Kelanjutannya

128 94 118
                                    

Di perjalanan Irpan dan Syila pun saling mengobrol.
"Syil, kamu sebelumnya pernah ke Ciamis gak? soalnya rumah orang tua kakak disana" ucap Irpan
"Enggak kak, soalnya kan sibuk sekolah juga" Jawab Syila
"Oh, kirain, Syil jarak ke rumahku tuh sejaman lah ada"
"Wah, gitu ya kak"
"Nanti kita makan di luar dulu mau gak?"
"H-haaaa? apa kak?! gak kedengeran, lagian bawa motornya kakak cepet banget hehe" ucap syila.
"Yehh.. nanti kita main, makan-makan dulu gitu, kan biar cepet sampe" ujarnya.
"Boleh deh kak, terserah kakak aja"
"Oke"
Irpan melajukan motornya lebih cepat.
"Nah syil ini Alun-alun disini" ujar Irpan sambil menunjukan kepada Syila.
"Wah..rame ya kak" ucap syila
"Iya, rame sama yang pengajian aja"

Setelah 30 menit kemudian...
"Syila, kita makan mie ayam diseberang jalan sana yuk! enak loh, dulu kakak sering makan ke situ, soalnya udah biasa langganan hehe" celotehnya.
"Oalah gitu ya.. boleh deh"
Kemudian Irpan melaju menyebrang jalan, dan Irpan memesan mie ayam dengan syila.
"Pak, mie ayam sama es teh manisnya 2 ya!"
"Eh mas, iya Mas di tunggu ya, mau di makan disini atau di bungkus mas?" tanya Bapak-bapak penjual mie ayam itu.
"Disini aja Pak, sambil main"
"Iya Mas sambil main aja, lagian mas libur kan tumben sekarang main ajak mbaknya mas"
"Hehe, mumpung libur Pak" ujarnya.

8 menit kemudian mie ayam yang di pesan datang..
"Silahkan mas ini mie ayamnya, dan ini es teh manisnya" ucap Bapak penjual mie ayam.
"Iya, terimakasih Pak"
"Ini syil, buat kamu"
Irpan mengambil sendok dan memberikan mie ayam nya kepada syila.
"Iya kak"

Sewaktu makan mie ayam Irpan dan Syila pun saling melirik satu sama lain dan mengobrol sebentar.

"Yang banyak makannya Syil"
"Ah entar kenyang kak kan gak enak" jawabnya.
"Biar kuat dong, hehe" ucapnya.
"Kakak aja yang makannya banyak mah" syila pun ngeles.
"Yehhh udah kenyang nih kan udah abis, lagian makannya juga di temenin sama kamu" guraunya.
"Ah gombal" celotehnya.
"Yaudah lanjut dulu kamu makannya syil, itu masih ada loh, abisin ya"
"Aduh kak, ini mah kebanyakan porsi satu mangkuknya" ucap Syila
"Ya gapapa, biar kenyang entar supaya kuat" respon irpan sambil ketawa.
"Yeh kakak mah, dasar" gumamnya.
"Yaudah abisin dulu jangan sambil bicara kalo lagi makan" ujarnya.
"Kak udah" ucap syila
Irpan pun membayar mie ayam itu.
"Pak, udah, ini uangnya Pak"
"Oh ya mas" ucap Pak Slamet.
"Pak aku ikut duduk istirahat disini sebentar dulu ya"
"Iya mas boleh, duduk aja silahkan" ucap Pak Slamet.
Setelah selesai makan Irpan dan Syila pun duduk dulu sebentar karena waktunya memasuki waktu dzuhur.

Takdir Yang Tak BerpihakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang