PACKAGE

470 63 14
                                    

Warning: ada adegan menjurus di sini.
.
.
.
.
.
Chaeyoung mengumpat kesal dalam hati sejak ia memutuskan untuk terbangun lebih awal dari yang sudah ia rencanakan semalam. Terima kasih banyak kepada Kim Junmyeon, kakak tirinya, yang membuat kegaduhan di kamar sebelah bersama beberapa temannya yang menginap sejak 2 hari yang lalu. Awalnya Chaeyoung pikir kedatangan teman-teman Junmyeon tidak akan mengganggunya sama sekali. Ayolah, kita bicara soal Junmyeon di sini. Sosok pria yang terkenal kaku, jayus, dan tidak banyak bicara kecuali jika itu adalah situasi yang memang memaksanya untuk cerewet. Ia pikir teman-teman sang kakak tidak akan jauh berbeda. Nyatanya ia salah besar. Semua teman Junmyeon sangat berisik.

Seketika saja Chaeyoung menyesal karena semalaman ia habiskan untuk kegiatannya yang bersifat pribadi. Um, haruskah ia jujur di sini? Baiklah, ia akan terbuka tentang kegiatan favoritnya di malam hari ketika semua penghuni rumah sedang terlelap. Chaeyoung memiliki sebuah hobi yang tidak biasa, tetapi bisa dimaklumi jika orang-orang tahu mengingat usianya sudah cukup dewasa. Err, atau tidak juga? Sepertinya tidak semua orang bisa memaklumi Chaeyoung, si gadis populer sejak masa sekolahnya, apabila gadis itu diam-diam senang melakukan kegiatan seks solo atau yang dikenal dengan masturbasi.

Astaga, Chaeyoung bisa menebak kalau ada orang yang tengah terperanjat kaget setelah mengetahui fakta memalukannya tersebut. Tapi, itulah kenyataan yang ada. Bisa dibilang Chaeyoung memiliki hormon yang agak 'berlebih' dan tentu saja ia tidak akan sembarangan memberikan keperawanannya kepada seorang pria. Suaminya di masa depanlah satu-satunya orang yang boleh menikmati tubuhnya meskipun ia sendiri belum tahu siapa orang itu. Chaeyoung memang senang masturbasi, tapi bukan berarti ia akan rela menghabiskan malam penuh gairah dengan pria-pria asing yang tak sengaja ia temui di klub malam. Maka dari itu, ia selalu melampiaskan hasrat seksualnya dengan bermain solo di kamar--atau juga kamar mandi.

Kurang-lebih ia menghabiskan sekitar 1-2 jam untuk masturbasi semalam. Sudah pasti ia masih mengantuk sekarang dan terima kasih banyak kepada teman-teman Junmyeon yang mengacaukan waktu istirahatnya.

Chaeyoung melirik ke arah jam di dinding kamarnya, masih pukul 5 pagi dan orang-orang di kamar Junmyeon masih belum juga tidur. Mungkin karena orang tua mereka sedang liburan ke Paris sehingga membuat mereka semua bisa lebih leluasa menikmati pesta para pria di kamar sebelah. Lain cerita jika ada sosok orang tua di rumah ini. Chaeyoung yakin sekali mereka semua akan bersikap tenang layaknya anjing yang sudah menemukan sisi nyaman pada sosok majikannya. Tapi, walaupun ia tidak begitu menyukai teman-teman Junmyeon, sebenarnya ada salah satu dari teman sang kakak yang menarik perhatiannya.

Namanya adalah Park Chanyeol. Tinggi, mata tajam, dada bidang, punggung lebar, rahang tegas bak dipahat. Harus Chaeyoung akui rahasia kecil lain miliknya. Terkadang jika ia tidak memiliki fantasi untuk kegiatan solonya, Chaeyoung biasanya membayangkan kalau dirinya sedang dicumbu oleh teman baik kakaknya itu. Lucu sekali kalau dipikir-pikir. Padahal ia dan Chanyeol tidak dekat meskipun beberapa kali mereka bertegur sapa singkat, bisa dibilang hanya sebagai bentuk formalitas saja jika pria itu sedang main ke rumah ini. Tolong jangan salahkan Chaeyoung, salahkan saja Chanyeol yang benar-benar menggodanya untuk membayangkan pria itu ke dalam imajinasi seksualnya.

Ah, sial. Aku horny lagi, gerutu Chaeyoung dalam hati. Berkat memikirkan Chanyeol, area kewanitaannya malah tergoda dan tengah berteriak-teriak untuk segera dipuaskan.

Setelah berbagai pertimbangan, Chaeyoung pikir tak ada salahnya untuk masturbasi di pagi hari. Kamar sebelah sedang berisik, artinya semua yang ada di sana sedang sibuk dengan kegiatan masing-masing sehingga tidak mungkin mereka bisa mendengar apalagi mengintip Chaeyoung melakukan kegiatan favoritnya. Tapi, sebelum itu, Chaeyoung baru ingat ada satu hal yang harus ia lakukan. Kalau tidak salah, semalam Junmyeon bilang bahwa ada beberapa paket untuk Chaeyoung yang ditaruh di ruang keluarga dan ia mengabaikan saja karena sudah terlalu lelah setelah pulang kuliah. Mengingat betapa sensitifnya salah satu barang yang ia beli secara online itu, Chaeyoung memutuskan untuk mengambilnya sekarang sebelum ada orang iseng yang mengambilnya.

CRUMBS✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang