"El gue punya pantun buat Lo" Regan ini memang paling lawak diantara galang dan teman temannya.
"Ohyaa gimana gimana?" tanya elvaira bersemangat
"Buah semangka warnanya merah" Kata Regan terpotong
"Cakeup" sahut Deo
"Neng Elvaira kapan move on dari Galang?" Perkataan Regan yang mendapat tatapan tajam dari Dio dan Galang,tapi berbeda dengan elvaira yang sedang tertawa
"Mana ada pantun kaya gitu ogeb" Deo menjitak kelapa Regan!
"Sinis semua Lo, orang gue yang bikin terserah gue lah"
"Hahaha lucu gue suka" Pungkas elvaira dengan sisa tawanya yang amat manis
"Lo mau apa kesini?" Suara Galang mulai terdengar,tiba tiba suasana menjadi dingin
"Mau ajak kekantin"
"Gakmau"
"Ajak jalan"
"Gakmau"
"Ajak nonton"
"Gakmau"
"Lah terus Lo maunya kemana gal? Gue nyocokkin Lo deh" finall elvaira yang merasa kesal karena ajakannya ditolak terus menerus oleh Galang
"Gue gamau dan gak akan mau" Galang beranjak dari meja yang ia duduki
"Lo tuh udah bodoh soall pelajaran, seenggaknya jangan bodoh masalah cinta" Galang melenggang pergi meninggalkan elvaira yang bergeming ditempatnya
"El gausah dimasukin ati, Galang emang gitu suka ceplas ceplos" Deo memang 50/50 kadang bisa gila kadang bisa bijak
"Udalah El move on dari Galang, jalan sama gue. Gue jamin bahagia dunia akherat Lo" Ucap Regan dengan membenarkan letak rambutnya hal itu mengundang tatapan tajam deo
"Lo semua bisa aja, eh gue kekantin dulu ya mau sarapan. Lo bertiga gamau ikut?" tanya Elvaira
"Lo duluan deh El,kita nyusulin sigalang dulu" Jawab Regan sembari melambaikan tangan
"Oke byee"
***
Galang meninggalkan ketiga temannya, sekarang tujuannya adalah kelas desicha. masih pagi tapi ia sudah rindu dengan senyum manis sahabatnya itu.
"Acha" sapa Galang pada gadis yang menelungkup kan kepalanya dimeja itu
"Hei, Lo kenapa? Abis nangis?" Galang terkejut ketika melihat mata sembab desicha
"Gue gapapa Lang, Lo ngapain kesini?" Acha ganti bertanya pada Galang yang sekarang duduk didepannya
"Kekantin yuk sarapan, masih ada 25menit, cukup lah buat makan" Ajak Galang dengan tatapan tulus
"Yaudah ayuk. Yang lain mana?" tanya desicha yang tidak melihat keberadaan tiga Sekutu Regan
"Dio baca buku kaya biasanya, Regan sama Deo lagi dikelas sama elvaira"Jawab Galang dengan nada sedikit malas
"Elvaira itu kadang baik kadang rese ya" desicha membuka kembali obrolan saat melewati koridor menuju kantin
"Banyak resenya sih" Galang hanya menjawab enteng ucapan desicha sembari fokus pada jalan di depan nya
"Dia tadi pagi beli donat bibi gue lang, tapi resenya ya gitu dia bilang sekalian beli harga diri gue" Tutur desicha dengan tawa samar yang masih bisa didengar oleh Galang
"Nanti gaada lagi alasan bibi marah sama gue lang, habis sekolah gue bisa belajar dengan tenang" Tutur desicha dengan mata berbinar
"Cha, Lo kalo takut jualan bibi Lo gak laku bawa ke gue, gue beli dan jangan pernah Lo jual hati Lo" Galang menarik bahu desicha untuk menatap matanya
"Maksudnya gimana sih Lang? Mana ada gue jual hati"
"Gue tau Lo sakit hati pas vaira ngomong gitu" Galang menatap dalam manik milik desicha
"Engga Lang, gue gapapa udah biasa kali"
"Biasa diejek elvaira dan Lo diem aja gitu?"
"Lo mau makan atau ceramah sih" desicha melenggang pergi dari hadapan Galang menuju meja kosong
***
Sesampainya di kantin Galang memesankan serta membawakan makanan milik desicha.
sesekali Galang dan desicha tertawa kecil, entah karena guyonan Galang atau karena cerita desicha sepertinya mereka kalau berdua terlihat bahagia. Hal itu tak luput dari pandangan elvaira yang sudah merasa panas merasa emosi, lagi lagi desicha menang darinya lagi lagi desicha bisa bersama Galang sedangkan dirinya tidak!
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMPANG
Teen FictionElvaira sangat mencintai Galang, tapi entah mengapa Galang enggan menerima cintanya. Banyak penolakan, banyak olokan. Tapi Elvaira tidak menggubris hal hal itu, tapi di lain sisi Galang suka pada desicha. Apapun akan lakukan untuk melindungi desicha...