[BAB 12] Xieyun dan Shi Ying

1.2K 126 44
                                    

"Sangat sempit. Tidak bisakah kau menyingkir dariku?"

Shi Ying didorong-dorong oleh Xieyun, tapi kultivator itu tak bergeming. "Tidak bisa. Tidak ada tempat lagi."

"Urgh! Ini juga sangat bau! Tidak bisalah kau melepas pakaianmu? Itu sangat menjijikkan!"

Kali ini, Shi Ying menyeringai. "Apa seingin itukah kau melihat tubuhku? Ah, rupanya Xieyun Sang Pahlawan Yiling sangat mesum."

Ada dua ejekan dalam kalimat itu. yang pertama "mesum", yang kedua adalah ketika Shi Ying mengungkit-ungkit masalah julukan "Xieyun Sang Pahlawan Yiling" yang aslinya adalah sebuah kebohongan.

Plak!

Xieyun pun tak tahan untuk melampiaskan emosinya. Ia segera memukul kepala Shi Ying dengan tas perbekalannya.

"Aw, tidak bisakah kau lebih sabar sedikit? Apa kau pikir aku nyaman dengan keadaan seperti ini?"

Saat ini, Shi Ying dan Xieyun berada di dalam kereta kuda milik seorang peternak di desa kecil di selatan Gusu.

Harusnya mereka bersyukur sudah mendapat tumpangan untuk pergi ke Moling Su tanpa berjalan kaki atau naik pedang terbang yang menguras energi. Masalahnya, di dalam kereta kuda itu tak hanya ada mereka berdua.

Selain dua kultivator yang menyedihkan, ada sepasang kambing yang berbagi ruang di antara tumpukan jerami bersama mereka.

Mbeeeeek!

"ARGH!!! Ini sangat menyebalkan!" teriak Xieyun sebelum mulutnya dibungkam oleh tangan Shi Ying.

"Shh! Jangan sampai pak tua itu dengar kalau tidak ingin diusir."

Soal alasan mengapa mereka berakhir naik kereta kuda, ceritanya sangat panjang.

Awalnya mereka hanya berjalan santai. Shi Ying membawa kecapinya di punggung, sedangkan Xieyun membawa tas perbekalannya. Kemudian di tengah jalan, Xieyun yang merasa kehausan berpapasan dengan induk sapi yang sedang merumput.

Sisi keonarannya pun muncul. Tanpa rasa takut, ia segera memeras susu sapi dari putingnya untuk melepas dahaga. Xieyun berbaring di atas rumput dan membiarkan susu tersebut mengalir masuk ke dalam kerongkongannya.

Dan tebak apa hasilnya? Sapi itu mengamuk dan menyeruduk Shi Ying yang sedari tadi menertawakan Xieyun.

Shi Ying pun terjatuh di kubangan air yang ternyata terdapat kotoran sapi di dalamnya. Seketika, pakaian seputih awan Shi Ying berubah menjadi menjijikkan.

Rupanya, sapi tersebut milik seorang peternak di desa. Mengetahui kemalangan kedua kultivator, ia segera membantu mereka dan bahkan memberikan tumpangan sampai kota terdekat.

Tapi tetap saja. Bagi Xieyun, berada di atas kereta bersama kambing-kambing bau itu bukanlah sebuah keberuntungan.

Shi Ying pun kesal. Tapi daripada menguras tenaganya dan marah-marah, ia lebih memilih untuk melihat semua tragedi ini dari sisi positifnya. Setidaknya ia tidak harus berjalan kaki untuk ke kota.

Akhirnya Xieyun menyerah. Ia melempar tasnya ke pangkuan Shi Ying dan bersandar ke dinding kereta untuk tidur. "Jangan bangunkan aku sampai tiba di kota!"

Shi Ying tertawa mengolok. "Memangnya kau bisa tidur dengan bau seperti ini? Hah? Hah?" Ia mendekatkan diri dan membiarkan Xieyun mencium dadanya yang kotor.

"Urgh! Menyingkir dariku, Shi Ying!!"

Pada akhirnya Shi Ying tidak mengganggu lebih lama. Ia membiarkan Xieyun yang masih lemah akibat energi hitam untuk beristirahat.

Tak terasa, hari sudah sore saat kereta kuda berhenti di sebuah kota. Sang peternak meminta maaf pada Shi Ying dan Xieyun karena tidak bisa mengantar mereka lebih jauh mengingat tujuan utamanya adalah mengantar dua kambing hasil ternaknya ke kota tersebut.

Xieyun Si Bocah Tengil [Keluarga WangXian]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang