"Kak ini masih lama gak sampainya?" Syila tampaknya kesal karena dijalan terasa jenuh dan lama sekali.
"Ini bentar lagi sampe kok" jawab Irpan yang mencoba menenangkan Syila.
"Bosen ya jalannya di kampungmah jelek gini? Ya namanya juga kampung neng, nanti kamu terbiasa kok disini," lanjut Irpan.
Syila hanya terdiam dan bisa tersenyum.
"Kamu tau radio Rgp itu di daerah dekat rumahku loh," terang Irpan
"Loh, radio Rgp itu ada di daerah sini ya? Ku kira ada dimana," Syila kaget dan baru tau bahwa ternyata yang selama ini dia dengar alamatnya ternyata dia lagi di alamat radio tersebut.
"Nah ini udah mau sampe, tinggal belok kanan deh di depan," jelas Irpan.
"Nanti malu gak ya, ketemu orang tua kakak, takut gimana gitu kak nantinya," keluh Syila.
"Gak bakal, ayok kan ada aku," Irpan menenangkan dan meyakinkan Syila.
"Eh Pan, kamu ke sini sama siapa itu," teriak suara ibu dari kejauhan.
"Ini mah, sama pacarku, calon hehe," jawab Irpan pada ibunya.
"Sini, masuk yuk," ajak ibunya Irpan.
"Iya mah, hehe" spontan Syila panggil ibunya Irpan dengan sebutan mamah karena dia mengikuti kebiasaan Irpan di rumahnya.
"Assalamualaikum," ucap Syila.
"Waalaikumsalam," jawab ibunya Irpan.
"Sok ya sama mamah dulu, Kakak mau ke belakang dulu," Irpan membiarkan Syila istirahat ditemani oleh ibunya.
"Eh, neng duduk dulu, Mamah mau siapin dulu air minum," pinta ibunya Irpan.
Syila duduk di dekat TV, dan ibunya meminta untuk duduk di kursi saja, tapi Syila menolak, dia lebih memilih duduk di bawah.
"Gak usah repot-repot mah, gapapa kok nanti aku ambil sendiri kalo mau," Syila menjawab.
"Ah masa tamu yang ambil sendiri, gapapa kok," ibunya pergi ke dapur dan mengambil segelas air untuk menyuguhkan pada Syila.
"Nih neng, hanya ada air putih gak ada apa-apa disinimah, ada sih jajanan tapi di warung," jelas ibunya Irpan.
"Neng darimana tadi, sengaja kesini atau darimana dulu?" Tanya ibunya Irpan yang sembari duduk mendekati Syila.
"Habis dari rumah nenek, terus sambil mampir kesini," jawab Syila.
"Oh iya, apa atuh da disini mah gak ada apa-apa neng, yuk kalo mau pergi ke warung aja buat jajan sama Mamah nih," ajak ibunya Irpan pada Syila.
"Gak papa mah, jangan repot-repot,"
"Atuh makan yuk, mamah tadi udah masak, masak sayur tuh masih hangat," ibunya Irpan kekeh menjamu Syila itu dengan hangat tetapi Syila masih malu dan harus di barengi Irpan pacarnya itu.
"Gak usah repot mah, kesini juga gak bawa apa-apa"
"Ah, gak usah bawa apa-apa juga neng, kayak ke siapa aja," obrolan santai itu berlanjut sampai akhirnya Irpan mengajak Syila untuk makan bersama.
"Mah ayok makan,"ajak syila pada ibunya Irpan
"Ini udah ambil kok, sok neng makan yang banyak biar sehat," suruh ibunya Irpan pada Syila.
Sementara Syila hanya bisa tersenyum mendengar perkataan itu.
"Tuh dengerin mamah bilang apa, makan yang banyak, jangan jajan terus, hehe" irpan menasihati syila yang sedang makan itu, tapi syila tampak cemberut, untungnya irpan peka dia langsung menyuapi Syila agar dia tidak tersinggung atau tidak enak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Yang Tak Berpihak
KurzgeschichtenTYTB menceritakan tentang perjodohan yang aneh Hanya sebagai hiburan, bukan sebagai tujuan untuk menetap dalam ingatan kalian. hehe cuma pemula,mohon sarannya.