6.Menjadi adik ipar

204 215 149
                                    

"Minggir gue mau ke kamar gue." ucap Alea ingin keluar dari kamar inap Raka sembari mendorong tubuh atletis Raka yg menghalangi jalannya.

"Ayo tidur bareng." ucap Raka di belakang tubuh Alea yg tangannya sudah memegang kenop pintu untuk segera keluar dari sana.

"Hah?" tanya Alea bingung.

"Sekamar bareng gue, please." ucap Raka santai tanpa merasa canggung mengatakan hal tersebut.

"Udah gila!" Alea tidak habis pikir dengan ucapan yg keluar dari mulut cowok yg berdiri di depannya sekarang.

"Kalo sampai lo pindah kamar, gue nggak menjamin besok lo masih bisa liat ka Rama atau nggak." ucap Raka sedikit mengancam Alea.

"Ancaman lo nggak mempan ke gue." ucap Alea meledek.

Raka melirik jam dinding yg ada di ruangan tersebut "Masih ada tujuh jam sampai besok jam enam pagi, tunggu sampai lo liat sendiri hal gila apa yg bisa gue lakuin dalam tujuh jam." ucap Raka.

"Kenapa lo suka banget mencampuri urusan orang lain? kenapa nggak lo urus diri lo sendiri."

"Nggak adil kalo gue menderita sendirian, gue bahagia kalo lo juga menderita."

"Bisa-bisanya dokter Rama punya adik psikopat kaya lo,"

"Silakan benci gue sepuas lo, nggak akan merubah kesepakatan yg udah lo sepakati."

"Ishh... nyebelin banget." Raka pasti akan membuat Alea tidak bisa lagi melihat dokter Rama jika dirinya sekarang tidak mengikuti kemauannya.

"Lo nggak punya pilihan lain." ucap Raka seperti tau apa yg sedang dipikirkan Alea.

"Gue nggak bisa tidur di ruangan yg sama dengan orang asing." ucap Alea kesal.

"Gue bukan orang asing, gue pacar lo, kita hanya sekamar nggak usah lebay. Gue juga nggak akan apa-apain lo."

"Gimana gue nggak lebay pertama kali ketemu lo udah peluk-peluk gue sembarangan, di tangga rooftop juga lo mau cium gue. Nggak mungkin gue bisa percaya sama cowok mesum kaya lo."

"Apapun masalahnya lo tetap harus satu kamar sama gue, kalo sampai ka Rama nemuin kejanggalan dalam hubungan pura-pura ini lo akan dapat masalah karna udah bohongin kakak gue, mau tau apa yg paling ka Rama benci? orang yg berbohong, lo harus selesaikan rencana ini sampai akhir kalo nggak mau di benci ka Rama." ucap Raka sembari duduk di atas ranjang rumah sakit.

"Penyesalan terbesar di hidup gue adalah ikut dalam rencana gila yg lo buat."

"Nggak ada gunanya menyesal lo udah terlanjur masuk rencana ini, sekarang lo hanya perlu pertanggung jawab atas pilihan yg udah lo pilih."

"Kalo bukan karna lo adik dokter Rama nggak bakal mau gue punya urusan sama orang brengsek kaya lo," Raka tersenyum saat melihat Alea mengepalkan tangannya untuk menahan emosi kepada dirinya.

"Trus lo mau gue gimana? Gue harus jadi mak comblang biar lo bisa jadian sama kakak gue? Nggak ada harapan lagi buat lo bisa jadi pacar ka Rama, mending lo nyerah sebelum nangis nantinya."

"Gue nggak akan nyerah begitu aja, masih ada seribu cara buat gue bisa jadi pacar dokter Rama, dan gue harap hubungan ini cuma mimpi buruk yg saat bangun nanti gue terlepas dari semua urusan dengan lo." ucap Alea menahan emosinya.

"Kalo ini adalah mimpi buruk lo, gue akan buat mimpi itu nggak akan pernah bisa lo lupain seumur hidup." balas Raka.

"Lo juga harus menanggung penderitaan karna udah salah pilih pacar kaya gue, nggak akan gue bikin tenang hidup lo ketika lo dan gue masih tetap pacaran. Ini takdir buruk yg udah lo ambil." ucap Alea bersungguh-sungguh.

You Are My AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang