5. Jay Gak Suka Ayah!

165 16 4
                                    

Menebus kesalahan kemarin, hari ini Beomgyu menjemput Jongseong lebih awal. Saat sampai disekolah suasana di pekarangan terasa sepi, namun terdengar beberapa suara di dalam kelas.

Dengan sabar Beomgyu menunggu di salah satu bangku yang terletak di taman bermain. Biasanya para orang tua menunggu disana jika malas menanti di tempat parkir.

Selang beberapa menit terdengar keributan, suara anak-anak yang berteriak riang. Terlihat banyak anak yang keluar dari kelas masing-masing.

Beomgyu berdiri sembari fokus mencari sang anak, dan setelah menemukannya langsung melambaikan tangan. Jongseong datang menghampiri dengan senyuman yang mengembang.

"Papi sudah sembuh?" tanya Jongseong yang langsung meraih jemari Beomgyu untuk digenggam.

Beomgyu sedikit berjongkok, lalu mencium pipi anaknya.

"Iya sayang, papi sudah minum obat. Sekarang sudah sehat lagi," balas Beomgyu yang beralih menggenggam tangan mungil anaknya, kemudian menariknya untuk berjalan beriringan.

Jongseong tampak senang, ia berjalan dengan riang. Tapi saat menoleh ke arah papinya, ia kembali menekuk wajah, "kaki papi masih sakit ya?"

Ah Beomgyu lupa untuk berjalan normal. Sejujurnya masih sangat perih, tapi ia harus terlihat sehat. Akhirnya memaksakan diri, menahan rasa sakit yang ia terima.

"Enggak tuh, papi udah sembuh. Nih lihat!" Beomgyu mencoba berjalan seperti biasa.

Wajah Jongseong berbinar bahagia. Merasa senang karena Beomgyu sudah sembuh seutuhnya. Mengabaikan wajah papinya yang menahan perih.

Namanya juga anak-anak, mana paham ucapan bohong dan benar orang tuanya.

"Paps, kita beli eskrim yuk. Kemarin kan tidak jadi," ajak Jongseong semangat. Wajah anak itu berseri-seri, nampak menggemaskan.

"Okay, siap meluncur!"

Keduanya terkekeh bersamaan selama perjalanan menuju kedai eskrim.










---0_0---












Sore ini Jongseong membantu papinya di dapur. Anak kecil ini berdiri dengan antusias menanti perintah Beomgyu. Entah untuk mengambilkan alat atau beberapa bumbu masak. Anak ini hanya dijadikan transportasi tak kasat mata, tapi ia cukup senang. Setidaknya kehadirannya dibutuhkan.

"Hati-hati ambil telurnya ya, jangan sampai pecah," titah Beomgyu dengan suara lembut. Jongseong langsung berlari ke arah kulkas sembari sedikit berjinjit, meraih dua butir telur pada masing-masing tangannya sesuai dengan permintaan Beomgyu.

"Ting nong... Telur pesanan papi sudah datang!" pekik Jongseong dengan riang, kedua tangannya diulurkan ke depan guna menunjukkan barang bawaannya.

Beomgyu tersenyum saat melihat sang anak mendekat, menepuk kepalanya dengan sayang.

"Terimakasih tuan, pesanannya cepat sekali. Bintang lima." Beomgyu mengangkat tangan sembari menunjukkan kelima jarinya.

Jongseong tertawa bahagia setelah dua butir telur telah beralih tempat, kemudian pipi gembulnya mendapat sebuah kecupan.

"Kan Jay bisa jalan cepat, hehe."

"Kalau begitu, ayo kita memasak dengan cepat!"

Dengan senang hati Jongseong mendekat ke arah Beomgyu sembari mengikuti segala instruksi dari sang ahli mengenai apa saja yang boleh anak itu lakukan, yang paling penting untuk menghindari pisau dan juga kompor.












---0_0---















"Ayah pulang!"

Taehyun masuk ke dalam rumah dengan wajah lelahnya, meletakkan tas ke atas sofa bersamaan dengan jas kerja yang dengan cepat ia lepas. Selanjutnya menarik dasi yang serasa mencekik leher.

Father vs Son || TaeGyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang