You Are My Angel

5.Cerita horor di rumah sakit

Raka selalu merasa gelisah saat sendirian atau dalam keramaian, perasaan ini karna masa lalu yg mengikuti di manapun Raka berada.

'Kenapa gue nggak bisa bahagia seperti orang lain? Kenapa gue selalu merasa sedih? Kenapa gue merasa hampa? Kenapa hati gue nggak pernah tenang?,' pertanyaan-pertanyaan seperti itu yg selalu meliputi pikiran Raka.

Raka ingin mencari ketenangan yg entah itu dimana tempatnya untuk melepaskan pikiran yg mengurungnya selama ini yg buat Raka tidak pernah merasa lega. Raka selalu merasa sesak, Raka ingin keluar dari perasaan itu.

Selama ini Raka tidak menikmati masa mudanya karna dia melewati masa mudanya dengan perasaan-perasaan itu yg selalu menemaninya. Raka sudah muak menjalani kehidupan yg kosong baginya.

Menurutnya lebih menyakitkan tidak bisa memahami diri sendiri karna berarti Raka sungguh tidak tau harus berbuat apa pada diri sendiri dan tidak bisa melakukan apapun, itu seperti Raka bersembunyi dari dirinya sendiri karna luka masa lalu yg membuat Raka tidak akan bisa mencintai dirinya sendiri sepenuhnya.

Bisakah kalian memahami perasaan Raka sekarang? Cowok itu sangat putus asa, hatinya selalu sakit setiap hari Raka hanya bisa membiarkan hatinya seperti ini, seperti inilah kehidupan seorang Raka Radeya sebenarnya yg ia tutupi dengan sosok dirinya yg terkenal biang onar, tidak bisa di atur, bertingkah sesuka hati, dan selalu menimbulkan keributan sehingga di cap sebagai cowok berandalan di sekolahnya.

Setelah sarapan pagi di kantin tadi Alea memutuskan untuk berjalan santai di taman rumah sakit, udara pagi yg segar bertemu dengan cahaya matahari yg hangat menjadi daya tarik untuk berada di taman terlihat dengan banyaknya orang-orang saat ini, banyak anak kecil yg berlarian kesana kemari meramaikan taman yg luas. Kedamaian ini yg Alea dambakan setelah melewati kejadian-kejadian buruk dalam beberapa hari ini.

Saat menikmati suasana pagi yg damai tiba-tiba kaleng kosong bekas minuman terlempar ke kaki kanan Alea cukup keras "Siapa yg lempar?" tanya Alea sembari mengusap kakinya yg sakit, tidak perlu susah payah mencari dalangnya karna si pelempar kaleng itu sudah terlihat oleh mata Alea, ia langsung memungut kaleng tersebut dan berjalan menuju Raka yg sedang duduk di rerumputan tidak jauh dari dirinya sekarang.

"Heh! Pasti lo'kan yg lempar ini." ucap Alea marah-marah di hadapan Raka, Alea tak perlu mendengar jawaban dari Raka karna beberapa kaleng minuman bersoda di samping cowok itu sudah menjadi barang bukti.

Raka memutar matanya malas, selama ini tidak ada seorang pun yg berani mengganggu ketenangan seorang Raka, jika kejadian ini terjadi di sekolahnya maka sudah di pastikan orang itu tidak akan selamat dari kejamnya sifat Raka, tapi sekarang Alea menjadi satu-satunya orang yg telah berani merusak ketenangan cowok itu.

"Salah lo sendiri ngapain berdiri di deket tong sampah." padahal Raka memang tidak sengaja melemparkan kaleng kosong yg ingin ia lemparkan ke tempat sampah yg kebetulan mengenai kaki Alea.

"Lo nggak bisa yah sehariii... aja nggak cari masalah sama gue, lo sengaja'kan lempar kaleng ini ke kaki gue, sebenarnya lo itu punya dendam apa ke gue? Gue udah bantuin lo biar lo nggak jadi pindah ke Amerika tapi bukannya bilang makasih ini malah cari masalah mulu sama gue." Raka tidak menanggapi ocehan Alea, ia malah menggambil satu kaleng minuman sodanya lagi lalu membukanya berusaha untuk tidak mendengar suara Alea yg begitu sakit di kedua telinganya.

Melihat ucapannya tidak di gubris oleh Raka membuat cewek ini semakin kesal "Gue bakal aduin ke dokter Rama kalo lo pagi-pagi udah minum banyak minuman bersoda." ucap Alea berniat mengadukan kebiasaan Raka yg tidak sehat pada kakaknya.

Mendengar ancaman itu Raka segera menarik lengan cewek bawel ini untuk menghentikannya, ternyata tarikan tangan Raka membuat tubuh Alea tidak seimbang sehingga dirinya terjatuh menubruk tubuh atletis Raka, menyadari hal itu Alea langsung menjauhkan tubuhnya dari Raka dan terduduk di samping cowok itu.