Kunjungan ke Moling Su adalah pengalaman yang luar biasa bagi Xieyun. Ketika Shi Ying harus memimpin rapat besar pimpinan dan tetua sekte, Xieyun berkeliling Gunung Huangshan untuk melihat kegiatan-kegiatan yang ada di sekte tersebut.
Karena ada perintah dari Shi Ying terkait masalah logistik Kota Huangshan dan desa sekitar, ada banyak sekali kultivator berlalu lalang terbang dengan pedang mereka membawa makanan dan kebutuhan pokok untuk penduduk yang terkena dampak wabah cacar monyet. Mereka bagai dewa saat jubah putih yang mereka kenakan berkibar menembus awan.
Xieyun juga mengunjungi kelas-kelas Moling Su. Tidak seperti sektenya yang memiliki paviliun terpisah untuk setiap kelas, mereka memampatkan kelas-kelas ke dalam satu bangunan. Mungkin karena lahan mereka yang berkontur dan sempit di puncak gunung mengharuskan mereka membangun bangunan bertingkat untuk menampung banyaknya murid yang ada, tapi itu justru membuatnya unik.
Hanya kelas permainan kecapi atau guqin yang terpisah. Paviliunnya berada tak jauh dari aula utama sehingga ketika para murid memetik senar, alunan musik terdengar merdu ke sepenjuru gunung.
Harus Xieyun akui, ia lebih suka berada di Moling Su daripada sektenya sendiri yang memiliki banyak aturan. Mungkin ketika Tangsan menjadi ketua sekte suatu hari nanti, Xieyun bisa memberi masukan pada adiknya itu untuk mengubah tradisi.
Yang paling Xieyun suka dari Moling Su adalah kedai kaki lima yang diperbolehkan jualan di dalam sekte. Gerobak-gerobak manisan, susu kedelai, dan lain sebagainya tersebar di sepenjuru sekte. Kata salah satu penjual, mereka adalah warga Kota Huangshan yang mencari nafkah di Moling Su. Jika murid-murid bosan dengan makanan dari dapur Moling Su, mereka bisa membelanjakan uang mereka pada para pedagang ini.
Xieyun pun mencicipi semua makanan yang bisa masuk ke dalam perutnya. Sungguh nikmat dunia yang tak terelakkan.
Setelah puas berkeliling, Xieyun pun memutuskan untuk mengunjungi Shi Ying di aula utama.
Rapat diadakan di lantai tiga, tepat di menara pengawas di bawah lonceng perunggu. Xieyun mengintip dalam diam dari tangga seperti apa rapat besar di Moling Su itu.
Dan demi teratai Dewi Kwan Im! Rapat itu tak ada bedanya dengan rapat tahunan sekte-sekte di Cina yang dihadiri ayah dan pamannya setiap tahun!
Banyak sekali orang yang terlihat dalam rapat. Semua perwakilan klan diundang, begitu juga para senior Shi Ying dari generasi pemimpin sebelumnya.
Sebagai ketua sekte, Shi Ying duduk di depan. Kursinya tidak lebih bagus dari yang lain, tapi wibawanya mampu membuat semua orang tunduk menghormatinya.
Pria itu, kultivator teratai putih itu, sungguh luar biasa tampan dan hebat. Jubah kebesarannya yang berwarna putih kebiruan membuat pembawaannya begitu menentramkan. Hanya dengan melihatnya, semua orang percaya bahwa tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan sang ketua.
Xieyun yang sudah mengetahui sifat asli Shi Ying bahkan masih bisa terpesona pada kultivator teratai putih di rapat itu.
Selama rapat berlangsung, Xeiyun hanya bersandar di tiang tangga sembari melipat tangannya di dada. Matanya tak sedikitpun berpaling dari Shi Ying.
Pada pidato penutupan lah Shi Ying akhirnya menyadari keberadaannya. Sang ketua menjadi tidak fokus pada anggota rapat selagi mata mereka bertemu untuk memandang satu sama lain.
Senyum Xieyun melayang untuk Shi Ying dan Shi Ying membalasnya dengan lembut.
Karena sang ketua berhenti di tengah pidatonya, Meng Yunfei yang duduk di sampingnya berdeham mengingatkan, "Ahem. Apa ada lagi pesan dari Ketua Shi?"
Shi Ying sempat terdisorientasi sebelum kembali fokus pada rapat. Telinganya memerah saat ia menjawab, "Ah, sekian dariku. Jika ada hal yang perlu didiskusikan denganku, kabari saja Shen Yi. Ia akan mengirim pesan teratai padaku yang bisa kuterima kapan saja selama melewati jalur ke Tibet dalam waktu singkat."
KAMU SEDANG MEMBACA
Xieyun Si Bocah Tengil [Keluarga WangXian]
FanfictionWangxian telah menikah dan menemukan cara untuk melahirkan keturunan mereka. A-Yuan kini menjadi kakak dari ketiga adik barunya. Moran, Xieyun, dan Tangsan. Mereka akan siap memberi kedua ayah mereka sakit kepala. Khususnya Xieyun. Bukannya meniru p...