Kelanjutannya

29 16 0
                                    

"Em, Kak.. " rintih Syila yang cemas.

"Iya Syil?" Irpan menjawab dengan menatap Syila.

"Aku masuk ke dalam rumah ya,"

"Iya gih, ada Nenek kok di dalem" Jawab Irpan.

"Oh iya, Ayok kita ke rumah orang tua Kakak, tapi kamu duluan aja masuk ke dalem rumah ya," lanjutnya.

"Iya, ayok Kak"

"Bentar ya, Kakak siap-siap dulu" Irpan menjawab sambil mempersiapkan barangnya yang mau di ambil.

"Nek suasananya enak ya, adem disini tuh,"
Alibinya Syila pada Neneknya Irpan, karena Syila canggung sekali untuk mengenal orang baru apalagi keluarga pacarnya sendiri.

"Iya, disini masih banyak pepohonan," jawab Neneknya Irpan.

"Kalo malem suka ujan ga sih Nek?" tanya Syila penasaran.

"Malem suka ujan deras, Neng" Kata Neneknya Irpan.

"Oh gitu ya,"

"Iya, kalo di sana gimana?" tanya Neneknya Irpan pada Syila.

"Kadang-kadang Nek"

Kemudian Irpan memanggil Syila,

"Neng"
"Iya Kak, udah selesai ya siap-siapnya?"

"Udah, yuk pulang" ajak Irpan.

"Huftz, barangnya banyak sekali yang harus di bawa" ujar Irpan.

"Emang itu apa aja sih Kak?" tanya Syila.

"Biasa, buat di rumah orang tua Kakak, kan Kakak kadang suka mengulik sesuatu kalo pas libur kerja atau lagi gak ada kerjaan"

"Oh, gitu ya"

"Iya"

"Yuk, kita siap-siap berangkat"

"Nek, aku pamit pulang ya" ucap Irpan pada Neneknya.

"Iya hati-hati ya, jangan ngebut, apalagi kamu bawa anak cewek," begitu saran neneknya terucap Syila menjawab "Tuh jangan ngebut-ngebut kata Nenek juga, ini mah Nek Kak Irpan suka ngebut"

"Jangan ngelakuin gitu dong Pan, bahaya" ucap Neneknya Irpan.

"Nek aku pamit dulu ya, aku pergi sama Kak Irpan,"

"Iya Neng, jangan kapok buat ke rumah Nenek ya, semoga saja kamu berjodoh dengan Irpan"

"Aamiin, Nek"

"Nenek sehat-sehat ya"

"Iya Neng, kamu juga ya, sering-sering aja main kesini ya"

"Iya Nek,"

Irpan dan Syila menuju gudang Irpan, karena motor Irpan di parkir di gudangnya.

Irpan memarkirkan motor miliknya dan mulai menyalakan motornya.

"Ayok naik, sayang"

"Hehe iya udah ko Kak"

"Gas, berangkat"

Syila pun memegang pinggang Irpan

"Kalo kamu ngantuk gak jam segini? kalo ngantuk peluk aja buat tidur"

"Yeu, mana bisa tidur aku Kak, kalo lagi di motor"

"Ya kali aja, gitu"

"Kak, suasana di rumah Nenek itu dingin ya, bikin hati adem" berulang kali ucapan itu keluar dari mulut Syila.

"Iya, pasti kamu betah ya," alibinya.

"Hehehe.. aku tergantung gimana nanti Kak,"

"Nih, ya orang-orang disana pada baik kok cuman suka sibuk sama kehidupan masing-masing" ujar Irpan.

Takdir Yang Tak BerpihakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang