Shim Jaeyoon x Lee Heeseung
Fanfiction by berrieebiru###
Ruangan tanpa pencahayaan di malam tanggal 15 Oktober adalah tempat ternyaman bagi seorang Shim Jaeyoon. Duduk di tengah ruangan, di hadapan kue ulang tahun dengan lilin yang tidak menyala.
Ruangan itu seakan akan di buat menjadi redup. Hanya ada sinar rembulan yang sedikit memperjelas isi ruangan yang merupakan sebuah kamar kost itu. Kamar kost yang tidak begitu luas, namun barang barangnya tertata dengan rapih.
Sudah sejak satu bulan yang lalu musim gugur datang. Musim yang selalu Jake tunggu tunggu kedatangannya. Bukan untuk melihat keindahannya, melainkan untuk melakukan hal yang sudah menjadi rutinitasnya tiga tahun belakangan.
Tepat pada hari ini, ia memperingati hari kematian sang kekasih yang meninggalkannya pasca kecelakaan tiga tahun silam. Sekaligus merayakan ulang tahun sang kekasih.
Sosok Lee Heeseung, lelaki manis yang selalu Jake puja puja karna parasnya yang ayu rupawan. Yang selalu Jake puja puja karena sifat dan perangainya yang begitu baik dan pantas untuk di puja. Lee Heeseung sudah membuat Jake tergila gila padanya.
Bahkan setelah ia tiadapun, ia masih membuat Jake memujanya. Jake sangat amat mencintainya bahkan setelah maut memisahkan keduanya. Tidak ada yang bisa menggantikan Lee Heeseung di hidup seorang Shim Jaeyoon.
Hanya seorang Lee Heeseung yang dapat mengerti bagaimana Jake harus di perlakukan. Bagaimana harusnya Jake di rawat dan di beri arahan kemana jalan yang benar.
Maka dari itu, Lee Heeseung bisa mengubah Jake yang urak urakan dan tidak mau di atur menjadi Jake yang lebih baik dari sebelumnya.
Tidak ada yang bisa menggambarkan sebesar apa rasa cinta Jake pada lelaki cantik yang dapat menaklukan hatinya itu. Begitu besar, sampai sampai Jake bingung harus berhenti dimana ia menghitung.
Lee Heeseung tidak pernah memarahinya ketika ia membuat masalah. Lee Heeseung akan memberinya pengertian yang membuatnya langsung merasa bersalah dan berjanji untuk tidak mengulanginya.
Tidak ada amarah, ancaman dan semacamnya. Tapi anehnya, Jake dapat begitu mudah menurut pada sosok Lee Heeseung.
Air matanya menetes merasakan kerinduan yang mendalam hingga membuat dadanya terasa begitu sesak. Ia menangis lagi di malam dengan tanggal yang sama di tempat yang sama pula di setiap tahunnya.
Akan seperti apa dirinya jika ia tidak bertemu dengan sosok Lee Heeseung?
Heeseung adalah tujuannya, ketika tujuannya pergi, akan kemana ia membawa kakinya untuk terus melangkah?
Jaeyoon total hilang arah.Namun ia kembali menata hidupnya secara perlahan, ia tidak mau usaha Heeseung untuk membuat hidupnya menjadi lebih baik, menjadi sia sia hanya karna dirinya hilang arah.
Dan sekarang, dia di sini. Menangis tanpa suara menahan rasa rindu pada seseorang yang tidak bisa di temu.
Ia menatap kue yang ia letakkan di atas meja. Kemudian ia tiup lilin tanpa api itu.
"selamat ulang tahun, sayang. rusa cantik aku masih kamu dan akan selalu kamu, jadi kamu ngga perlu khawatir"ucapnya.Biarlah ruangan itu tetap tanpa pencahayaan. Sebab Jake datang kemari dengan perasaan yang bercampur menjadi satu. Kue akan menjadi simbol rasa kebahagiaannya karna telah merayakan ulang tahun Heeseung.
_Dan ruangan yang redup menjadi simbol dari rasa sedihnya yang merindukan sosok sang kekasih._
Ruangan itu akan selalu _redup_ . Sebab bahagianya sudah di bawa pergi oleh yang tercinta.
END