Chapter 4

48 7 9
                                    

"Kamu adalah orang yang paling beruntung yang pernah ku temui"
-nadirah khairunnisa-






~HAPPY READING ♡~






🥰🥰🥰🥰

"Bismillahirrahmanirrahim, kedatangan saya kesini ingin melamar putri kedua anda yaitu Naura Khanza Khairunnisa. Apakah Pak Abizar mengizinkan saya untuk menjadikan putri Bapak sebagai pendamping hidup saya? " Ucap Azzam dengan lancang.

Kalau boleh jujur ya, Azzam itu sebenarnya gugup dan grogi parah. Tetapi, atas izin Allah SWT Azzam bisa bicara dengan lancang dan tegas. Barakallahu fiikum.

"Bismillahirrahmanirrahim, saya sih ikut Naura saja. Jika Naura setuju dengan lamaran kamu, saya ridho dan mengizinkan anda untuk menikahi putri kedua saya, " Ucap Abah Abizar dengan lancang

"Apakah kamu mau menerima saya sebagai Abah dari anak-anak mu dan anak-anak kita nanti nya? " Tanya Azzam ke Naura

"Saya izin bertanya boleh? Maaf klo saya lancang kak, "

"Silahkan saja, "

"Kakak tidak malu karena nanti nya kakak akan menikah dengan seorang janda?"

"Tidak. Buat apa saya malu? Kelak, kalau anda beneran jadi istri sah saya, saya janji akan menjaga kamu dan anak-anak kamu serta anak-anak kita nanti nya, "

"Jadi gimana jawabannya, Naura Khanza Khairunnisa? " Lanjut Azzam.

"Bismillahirrahmanirrahim, dengan izin Allah, Ridho Allah dan restu orang-tua. Saya Naura Khanza khairunnisa menerima niat baik anda yaitu ingin meminang saya, " Ucap Naura.

"Alhamdulillah, " Ucap semua orang yang ada disana.

"Ini tidak ada paksaan kan Naura? " Tanya Azzam.

"Tidak bang. Saya Ridho, dan saya mau anak-anak saya hidup bahagia dengan adanya seorang pemimpin atau ayah untuk mereka, " Ucap Naura.

"Maa syaa Allah Naura, gua tambah kagumm sama lo, " Ucap Azzam dalam batinnya.

"Alhamdulillah kalau begitu Nak. Apa sebaiknya minggu depan saja kita melakukan akad nikah nya? Resepsi nya mah terserah kalian aja Nak. Gimana nak? " Saran Abi Yusuf.

"Saya setuju aja Abi, " Ucap Azzam.

"Naura pun" Ucap Naura.

"Alhamdulillah, kalau begitu akad nya minggu depan ya. Btw, mau digedung, dirumah, atau di masjid? " Tanya Abah Abizar.

Sekilas Azzam menatap Naura, mata Naura sangat adem dipandang nya.

Naura yang mengerti dengan tatapan Azzam, Naura langsung saja menganggukkan kepalanya bertanda dia setuju apa yang diucapkan Abahnya tersebut.

"Naura maunya di masjid pesantren bang Azzam saja, " Ucap Azzam.

"Bismillahirrahmanirrahim, Azzam setuju saja kiyai, " Ucap Azzam.

"Alhamdulillah kalau begitu. Berarti deal ya Suf? " Ucap Abah Abizar.

"Iya zar, " Ucap Abi Yusuf.

"Lathifah, temani Naura dan abang mu untuk ngobrol-ngobrol gih, " Ucap Mama Zafirah.

"Nanti Ifah yang jadi nyamuk Mama, " Ucap Lathifah.

"Memang nya kamu mau sahabat mu dan abangnya jadi fitnah dipesantren ini? " Tanya Mama Zafirah.

N & A  [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang