[5] Cinta(?)

22 8 3
                                    

‧͙⁺˚*・༓☾ Zebada's Daily Life ☽༓・*˚⁺‧͙
...

  "Jangan salah paham Vera, aku tahu apa yang kau pikirkan. " Ucap pria berkaca mata ini di belakang wanita cantik di hadapannya.

  "A-apa maksudmu Hiro?. " Tanya Gadis itu memberhentikan langkahnya lalu membalikkan badannya.

  "Aku akan mengatakannya sebelum kau berharap tinggi. " Lanjut pria itu.

  "Ha? Tunggu kita sebenarnya membicarakan apa?. " Wanita yang di ketahui namanya Vera ini semakin tak mengerti dengan arah pembicaraan pria di depannya Hiro.

  "Aku tahu perasaan yang kau rasakan Vera, dan tentang perasaan itu, maaf aku tidak bisa menjawabnya. "

  Vera yang berada di depan Hiro itu membeku, pipinya bersemu. "A-apa? Se-sepertinya kau salah paham Hiro, perasaan apa?. "

  "Jangan berbohong Vera, sejak awal kita bertamu kau memandangku dengan berbeda. "

  "Sudahlah kau memang benar-benar salah paham tentang ini!. " Akhirnya Vera memilih untuk pergi berlari meninggalkan Hiro yang masih diam di tempatnya menatap kepergian Vera.

  "OKEY CUT!!. "

  Punggung Hiro atau bisa di panggil Papa Fagan turun dan tatapan datarnya berubah menjadi senyuman menatap seorang sutradara di balik monitor.

  "Luar biasa Fagan, pertahankan kualitas mu, dan kau akan menang nominasi lagi. " Ucap sutradara mendekat ke arah Papa Fagan.

  "Hahahaha.. Anda bisa saja. " Balas Papa Fagan dengan tawa renyah khas bapak-bapak.

  "Okeh, kita angkut yang tadi!!" Teriak sutradara pada petugas sambil berjalan menjauhi Papa Fagan.

  Malam hari tiba, semua adegan untuk episode kali ini sudah di lakukan semuanya dan Papa Fagan akan kembali pulang ke rumahnya.

  "Terima kasih atas kerja kerasnya Fagan!. " Ucap seorang staf make over kepada Papa Fagan.

  "Terima kasih kembali Violet, aku akan pulang sampai jumpa. " Balas Papa Fagan, menarik tasnya dan pergi dari sana menuju parkiran tempat mobilnya berada.

  Malam ini sepi, hanya ada beberapa mobil dan angkutan umum yang masih beroprasi. Papa Fagan menatap ponselnya, tak ada jawaban dari pesan yang dia kirimkan sejak sore tadi.

...

Sayangku

|Aku akan pulang cepat
|Aku udah bicarakan ini sama kamu
|Jangan mencoba kabur
|Terakhir kali kamu memberontak gak hari ini
|Jadi nurut aja
Read

...

  "Tetep gak di jawab, padahal udah dari sore tadi dia online. " Kesal Papa Fagan melempar kasar ponselnya ke kursi samping pengemudi.

  Papa Fagan pulang, gerbang di buka oleh Pak Joko. "Maaf yah Pak jadi kebangun, harusnya tadi bisa saya buka sendiri. "

  "Gak papa Pak, ini kan sudah menjadi tugas saya. " Balas Pak Joko.

  Mobilnya masuk ke pekarangan rumah dan di masukkan ke dalam garasi. Rumah nampa sangat sepi dengan lampu yang mati seluruhnya, tentu saja ini pukul 01.00 dini hari, siapa yang masih bangun pukul segini.

  Papa Fagan langsung melempar tasnya ke atas sofa dan melepaskan jaketnya. Dia dengan tergesa berjalan menuju dapur, masuk lebih dalam menuju kamar pembantu.

[♛] Zebada's Daily Life || 𝐋𝐞𝐞 𝐊𝐧𝐨𝐰Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang