CHAPTER 27

2.2K 66 2
                                    

🌷Happy Reading🌷

.
.
.
.

×××

"Mommy....." teriak Zia ketika melihat Chesna sedang menantikan dirinya dan Gavin.

"Hai honey"ucapnya membungkukkan sedikit badan mensejajarkan tingginya dengan Zia sembari mengelus pipi chubbynya yang semakin hari semakin berisi.

"what do you think about the new school?"Tanya Chesna dalam akses Inggris.

"I thought it was really fun" balas Zia dengan wajah gembiranya.

"Alhamdulillah kalau gitu" ucap Chesna mengelus puncak kepala Zia dengan sayang.

"Abang dimana Zia"ucap Chesna yang tidak melihat keberadaan Gavin sedari tadi.

"Abang masih ada urusan sebentar sama Miss Ella katanya"ucap Zia membuat Chesna mengerutkan kening bingung.

Kenapa anakku bisa berurusan dengan salah satu miss di hari pertamanya sekolah. Pikir Chesna.

"Emang abang ada urusan apa sama miss Ella?"Tanya Chesna kepada Zia yang menggelengkan kepalanya tidak tahu.

"Zia nggak tahu. Tadi abang tiba-tiba dipanggil sama miss Ella katanya ada yang perlu dibicarakan sebental"ucap Zia dengan nada cadel yang masih melekat di dirinya.

Chesna pun hanya menganggukan kepalanya mendengar penjelasan dari Zia.

"Baiklah, sambil kita nunggu abang Gavin gimana kalau kita beli permen kapas untuk Zia sama Abang. Mau nggak?" Ucap Chesna yang dibalas pekikan semangat dari Zia sang empunya.

"Ayo Mommy kita beli pelmen kapas"ucap Zia sembari menarik tangan Chesna dengan wajah semangatnya.

Zia pokoknya mau pelmen kapas warna bilu,pink sama walna hijau. Batin Zia yang menarik pergelangan tangan Chesna sembari menatap gerobak permen kapas itu penuh dengan obsesi.

Awalnya cadelnya terhadap R sudah menghilang tapi entah kenapa terkadang Zia masih mengucapkan huruf R dengan L.

"Zia jalannya pelan aja permen kapasnya nggak bakalan abis. Jadi jalannya santai aja jangan cepat-cepat" ucap Chesna menasihati Zia yang sangat antusias ingin membeli permen kapas.

"Hehe.. maaf mommy soalnya Zia udah nggak sabar mau makan permen kapasnya"ucap Zia menatap Chesna dengan cengiran khasnya.

Chesna hanya tersenyum menggelengkan kepalanya mendengar ucapan Zia.

"Pak beli pelmen kapasnya 4 warna pink satu, bilu satu, telus warna hijau satu sama walna kuning satu ya. Nanti mommy yang bayalin"ucap Zia ketika sampai di depan bapak-bapak penjual permen kapas.

"Kenapa banyak banget belinya Zia"ucap Chesna mendengar Zia yang memesan begitu banyak permen kapas.

"Zia mau semua warna mommy. Jadi Zia pesan semuanya deh"ucap Zia dengan wajah berbinar ceria menatap Chesna.

Chesna yang mendengarnya hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah putrinya satu ini.

"Jangan lupakan abang ya" ucap Chesna yang dibalas dengan ancungan jempol.

"Mommy tenang aja abang yang warna kuning nanti" ucap Zia yang hanya diangguki Chesna.

Setelah mendapatkan semua yang diinginkannya. Chesna dan Zia pun kembali ke gerbang sekolah untuk melihat apakah gavin telah selesai urusannya atau belum.

Sesampainya disana rupanya gavin telah menunggu keduanya sambil menatap jalan raya.

"Mommy kemana?" Tanya Gavin menghampiri mereka.

"Mommy temenin Zia tadi beli permen kapas. Maaf ya. Mommy pikir abang masih sama miss"ucap nya sambil mengusap pelan rambut Gavin.

"It's okay mom"ucap Gavin memeluk pinggang Chesna dan menenggelamkan dirinya di perut Chesna.

🍀🍀🍀

Assalamualaikum....
Halo semuanya....

Maaf untuk part ini singkat. Soalnya nggk ada ide lagi plus lagi mager. Jangan lupa saran dan masukkannya.

Votment bagi yang mau aja ya😊

Salam hangat

Khaira

Surrender to love (New Version)/ Revisi BerjalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang