Sebagai seorang editor di kantor penerbitan, tidak ada jaminan kalau pekerjaannya akan terbilang mudah seperti anggapan kebanyakan orang yang awam tentang dunia kepenulisan. Contohnya seperti saat ini. Roseanne Park memandang penuh kecemasan saat ia menemukan ekspresi yang tampak seperti ingin melemparkan banyak kritikan di wajah atasannya. Beberapa kali ia bisa mendengar helaan napas panjang dari Park Chanyeol, sang Kepala Redaksi di tempatnya bekerja, di saat pria itu masih sibuk memeriksa hasil pekerjaan Rose yang terhitung dalam weekly report.
Setelah selesai, Rose melihat Chanyeol menutup ratusan lembar yang ada di meja pria itu sebelum bersedekap dan melihat ke arahnya. Diam-diam Rose menelan salivanya karena gugup, ia tahu sekali jika atasannya sudah bersedekap dengan pandangan tajam begitu artinya ia baru saja melakukan suatu kesalahan yang cukup fatal. Lalu, pria itu turut membuka komputer yang ada di meja kerja pria itu sebelum akhirnya mulai membuka suara.
"Apa kau sudah mendapatkan hasil laporan soal penjualan bulan kemarin dari bagian marketing?" tanya Chanyeol sambil tetap melihat ke arah komputer.
"Ya, bujangnim," jawab Rose dengan suara pelan.
"Kalau begitu seharusnya kau sudah tahu masalah macam apa yang sedang kita hadapi," Chanyeol melihat ke arahnya kali ini sembari menggeser sedikit monitor komputernya agar Rose bisa melihat langsung apa yang ada di sana. "Ini adalah masalah yang sedang kita hadapi dan aku yakin ini ada kaitannya denganmu sebagai salah satu dari sekian banyak orang yang bekerja di perusahaan penerbitan ini. Kau adalah Kepala Editor sehingga hal seperti ini tidak seharusnya terjadi. Bukankah begitu, Rose-ssi?"
Rose menggaruk tengkuknya karena merasa bersalah. "Ah, iya. Aku minta maaf soal itu--"
"Permintaan maafmu tidak akan mengubah apapun kecuali jika kau berniat bekerja lebih keras dan lebih teliti lagi di proyek berikutnya," potong Chanyeol. "Kau sudah melihatnya sendiri. Kita mendapatkan banyak kritikan lantaran pembaca menemukan ada banyak typo di sana-sini pada beberapa novel best seller dari perusahaan kita. Sebagai Kepala Editor, kenapa kau bisa melakukan kesalahan semacam ini? Aku tidak peduli kalau kau sedang ada masalah pribadi atau tidak, yang jelas kau sudah bersikap tidak profesional sekarang."
"Maaf," Rose membungkuk dalam-dalam dan hanya bisa memandangi lantai. "Aku akan bekerja lebih keras lagi setelah ini. Sekali lagi aku benar-benar minta maaf."
"Tidak perlu minta maaf atas apa yang sudah terjadi. Ganti permintaan maafmu dengan hasil kerja yang lebih baik ke depannya. Seperti yang sudah kau ketahui, akhir bulan ini kita akan merilis cetakan ke-5 dari novel Mistress karya Kim Jisoo. Itu adalah salah satu novel terlaris yang pernah diterbitkan oleh perusahaan kita. Belum lagi rencananya kita juga akan merilis beberapa novel populer dari platform online di waktu yang sama. Apa kau bisa mengerjakan semuanya sampai minggu depan?" tanya Chanyeol setelah penjelasan panjang-lebarnya.
"Minggu depan?" Rose melebarkan kedua matanya.
"Ya. Minggu depan. Itu jika kau memang merasa bersalah atas kesalahan yang kau perbuat sebelumnya," balas Chanyeol santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRUMBS✅️
FanfictionAU. Romance/Comedy/Angst. Orang bilang kalau cinta itu benar-benar ada hanya pada saat pendekatan. Ketika sebuah hubungan terjalin, cinta hanyalah remahan saja apabila dibandingkan dengan kecemburuan, komunikasi dan pastinya komitmen. Kumpulan onesh...