Mpls hari kedua, kali ini Tey bangun lebih pagi, gadis cantik itu sangat rapi hari ini, ia berangkat ke sekolah dengan rambut di kepang 2 dari samping kemudian rambut tengahnya di biarkan terurai, ia tampil seperti di dunia disney, muka turunan Tailand itu membuat kesan disney yang ada pada dirinya bertambah. Tak lupa ia juga memakai jepit tambut elegan yang ia beli dari hongkong.
"cantik banget anak mama"
"Loh mama tumben belum berangkat ke kantor"
"Mama datang menyusul Tey, karena mama ada urusan"
"Oh baik ma, Tey berangkat dulu yaa"
"Loh ga sarapan kamu?"
"Ntar aja ma Tey mau berangkat pagi biar ga telat lagi"
>>>>>
"Beby"
"Oh shit, Tian ini ga seperti yang kamu lihat"
Jelas² Tian melihat bahwa kekasihnya itu sedang bersender di pundak lelaki di area taman, lantas ia mau berkata apa lagi? Jelas² ini perselingkuhan!!.
"Aku pusing jadi aku cuman naruh kepala aja"
"Basi tau ga? Dahlah putus aja"
"APA?!! GA"
"terserah lo" Tian pergi berjalan meninggalkan Marta dan lelaki itu, Marta mengikuti Tian sambil mengoceh dan menjelaskan tentang Lelaki itu namun Tian mengabaikannya.
"TIAN!!" bentak Marta menggeret tangan Tian.
"lo gabisa mutusin gue, atau kalau engga gua aduin ke papa lo kalo kita pernah main di apartemen miliknya"
"Tutup mulut lo Marta!!"
"Oh lo pikir gue bodoh? Gue juga tau kok lo juga suka pergi ke club ketemu cewe² disana, minum bareng, lo pikir gue juga gabisa sama lelaki? Brengsek lo Tian ga intropeksi"
Marta kesal dan pergi meninggalkan Tian, Tian yang menyadari kata² Marta langsung terdiam dan berfikir bahwa apa yang di katakan Marta itu benar, tak hanya Marta melainkan Tian juga sering bertemu wnita malam di club.
Tian hanya melamun di dekat air mancur sekolah, ia terus memfikirkan sikapnya itu, disisi lain ia sangat mencintai Marta, namun ia juga egois, ia hanya ingin Marta tidsk dengan dengan lelaki manapun sedangkan Tian nempel sana sini.
"Aduh" suara gadis samping air terjun yang tiba² terjatuh.
Ternyata itu Tey, Tian lagsung menolongnya berdiri, dan mempersilahkan Tey untuk duduk. Tey jatuh karena jalanan berumput itu licin dan kini menodai rok miliknua.
"Makanya lain kali hati² rok lu kotorkan jadinya"
"Ya mana gue tau kalau rumputnya licin"
"Ohya gue masi punya dendam ya sama lo"
"Dih apaan dah, yang salah kan emang lo, ngapain coba ciuman di sekolah, goblok"
Ucap Tey sambil berdiri berusaha meninggalkan Tian karena ia harus menuju lapangan untuk Mpls hari kedua.
"Tunggu"
Tey berbalik dan melihat Tian. Tian melepas jaketnya kemudian berdiri dan memasangnya di sekeliling rok Tey.
"Rok lo itu kotor, jadi tutupin ini aja"
Tey hanya terdiam dan kaget akan sifat Tian yang Tey kira selama ini ia adalah brandalan keji ternyata ia juga masi memilki sifat care.
>>>>
Aska melihat Tey dengan menggunakan jaket Tian, ntah mengapa Aska begitu hafal pakaian Tian seolah olah mereka saudara seumah.
"Woi sini"
Tey menghampiri Aska. "Kenapa?"
"Ngapain lo pake jaket? Di bawah"
"Rok gua kotor, nanti jam istirahat gua ke koperasi buat beli rok baru"
"Jangan bilang gue ini jaket Tian?"
"Kok lo tau si"
"Gue dukun!! Dah sana lo baris ke deretan kelas lo"
"Gue gatau gue masuk kelas apa, keamren kan gue gagal mpls karna lo gblok"
"Ohiya, bentar" ucap Aska sembari melihat hp dan mencari nama Tey di pdf daftar siswa kelas 10.
"Nih kelas 10-2 cepet baris kalo ga gua suruh cari botol lagi nih"
"Yeuuu" jawab Tey kemudian pergi meninggalkan Aska.