01. ALVARO DAN DESICHA🕊

687 27 0
                                    

Setelah kejadian dimana dirinya diculik dan dimasukkan ke mobil desicha tidak mengingat apa apa yang ia ingat terakhir adalah laki laki itu menepuk keras tengkuknya sampai ia pingsan dan tak sadarkan diri, tapi tunggu mengapa atap rumah ini beda dengan atap rumahnya?

Desicha menoleh ke kanan, ia kaget ketika mendapati laki laki yang tadi memaksanya masuk kedalam mobil telah tidur satu selimut dengannya. Desicha memang polos tapi ia mengerti dan faham apa yang terjadi pada dirinya saat ini!

"Maafin Acha" ucap desicha dengan menitihkan air matanya

Acha menangis tak henti hentinya bagaimana ia tidak terguncang, mahkota nya yang ia jaga diambil oleh laki laki yang bahkan sama sekali tidak dia kenal.

Bagaimana dengan masadepan yang sudah ia rancang, bagaimana ia menghadapi hari esok? Bagaimana ia akan berbicara pada paman dan bibinya? Sungguh pikiran desicha sekarang sedang penuh!

"Berisik, bangsat" umpat laki laki yang sudah menculik desicha

"Kamu jahat" sentak desicha dengan air mata yang tak henti hentinya

"Gue bayar, Sepuluh kali lipat cash Lo bisa pergi dari apartemen gue sekarang" dengan pandangan yang sayu dan nada angkuh Alvaro menatap perempuan disampingnya itu

"Simpan uang anda brengsek, saya tidak perlu uang itu" ucap desicha yang beranjak dari kasur dengan selimut yang ia pakai untuk menutupi tubuh polosnya

"Sampah" Lontar Alvaro menatap punggung desicha yang mengarah pada kamar mandi

Desicha masih mampu mendengar ucapan Alvaro,jujur ia sangat sakit hati ketika mendengar suara berat dengan nada khas orang mabuk itu

"Kenapa harus ada episode malam ini Tuhan" desicha luruh ketika ia sampai dikamar mandi

"Bagaimana kalau ini semua berdampak dengan masa depan ku tuhan" desicha menggosok tanda kemerahan yang dibuat lelaki itu tadi tapi tanda itu tak bisa hilang malah kulit desicha yang terasa panas.

Dengan hati kacau,tampilan seadanya desicha keluar dari apartemen itu. Tak disangka sekarang sudah pukul 04.00 pagi dapat dipastikan ia akan dimarahi habis habisan oleh paman dan bibinya.

"Semoga episode ini tidak berimbas kepada keluarga perempuan mu" ucap desicha menatap laki laki Yang sedang tertidur dengan pulas itu.

"Ya Tuhan, aku tidak akan mengadu kepadamu tapi sepertinya rasa sakit dibalas maaf itu tidak adil" Gumam desicha dengan tangisnya

RUMPANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang