04. Pindahan

546 51 3
                                    

Senin, 13 Juni

Hari ini, Haechan dan keluarga nya sarapan dengan formasi lengkap, karena San dan Hendery belum pergi. Suasana ruang makan terlihat damai dan hangat.

"Daddy, Haechan mau minta izin sekali lagi.." Lirih Haechan dengan takut. Entah mengapa ia ingin sekali mencoba tinggal di kost an.

Johnny menghela napas panjang, "Daddy dan papi udah bicarain semalam, kamu boleh kost, tapi bukan yang biasa, Daddy bolehin kamu kost di kost-an bermodel komplek, jadi biar kamu leluasa." Mata Haechan berbinar, ia tidak menyangka akan di kabulkan seperti ini.

Haechan berdiri dan memeluk Johnny dengan erat, Johnny sendiri seperti kehilangan napas karenanya.

"Makasih banyak Dad, Papi!!" Johnny tersenyum diikuti San dan Hendery.

"Udah, berangkat sana nanti telat" Ujar Ten, ia menyerahkan bekal untuk Haechan karena pria mungil itu tidak bisa makan sembarangan.

"Iya papi, Renjun juga udah di depan, Haechan pergi dulu yaa!!"

&&&

Haechan mengambil jurusan perkantoran, ia kini sedang rehat setelah 2 mata kuliah yang ia ikuti. Haechan bersantai di kantin kampus dengan sebotol minuman soda dan bekal yang di berikan Ten.

"Halo Chan! Wih, bekal nya Papi Ten yaa, mau dong!" Moon Yang Yang, teman Haechan, anak dari Moon Taeil dan Kim Doyoung, pasangan dokter di rumah sakit terbesar Korea.

Haechan menyuapi YangYang roti isi beacon dan sayuran buatan Ten. YangYang berdecak kagum, pupil nya melebar.

"Enak banget! Emang best deh Papi Ten, besok gua catering ya, Chan!" Guyon nya

"Enak aja lu catering, bikin sendiri, Om Doy kan ahli gizi tuh" Sahut Haechan dengan gamplang. YangYang hanya terkekeh kecil.

"Ah kalo sama Papa mah, pasti kurang berasa micin nya!" Haechan menyentil dahi YangYang, hingga membuat pemuda itu meringis.

"Om Doy kan lebih faham kesehatan, lagian terlalu banyak micin juga ga baik, bodoh." YangYang hanya mencibirkan bibirnya. Meledek sekali.

"Gua ada kelas habis ini, duluan ya!" Haechan mengemas kembali kotak makannya dan memasukkan ke dalam ransel nya.

"Oke, bye bye!"

&&&

Kini, semua mata kuliah untuk hari ini sudah selesai, Haechan berjalan dengan riang di koridor fakultas dengan bersenandung kecil.

Haechan bertambah riang saat melihat kantin fakultas terlihat sepi, waktu yang tepat bagi Haechan.

Ia memesan jus mangga dan duduk di tengah. Saat minumannya tiba, satu notifikasi masuk.

Dari Johnny.

Dad's bear 🐻
Haechan, Daddy sudah menemukan kost perumahan yang cocok, jika jadwal kamu udah selesai kita langsung pindahin barang kamu.

Me
Woah!! Oke Dad, pas banget jadwal Echan udah selesai 😉

Dad's bear 🐻
Pergi nya sama Jaemin, Renjun ya, Daddy udah kasih pesan ke mereka. Langsung aja ke lokasi, udah Daddy share lock ke Jaemin nya.

Tepat setelahnya, Jaemin dan kembarannya Renjun datang bersamaan dengan wajah tidak bersahabat milik Jaemin.

"Lo batu banget, Chan!" Rajuk Jaemin yang membuat Haechan tergelak pasal wajah temannya itu sangat lucu sekaligus sedikit seram. Nano nano rasanya.

"Daddy izinin kok, kak San sama bang Dery juga setuju, udah deh yuk!" Semangat si mungil ini tak habis habis, dengan semangat Haechan menarik tangan masing masing keduanya.

Mereka pergi menggunakan mobil yang di setir oleh Jaemin sendiri. Selama perjalanan mereka sedikit enjoy dengan bernyanyi lagu yang populer bersama, kadang kadang Haechan juga berjoget dengan absurd.

Ini lah saatnya. Mereka tiba di lokasi. Tempat tersebut di beri pagar dan terdapat penjaga di sana.

Haechan menurunkan kaca mobil dan memunculkan kepala bulat nya. "Permisi, Pak. Kami orang yang ingin pindahan kesini, atas nama Seo Johnny."

Petugas tersebut membuka pagar untuk mereka. Haechan dengan kepala yang masih setia diluar tersenyum pada petugas, sebagai rasa terimakasih.

Dengan mudah, Haechan melihat dua mobil pickup hitam berisi barang-barang yang ia yakini itu miliknya.

Haechan turun dari mobil dan pas sekali mendapati papi nya dan Hendery sedang mengobrol.

"Papi!" Ia bersorak sambil berlari kearah Ten. Mirip sekali dengan bocah yang sudah lama tidak bertemu sang ibu.

"Astaga hati hati, Chan nanti kamu jatuh" Cemas Ten kepada putra bungsu nya yang menggemaskan.

Haechan terkekeh kecil lalu menoleh, melihat rumah yang akan ia tempati.

"Pi, iya sih kost perumahan tapi ga gini juga tau.." Ujar Haechan dengan sedikit tidak percaya dengan jalan pikiran Johnny.

Pasalnya rumah tersebut sangat besar untuk ditempati oleh satu orang. Benar benar seperti perumahan elite.

Ten ikut menggeleng kan kepala nya, "Papi udah larang Chan, tapi Daddy kamu tuh, overprotektif  banget ...." Melihat reaksi Ten, Haechan tertawa, karena bukan hanya dirinya yang bingung akan sikap Johnny.

Saat sedang asyik tertawa bersama, seorang pria sebaya dengan Ten mendekat.

"Halo, kamu Haechan, kan?" Tanya pria itu dengan nada lembut dan senyum yang manis.

Haechan mengangguk pelan, "Iya om, saya Seo Haechan" Ucap nya.

Pria itu terkekeh pelan, terlihat sangat anggun untuk seorang pria. "Saya Lee Taeyong, teman Papi kamu dan kamu bisa panggil saya .... Bubu." Pria cantik dengan rambut nya yang melebihi tengkuk itu mengulurkan tangannya pada Haechan.

Haechan dengan ragu membalas uluran tersebut dan tersenyum.

Lalu, Taeyong menyeret seseorang yang berdiri di belakangnya kehadapan Haechan.

"Haechan, dia anak Bubu, nama nya .... Lee Minhyung atau kamu bisa panggil dia Mark!" Ucap Taeyong dengan nada gembira.

Haechan dengan polos mengulurkan tangannya kehadapan Mark. "Gue Seo Haechan, salam kenal Mark!"

"S-salam kenal juga .... Haechan."

• • •

hi everyone!
first, i want to say sorry, buat semua readers Young Papa, karena aku update nya lama T_T

jujurly ak lupa klo punya wp ʘ⁠‿⁠ʘ

second, maaf chapter/eps kali ini super duper pendek karna udah buntu bgt bjir slebew, mana aku lupa alurnya (⁠╥⁠﹏⁠╥⁠)

third, I hope kalian tetep mau nunggu dan baca Young Papa hehehe, maaf ya nunggu nya setahun :(

i love u all <3
big love from MarkHyuck

Young Papa [ MARKHYUCK ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang