9

818 135 21
                                    

Promise Me, Sensei

Story by : Eminamiya

Rate : M


HARGAI USAHA PENULIS DENGAN CARA TIDAK MENJIPLAK ATAU MENGCOPY CERITA INI

DON'T LIKE, DON'T READ

Happy Reading



Hinata's POV

"Siapa?"

Alisku menekuk. Aku ingat siapa wanita ini. Dia adalah orang yang waktu itu menangis di depan Sensei.

Tapi... 'siapa?'.

Bukankah seharusnya, mulutku yang bertanya seperti itu?

Siapa dia? Kenapa dia bersama Sensei?

Bola mataku bergulir, menatap pada wajah Sensei yang kini mengalihkan pandangan ke tempat lain--seolah menghindari mataku.

"Kau siapa?" Suara wanita itu kembali menimpali; mengeluarkan kalimat tanya dengan nada yang terdengar kurang nyaman dengan kehadiranku. Sorot mata dengan lensa kontaknya tampak mendelik, mengintimidasi.

Rasanya cukup mengusik. Namun, kucoba untuk memberi jawaban atas alasan keberadaanku saat ini. "Aku ada perlu dengan Naruto-sensei."

"Ah..., kau muridnya?" Kini, dia maju selangkah, memamerkan satu senyuman yang terukir manis pada belahan bibir.

"Katakan saja sekarang. Kami ada urusan dan harus segera pergi," lanjutnya.

Sensei? Kenapa dia tidak mengucapkan sepatah kata pun? Kenapa hanya diam dalam situasi ini?

Pertanyaan di kepalaku semakin menjadi-jadi saat mengingat kejadian beberapa menit yang lalu. Panggilan teleponku tak mendapat respon oleh Naruto-sensei, padahal, saat ini ia sedang menggenggam ponselnya.

Serta..., kenapa Sensei berkata jika sedang mengurusi urusan di tempat lain? Padahal, aku mendapatinya baru saja keluar dari apartemen bersama seorang wanita?

Apa ini urusan yang dia maksud?

Dengan suasana hati dan pikiran yang mulai penuh awas, mulutku terbuka. "Kau siapa?"

Kini, kusadari jika Naruto-sensei sedikit tersentak. Alisku menekuk semakin dalam saat melihat bagaimana ia menatap wanita di sebelahnya dan melihat ke arahku secara bergantian untuk beberapa detik.

Senyum wanita itu semakin lebar. Wajahnya berubah menjadi cerah ketika ia melirik pada Naruto-sensei.

"Aku calon istrinya."

Plak!

Ketika itu, aku terpaku. Seketika, dadaku bagai dihantam oleh besi panas yang membuat napasku sesak.

"A-Apa?"

Tanpa kuasa, Kakiku bergerak mundur. Coba menggeleng untuk menghilangkan pikiran yang mendadak terasa tak menentu.

Aku benar-benar terkejut.

"A-Apa maksud--"

Dengan sedikit bergetar, mataku menatap Naruto-sensei begitu serius - seolah - meminta penjelasan barangkali pendengaranku bermasalah saat mendengar pernyataan itu. Tidak! Tepatnya, memang itu yang kuharapkan. Aku ingin semua yang kudengar adalah salah.

Promise Me, Sensei ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang