CD

450 63 5
                                    

Akhir pekan biasanya selalu diisi dengan kegiatan menyenangkan bersama teman-teman, entah pergi makan di restoran dengan konsep instagram-able atau sekadar menonton film keluaran terbaru di bioskop. Sayang sekali sejak memasuki masa semester akhir, hal-hal menyenangkan seperti tidak lagi bisa dilakukan oleh Roseanne Park. Terutama karena ia mendapatkan beasiswa di saat keluarganya berada di Melbourne, Australia. Tentu saja ia harus bisa lulus kuliah S1 tepat pada waktunya karena jika tidak maka bisa-bisa kedua orang tuanya akan menyeret gadis itu kembali ke Melbourne. Sebenarnya bukan tanpa alasan Rose memilih kuliah di Seoul. Ia adalah penggemar berat EXO dan dengan berada di Seoul maka ia bisa memiliki potensi yang lebih besar untuk bertemu grup favoritnya. Benar, kan?

Hari ini Sabtu dan Rose sudah menghabiskan hampir 3 jam waktu yang ia miliki hanya untuk berkonsultasi mengenai materi skripsinya dengan salah satu dosen muda di Fakultas Hukum tempat ia menuntut ilmu selama 4 tahun terakhir. Namanya adalah Park Chanyeol, dosen itu 15 tahun lebih tua darinya di mana Rose berusia 22 tahun dan pria itu berusia 37 tahun. Meskipun usia pria itu sudah cukup matang, wajahnya terbilang awet muda seperti pria yang baru berusia 29-30 tahunan. Pria itu juga bisa dibilang sangat tampan. Hanya saja, masih menjadi misteri di kalangan mahasiswa mengenai alasan dosen itu masih saja melajang hingga saat ini. Tapi, ada juga gosip kalau pria itu adalah duda tanpa anak, entah karena ditinggal mati istrinya atau karena sebuah perceraian.

Pria itu menjelaskan dengan amat detail dan penuh kesabaran setiap kali Rose beberapa kali bertanya tentang hal-hal yang kurang dipahami gadis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pria itu menjelaskan dengan amat detail dan penuh kesabaran setiap kali Rose beberapa kali bertanya tentang hal-hal yang kurang dipahami gadis itu. Apalagi kendala lainnya adalah Rose mengambil kelas internasional yang artinya gadis itu belum amat lancar dalam menulis Hangul maupun bicara dalam Bahasa Korea. Chanyeol memperhatikan Rose yang sedang mencari-cari salah satu konten yang ada di buku referensi yang minggu lalu sempat diberikan oleh pria itu kepadanya. Setelah menemukan apa yang dicari, mereka kembali membahas untuk materi yang akan dikerjakan oleh Rose di bab berikutnya.

"Kupikir ini semua sudah cukup untuk hari ini. Kau hanya perlu mengerjakan bab kesimpulan dan mungkin aku baru bisa bertemu denganmu lagi akhir bulan ini. Jika ada perubahan atau kau sudah selesai lebih awal, kau kirimkan saja kesimpulan yang kau buat melalui email," sahut Chanyeol.

"Baik, Dosen Park," balas Rose sebelum gadis itu teringat sesuatu. "Oh iya, omong-omong ada sesuatu yang hampir saja kulupakan. Begini, apa Anda ingat dengan CD referensi untuk menulis jurnalku nanti? Minggu lalu Anda bilang akan membawakan CD referensi dari senior-senior yang dulu sempat menjadi mahasiswa bimbingan Anda."

Chanyeol terdiam sejenak sebelum mengingatnya. "Ah, iya. Kau benar. Tentu saja aku membawanya. Semalam sudah kumasukkan ke dalam tasku. Sebentar."

Pria itu segera mencari barang yang dimaksud di dalam tas kerjanya hingga kemudian ia menemukan benda yang dimaksud. Chanyeol menyerahkan benda itu kepada Rose yang langsung dibalas oleh gadis itu dengan ucapan terima kasih. Setelahnya, Rose permisi untuk pulang ke apartemennya agar bisa segera mempelajari CD referensi yang dipinjamkan oleh pria itu. Setelah pintu ruangan kerjanya ditutup oleh Rose yang sudah pergi, Chanyeol membuka laptopnya dan hendak mengerjakan sesuatu di sana. Ia adalah dosen sekaligus lawyer sehingga tidak perlu dijelaskan betapa banyaknya pekerjaan pria itu sekarang.

CRUMBS✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang