Sowon, Yerin, Eunha, Sinb dan Umji, kelima orang ini masih setia membagi tugas dan bekerja tanpa henti walau matahari sudah mulai tak terlihat lagi.Tenda dari kain yang berukuran besar juga sudah mereka selesaikan, hanya saja mereka memerlukan banyak ranting dan daun kering untuk menghangatkan tubuh mereka dimalam ini. Karena posisi mereka ada ditepi pantai, tempat yang sekiranya aman untuk mereka singgah satu malam ini.
Yerin dan Sinb masih berjuang keras menyelam dan berburu didalam laut, karena mereka tidak mendaparkan buruan yang cukup hari ini.
Sowon bertanggung jawab atas perapian agar tidak mudah mati. Eunha dan Umji mencari ranting maupun sesuatu yg bisa dimakan malam ini. Berbekal Senter dan lampu dari Kameraman, mereka tak peduli walau rubuh sudah mulai lelah, tapi kekompakan adalah kunci utamanya. Mereka harus saling mendukung dan membantu satu sama lain, itu adalah prinsip mereka sejak lama.
"Eunha Eonnie, haruskah kita kembali? Mungkin Yerin Eonnie sudah tiba di Tenda. Kupikir kita juga sudah berjalan jauh dari titik kumpul." tanya Umji pada Eunha, yang kini sedang membawa setumpuk kayu dan ranting yang kering, sama seperti Umji.
"Ah benar, kita harus segera kembali. Sebelum hari benar-benar sangat gelap." ujar Eunha yang kemudian berjalan beriringan dengan Umji, dibantu oleh 3 Kameraman yang membuat perjalanan mereka lebih jelas karena lampu dari kamera cukup terang.
"PD-nim, terima kasih sudah membantu kami. Kalian pasti juga lelah memegang kamera seharian," ujar Umji bersimpati.
"Ah, Umji apa perutmu masih lapar?" tanya Eunha yang merasakan kekosongan perutnya sejak tadi pagi. Karena daat sarapan juga, mereka tak bisa mendapatkan cukup makan. Hingga Malam ini ia berharap keajaiban terjadi. Sehingga dapat makan dengan nikmat untuk mengganjal perut.
*****
"Itu kapal? Malam-malam seperti ini?" tanya Sowon bingung sembari melihat kearah para Staff.
"PD-nim! Apa kalian memesan kapal?" tanya Sowon drngan bingung, sambil berkumpul dengan para juru kamera dan Sutradara.
"Kami tidak memiliki uang, mungkin orang lain." balas salah satu Juru Kamera.
"Apa masuk akal mereka tahu lokasi kita? Jangan-jangan....."
"SOWON EONNIE!!!"
"Seperti ada yg memanggilku?" tanya Sowon tidak fokus. Hingga akhirnya Sowon mengikuti arah pandang Juru Kamera yang berjalan melawan arah.
"YERIN YUJU!!!"
"Wah ini benar kalian?" tanya Sowon tak percaya sambil memeluk keduanya dengan erat, tak peduli jika bajunya akan basah nanti.
Sedangkan dikapal, Bona masih menunggu Sasa yang terlihat membereskan perlengkapan berburunya tadi. Ya, mereka memperlambat kedatangan karena Sasa bersikeras akan berburu sebentar, alangkah bahagianya ia mendapatkan 3 ikan besar yang layak konsumsi dan tidak beracun. Disaat itu ia bertemu dengan Yerin secara tidak sengaja.
Sasa mengenal dengan jelas dan langsung menarik Yerin sekuat tenaga, ia tahu Yerin sedang dalam bahaya karena terlihat sangat pucat.
"Eonnie, naiklah dulu kekapal." ujar Sasa dengan serius, yang kemudian membantu Yerin menuju ke Kapal.
"Jangan katakan ini kepada siapapun, aku kehilangan hasil buruanku. Dan tak bisa kembali, karena yang lain menunggu."
"Eonnie keselamatanmu lebih penting, Yuju Eonnie ada disana. Kau harus segera menemuinya."
"Y-yuju? bagaimana kau mengenalnya?"
Sasa tidak menjawab dan memilih untuk membantu Yerin mendekat ke Kapal, untuk berkumpul dengan Bona dan Yuju, karena keduanya sedang beristirahat setelah berburu Kerang disore hari.
Sebelumnya memang Yerin pergi bersama Sinb, namun Sinb tak bisa berenang sejauh Yerin. Hingga akhirnya mereka terpisah.
"Yerin Eonnie! Kukira kau belum kembali, aku mencari Udang dibebatuan terdekat." seru Sinb yang sudah sampai di bibir pantai.
