Heeseung sudah pulang. Kini Taehyun bertugas sebagai tukang cuci piring. Ia kesal karena istrinya melarang si tamu untuk ikut mencuci piring, padahal tadi orangnya mau-mau saja saat disuruh.
Beomgyu sedang bersantai di ruang tamu bersama sang anak. Keduanya menonton kartun kesukaan Jongseong.
"Kata dokter papi sakit apa?" Jongseong memeluk tubuh Beomgyu dari samping, namun matanya masih fokus menatap pada layar bergerak dihadapannya.
"Papi gak sakit kok."
"Eung? Tapi tadi kan papi muntah dan panas seperti api," timpal Jongseong tak percaya, kedua netranya berkedip lucu.
Beomgyu menoleh ke arah sang anak, keduanya saling bertatapan. Beomgyu sangat gemas dengan si gembul kesayangannya ini.
"Iya sayang papi tidak sakit, tapi papi punya hadiah untuk Seongie."
"Hadiah?" Kedua netra itu berbinar, mendengar kata hadiah membuat hati Jongseong kian menghangat. Ia sangat suka hadiah, semua hadiah yang papinya berikan akan dijaga dengan sangat baik. Berbeda dengan hadiah dari ayahnya, entahlah barang-barang itu sekarang sudah berkumpul dengan rongsokan.
Jemari lentik Beomgyu meraih tangan sang anak dan dibawanya ke atas perut ratanya.
"Hadiahnya di perut papi?" tanya Jongseong dengan raut sendu. Kedua netranya bahkan hampir meneteskan air mata.
Beomgyu yang menyadari anaknya hampir menangis langsung mengelus pipi gembul itu.
"Kenapa sayang? Seongie gak suka hadiahnya?"
"J-jay gak mau hadiahnya.. hiks.. nanti kalau perut papi dibuka nanti perut papi bolong. Hiks gak usah aja, Jay gak mau hadiahnya."
Dengan sekuat tenaga Beomgyu menahan tawanya. Jujur bocah lima tahun dihadapannya ini sangat menggemaskan, sikap polosnya mampu membuat Beomgyu tersenyum hangat.
"Hadiahnya itu kamu bakal punya adik bayi," balas Beomgyu. Ia tak tega kalau anaknya benar-benar menangis karena takut perut papinya di bedah.
Jongseong mendongak, menatap Beomgyu dengan lekat, mata sendunya berubah penuh binar cerah.
"Adik bayi lucu?"
Beomgyu mengangguk sebagai jawaban.
"Jay mau adik bayi lucu. Mana adiknya? Ayo cepat papi, Jay mau lihat adik!" pekik Jongseong menggebu.
"Sabar ya sayang, sembilan bulan lagi baru kamu bisa ketemu adik. Sekarang adik masih tidur di perut papi."
"Tapi kan sekarang sudah siang, adik bayinya gak boleh bobo terus."
"Biarin adik bayinya tidur ya. Sekarang tugas kamu adalah jaga papi dan adik, karena sebentar lagi kamu bakal jadi kakak," ujar Beomgyu sembari mengelus jemari anaknya yang kini bermain diatas perut ratanya.
Jongseong mengangguk senang. Beomgyu jadi ikut bahagia karena sang buah hati bisa menerima bayi kecilnya dengan senang hati.
"Tapi papi, adek bayi gak boleh deket-deket ayah juga ya," pinta Jongseong sembari berbisik.
Ah... Hal itu tak akan pernah luput dari pendengaran Beomgyu.
---0_0---
Sore ini setelah mandi, Jongseong mengajak Beomgyu bermain di halaman rumah. Beomgyu hanya duduk menonton, sedangkan Jongseong berlarian mengejar kupu-kupu.
"Minum susunya dulu," Taehyun datang dengan membawa segelas susu hamil.
"Kok cuma satu? Susu buat Jongseong mana?" Beomgyu mengernyit heran, suaminya ini memang pilih kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Father vs Son || TaeGyu
FanfictionAyah sama anak ini gak pernah bisa akur, kerjaannya rebutan papi mulu. ___-_-___ Lapak BL guys. Gasuka pegi aja #Taegyu #Jaygyu #mpreg