada salah satu pelanggan yang susah pulang, bayangkan saja Felix datang dari jam 2 siang dan sekarang sudah hampir jam 8 malam.

Chan memperhatikan setiap pergerakan pemuda pirang didepannya "Ngantuk banget kayanya?"

Felix mengangguk heboh "Huumm, aku kurang tidur."

Chan menaruh sapunya ke tempat semula lalu berjalan lagi menghampiri Felix "Lagian kenapa gak ngerjain tugasnya dirumah? kan bisa sambil santai, mau tidur juga gampang."

Felix cemberut sembari memakai tas hijaunya "Jadi kak Chan gak suka kalau aku ngerjain tugas di toko kakak?" Tanyanya marah.

Chan menggeleng pelan "Bukan, bukan gak suka..kakak cuma penasaran aja kenapa kamu malah milih ngerjain tugas disini di banding dirumah yang jelas jelas lebih nyaman."

Felix yang sudah siap melangkah keluar pun menolehkan kepalanya, dia tersenyum malu-malu "S-soalnya kalau ngerjain disini ngebuat aku tambah semangat karena.."

Chan mengangkat satu alisnya "Karena?" Tanyanya penasaran.

"K-karena ada jodoh masa depan aku disini." Si pirang menyembunyikan wajah menggunakan kedua tangan mungilnya sebelum berlari menjauh dari hadapan Chan yang sedang menganga lebar di ambang pintu.

Chan geleng kepala melihat tingkah Felix, tapi entah kenapa Chan tidak bisa menyembunyikan seyum lebarnya.

[ TBC ]

[ TBC ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rn.Crepes's shop [Chanlix] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang