Promise Me, Sensei
Story by : Eminamiya
Rate : M
⚠
HARGAI USAHA PENULIS DENGAN CARA TIDAK MENJIPLAK ATAU MENGCOPY CERITA INIDON'T LIKE, DON'T READ
Happy Reading
6 bulan kemudian,
Semua telah kurapikan, mulai dari peralatan tulis dan juga buku paket. Memasukkannya ke dalam tas lalu segera berjalan menuju pintu keluar.
Sejenak, aku berhenti pada rak sepatu di dekat pintu keluar, memilah terlebih dahulu alas kaki mana kiranya yang akan kupakai hari ini. Setelah menemukan yang cocok, aku kembali bangkit lalu melanjutkan perjalanan.
Hari ini cuaca sangat cerah. Langitnya begitu biru, banyak burung-burung berterbangan dan hinggap di dahan pohon. Mereka bersiul merdu, seolah ikut menikmati nikmatnya suasana yang tersedia. Penjabaran yang terkesan kekanakan? Haha, aku tahu.
Aku menarik napas panjang dan menghembuskan secara perlahan. Udara yang begitu segar membuat kerja paru-paruku menjadi jauh lebih baik.
Hari ini adalah genap bulan ke empat aku masuk ke universitas setelah lolos pada tahap seleksi. Salah satu sahabatku, Shion, juga masuk ke universitas dan jurusan yang sama denganku.
Sekarang ... aku telah memulai kembali kehidupanku.
Suasana yang baru, keadaan yang baru, dan ... perasaan yang tetap sama?
Haha. Tidak.
Kini, aku mulai membangun kembali perasaanku.
Bukan karena aku mencoba berhenti, namun, karena ada kalimat yang berkata, 'Masalah sehari cukup untuk sehari, karena esok memiliki masalahnya sendiri'.
Bukan berarti aku meyakini, jika tiap hari akan selalu ada masalah, melainkan, kucoba untuk menerapkan pemahaman jika ada hal di hari esok yang lebih penting dari hari kemarin. Lagi pula, yang namanya masalah pasti akan selalu hadir selama manusia masih bernapas. Jadi, ada baiknya bila hal tersebut tak dijadikan daftar hitam dalam agenda hidup.
Langkah terus menuntunku hingga berdiri di halte bus. Secara tak sengaja--ah! Tidak, tapi memang setiap hari aku akan bertemu dengan Shion di sini. Berangkat bersama ke kampus dan pulang pun bersama.
Melihat kehadiranku, Shion segera tersenyum dan memberi sapaan selamat pagi penuh semangat--yang kurespon dengan senyum di wajah.
Hari ini akan kulalui seperti hari-hari kemarin.
.
.
.
Kegiatan perkuliahan hari ini selesai pada pukul lima sore.
Langit di atas telah menampakkan warna kekuningan senja saat aku berdiri di depan halte bus--berniat untuk kembali ke apartemen dan segera beristirahat, sebelum kulanjutkan untuk mengerjakan tugas.
Kali ini, Shion tidak bersama-sama denganku. Dia pergi untuk mengikuti kegiatan bersama teman yang lain.
Bus yang sedari tadi kutunggu, mulai menampakkan diri dan berhenti tepat di hadapan. Aku memasukkan diri ke dalamnya dan kembali keluar setelah berhenti pada perhentian bus yang tak jauh dari apartemen.
Langkahku kembali menuntun untuk melewati jalan yang biasa kulalui setiap pulang, lalu dengan perlahan menaiki anak tangga menuju ke unit apartemen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise Me, Sensei ✔
FanfictionAku menyadarinya, semakin aku mencintaimu, semakin aku takut pada diriku sendiri. *** Aku tidak tahu, apakah yang kulakukan ini adalah pilihan yang tepat atau tidak. Tapi untuk saat ini, pikiranku hanya diisi oleh hasratku untuk memiliki Naruto-sens...