"Oh Sinb-ah, maaf aku berenang terlalu jauh sepertinya,"
*****
Malam ini didepan perapian, tujuh gadis berkumpul dan memasak hasil tangkapan mereka. Lebih tepatnya mereka memasak Sup Kerang hasil buruan Bona dan Yuju, sekaligus Ikan hasil buruan Sasa, dan Kentang yang Umji temukan diperjalanan bersama Eunha.
Walau terlihat sedikit, namun malam ini mereka terasa sangat bahagia dan melepaskan penat dengan baik. Atas usul dari Sasa, akhirnya 2 ikan yang lain dikeringkan dengan digantung. Sehingga rasanya akan lebih nikmat untuk sarapan besok pagi, Sasa bergabung dengan para Pemandu setelah berganti pakaian. Ia memang paling muda diantara mereka, namun ia mengenal baik para pemandu yang satu lingkup dengannya saat ini.
Diperapian mereka menghangatkan tubuh dengan sangat baik, mereka merasa sangat bebas dan benar-benar tanpa kekangan dari Agensi. Ditambah dengan kehadiran Bona, membuat mereka semakin mengenal satu sama lain dengan baik.
Mereka membicarakan apapun hingga membuat mereka merasa nyaman terlebih dahulu, sebelum beranjak tidur didalam tenda. Tak peduli jika apa yang mereka bicarakan diluar peraturan Agensi, semua akan diedit dan diambil bagian terpenting, hingga menjadi satu episode.
"Apa kalian biasanya tidur larut?" tanya Bona kepada yang lain.
"Kami sering melakukannya, namun tidak berkumpul seperti ini," balas Yuju yang kemudian disambung oleh Sowon.
"Setiap Member memiliki kamar, jadi jika esok adalah hari libur mereka akan bermalas-malasan dan memilih bangun siang atau Sore hari."
"Ralat Eonnie, aku selalu bangun pagi. Entah libur atau tidak." Umji mengangkat tangannya dan membela dirinya dengan senyum sombongnya membuat mereka tertawa.
"Benar, Umji terkadang pergi keluar untuk Jalan-jalan menikmati udara pagi hari."
"Woah, Umji kau punya kebiasaan yang teratur!" seru Bona kagum.
"Tapi Bona Eonnie, kau tau. Ada yg tidur seperti orang mati. Bahkan sampai malam ju-"
"Yakk Hwang Sinb! Kau ingin mati?" Eunha yang merasa tersindir langsung buka mulut.
"Eonnie, aku tidak bilang itu kau. Kenapa kau memotong pembicaraanku?" tanya Sinb jahil sembari menjulurkan lidahnya mengejek Eunha. Sedangkan yang lain hanya tertawa karena ekspresi yang mereka keluarkan satu sama lain.
"Tapi tadi Ikannya sangat enak, kalian berburu dimana?" tanya Sowon serius menatap Bona, Yuju dan Yerin bergantian.
"Sasa yang menangkapnya bersama Yerin tadi," ujar Bona menjawab pertanyaan Sowon.
"Bona Eonnie, Sasa sudah makan saat sebelum berangkat bersamamu tadi?" tanya Yuju pada Bona.
"Aku tidak tahu, tapi yang kulihat ia belum memakan apapun, bahkan saat diperjalanan. Ia tertutup dan sulit terbiasa dengan orang asing." balas Bona.
"Apa mungkin karena pekerjaannya? ia terlihat jarang berbicara dan selalu menghindar dari kamera." tanya Umji menyampaikan pendapatnya.
"Sepertinya begitu, karena ia pemandu cadangan dari yang sebelumnya." balas Yuju mensetujui pendapat Umji.
"Dia sangat pintar, bahkan tahu bahasa kita. Ia anak yang berbakat, ah aku sangat kagum!" Yerin mengingat kejadian dimana ia telah ditolong oleh Sasa sebelumnya.
Hingga kerandoman lain dan kisah-kisah saat mereka kecil, membuat mereka kembali bercanda tawa hingga kelelahan dan memutuskan untuk kembali ke Tenda dan tidur, karena hari sudah cukup malam.
Perapian yang sebelumnya cukup besar, kini hanya tersisa bekas-bekasnya saja, namun masih menyala, walau tanpa api.
*****
Senin, 10 Oktober 2022Bantu support terus yaa biar sering update!
Jangan lupa tap bintang dan Follow akun ini supaya berkembang lebih baik kedepannya. Thanks ya!🤗🌺
KAMU SEDANG MEMBACA
ADVENTURE 2025 (GFRIEND FF)
FanfictionCover cantik by @dakiyerin Bagaimana jika Member Gfriend yang sempat terpecah belah itu kembali bersatu dalam sebuah Acara Variety Show yang ternyata akan menjadi Acara Resmi milik mereka sejak saat itu. Sudah berlalu selama 4 tahun, sejak Anggota G...