3.Keputusan yg gila

278 277 192
                                    

Setelah Alea berganti pakaian rumah sakitnya yg basah ia langsung berlari menuju ruangan suster Anna dengan satu gelas kopi panas di tangan kanannya.

Suster Anna keluar dari ruangannya dengan dandanan yg sudah rapi kembali "Suster, Alea bawain kopi panas buat suster Anna," Dengan senyum manis Alea menyodorkan gelasnya tapi suster Anna tidak langsung mengambil kopi itu karna ia masih marah dengan Alea yg membuat dirinya harus berganti pakaian dan berdandan lagi.

Alea merasakan tangannya mulai pegal karna memegang kopi yg masih belum di terima oleh suster Anna, melihat tatapan mata Alea yg tulus membuat suster Anna tidak tega dengan gadis itu, ia menghela napas panjang sebelum mengambil gelas kopi yg di sodorkan untuknya.

Merasa suster Anna tidak lagi marah kepadanya, Alea langsung membuntuti suster Anna berjalan beriringan di lorong rumah sakit Cahaya Pelita.

Setelah melihat raut muka suster Anna yg sudah tidak di tekuk lagi Alea tanpa basa-basi langsung bertanya "Suster Anna. Alea harus gimana sekarang?" Ucap Alea mengrengek.

"Itu salah kamu sendiri, kenapa kamu nggak sadar kalo nama belakang cowok yg kamu jambak rambutnya sama namanya dengan dokter Rama. Wah! padahal kamu selalu panggil diri kamu sendiri nyonya Radeya calon istri masa depannya dokter Rama, masa kamu nggak sadar kalo mereka adik kakak." Jawab suster Anna dengan nada ketus karna masih kesal sebab membuat dirinya harus mengganti pakaian karna ulah Alea dan Raka tadi siang.

"Mana Alea tau kalo cowok mesum itu adiknya dokter Rama, lagian sifatnya aja 180 derajat beda banget sama dokter Rama," Ucap Alea sendirian karna suster Anna sudah berjalan terlebih dahulu tidak mendengarkan ucapannya dan meninggalkan Alea di belakangnya.

"Suster Anna marahnya jangan lama-lama dong, maafin Alea yah Sus. Alea janji bakal beliin semua kosmetik yg dipake suster Anna sebagai ganti rugi Alea ke suster," Teriak Alea sembari berjalan cepat menyusul suster Anna.

"Serius?" Mendengar itu seketika suster Anna menghentikan langkahnya dan berbalik menatap mata coklat madu Alea mencari kejujuran dimatanya.

"Iya, suster pesen aja kosmetik yg mau dibeli suster nanti Alea yg bayar,"

"Permintaan maaf diterima, beneran tinggal pesen aja nih?" Tanya suster Anna bahagia.

"Iya,"

"Yaudah. Ini kamu yg maksa yah, jadi suster nggak bakal malu-malu pesennya," Balas suster Anna cuek berusaha menutupi kebahagiaannya.

"Iya, suster Anna Alea punya pertanyaan lagi, kalo suster sebagai kakak trus adek kandung suster dijahatin sama orang apa yg akan suster lakuin?" Tanya Alea was-was sampai menggigit kuku-kukunya menunggu jawaban suster Anna yg terlihat sedang berpikir dahulu.

"Hmm... Pertama-pertama suster akan balas apa yg dia lakuin ke adek suster, kalo dia siram dengan air suster balas dengan air panas, kalo dia jambak rambut adek suster balasannya rambut dia bakal suster bikin botak," Jawab suster Anna pada pertanyaan Alea.

"Hahaha mustahil banget dokter Rama bakal lakuin itu ke aku," Menurut Alea dokter Rama adalah dokter muda yg sangat baik kepadanya, ramah kesemuanya dan juga kadar ketampanan dokter Rama di atas rata-rata cowok-cowok yg pernah Alea temui sehingga Alea sangat mencintai Rama.

"Dan yg kedua," Lanjut suster Anna.

"Masih ada lagi?" Tanya Alea membuat dirinya kembali was-was.

"Walaupun suster nggak bales perbuatannya tapi suster akan membenci dia sampai suster TIDAK MAU LAGI BERTEMU DENGAN DIA." Ujar suster Anna ingin menjahili balik Alea dan ternyata berhasil wajah putih gadis cantik ini berubah menjadi pucat dan tubuhnya terlihat sedikit bergetar, sekarang Alea sangat menyesali perbuatan bodohnya kepada Raka hari ini.

You Are My AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang