"semua tentang Lo membekas, tangan gue contohnya"
"Gal, makan yuk gue udah beliin bubur buat Lo" ucap elvaira dengan senyum manis berserta dua mangkok ditangannya
"Mau makan dimana disini atau disitu? Kayanya disini aja deh agak bersih" elvaira hendak melangkah
tapi bubur ayam yang dibawanya, ditepis kasar oleh Galang. Kedua mangkok berisi bubur ayam dengan kuah yang panas itu jatuh mengenai seragam dan tangan Elvaira. Elvaira merasakan perih sekaligus panas ditangannya
"Awss, panas" ringis elvaira
"Mana yang sakit?" ucap Galang dengan nada halus, sampai membuat elvaira bingung karena tak biasanya Galang seperti ini"Ini" elvaira memberikan telapak tangannya yang memerah karena tumpahan kuah bubur tadi
"Oh ini sakit"
"Aaa sakit Galang, lepas anjing" elvaira memekik keras ketika Galang menekan dan menggosok telapak tangannya dengan kasar
"Tangan gue melepuh dan waktu itu malah Lo gosok, ya dia ninggalin bekas gini deh" elvaira memandangi tangannya yang terlihat seperti bekas luka bakar
"Terus kata kata kasar Lo masih nancep diotak gue gal"
"Lo tuh udah bodoh soall pelajaran, seenggaknya jangan bodoh masalah cinta"
"BANGSAT LO APA APAAN SIH" Galang semakin kesal ketika melihat elvaira menginjak rokoknya
"TAPI BUKAN BERARTI LO BISA AMBIL DAN BUANG ROKOK GUE SEMBARANGAN BITCH"
"Yang ada Lo harus ngaca sebelum Lo berbicara, Lo ngaca lihat penampilan Lo ngga jauh beda sama cewek club yang disewa setelah itu dibayar El"
"Omongan Lo gacocok sama tampilan Lo bodoh"
Galang hanya diam membiarkan elvaira mengingat semua perlakuan buruk Galang, elvaira mengingat setiap detik bahagia maupun suka yang dirasa dengan Galang. hebat memang manusia satu ini.
"Dan Lo tau yang paling buat ati gue sakit?"
"Apa?" tanya Galang dengan alis yang terangkat
"Pas gue gak sarapan dan bangun pagi demi buatin Lo sarapan" Jawab elvaira dengan pandangan menerawang ke depan sana
Galang menatap tak minat lunch box yang berisi sandwich dan berberapa buah itu, dari bentukannya sandwich itu sepertinya enak sebenarnya Galang ingin mencobanya tapi melihat wajah elvaira membuat Galang kesal dan berakhir menepis lunch box itu dan menginjak makanan itu didepan mata elvaira
"Lo denger gue baik baik, gue gapernah mau liat muka Lo dan gue gamau Lo sok peduli sama gue, gue gamau lihat satu helai pun rambut Lo, dan gue gamau denger suara lo ngehina desicha Lo, denger sialan"
"Udah ya gal, jangan bairin gue inget semua hal buruk tentang Lo" elvaira menggeleng kepalanya
"Kalau semua itu bisa buat Lo plong keluarin El, keluarin kalau perlu hajar gue sekalian atau Lo mau bunuh gue langsung" Galang menatap elvaira yang menunduk karena manahan menangis
"Engga gal, gue gamau membenci Lo terlalu dalam. gue gabisa ngebenci orang yang gue cinta secara bersamaan" elvaira menggelengkan kepalanya dengan air mata yang mengalir
"Satu hal yang buat gue selalu terbayangi itu karena sikap lo el, entah kenapa gue cuman nyaman sama lo dan ngerasa oke oke aja saat lo recokin hidup gue. Padahal gue bisa ajaa balikan sama alika- mantan gue, tapi gue rasa gue nyaman sama lo dan sayang sama desicha, soory kalau terlalu labil."
"Tapi gue sama desicha cuman sebatas itu, sejauh ini gue belum pernah ngerasain jantung berdebar kaya sekarang"
"Gue salah karena benci sama Lo El, seharusnya gue gausah benci sama Lo..."
"karena letaknya benci dan cinta itu sama, sama sama dihati"
"benci yang gue pelihara dulu alasannya karena wajah Lo yang selalu muncul dibayangan gue, sedangkan gue gak pingin tau apapun tentang lo"
"Saat sama desicha ataupun wanita lain siapapun, wajah Lo yang muncul. Gue ngerasa ngehianati mereka saat gue jalan, makan, becanda sama dia tapi Lo yang ada di otak gue"
"Gue benci Lo, gue kira bisa ngurangin pikiran gue ke lo"
"Ternyata salah El, benci gue jadi cinta" Galang mengusap matanya yang mengeluarkan sedikit air mata
Elvaira bisa melihat ketulusan disana benar benar tulus sampai mata itu terlihat mengeluarkan cairan bening.
Tidak biasanya ia melihat Galang setulus ini sampai meneteskan air matanya, mata teduh yang tadi ia tatap berubah menjadi sendu...
"Apa yang harus gue percaya dari orang yang udah bohongin dirinya sendiri gal?"
"Lo mau bukti apa El, biar gue tau yang Lo maksud"
"Minta izin ke bang Al sama acha, habis ini kita ke taman komplek. Lihat hujan" Pinta elvaira yang memandang sekitar sudah turun gerimis
"Enggak ini udah malam" sergah Galang mendengar ide gila elvaira
"Atau Lo gak bisa komunikasi sama gue besok" Ancam elvaira dengan wajah menggemaskan
"Okei, gue minta izin sama pak Al sama Acha" Galang maju mendekati gerbang dan elvaira mengikuti Galang dari belakang

KAMU SEDANG MEMBACA
RUMPANG
Teen FictionElvaira sangat mencintai Galang, tapi entah mengapa Galang enggan menerima cintanya. Banyak penolakan, banyak olokan. Tapi Elvaira tidak menggubris hal hal itu, tapi di lain sisi Galang suka pada desicha. Apapun akan lakukan untuk melindungi desicha...