Hadecha P. P : PING!!!
Hadecha P. P : Bi, jalan yuk? Butik kamu ada yang jagain kan? jalan yuk?
Milahibika : ada sih. Jalan kemana?Hadecha P. P : Ke danau, lagi ada street dance tuh katanya. Aku ajak biru sama rara dulu ya
Milahibika : Ih kok ajak mereka sih?
Hadecha P. P : pengen banget yak jalan beduaan gitu sama aku? Hahaha
Milahibika : enak aja lo jidat ! Yaudah deh ajak mereka berdua
Hadecha P. P : ciee ngambek, udah pake lo- lo aja ya bi. Sayang jangan ngambek-ngambek, nanti tambah keriput :*
Milahibika : terserahhhhhh
Hadecha P. P : yaudah, sekarang kamu siap siap. Aku gerak jemput kamu nih ya, dandan yang cantik, ehh gausah ding, kamu kan emang udah cantik, eh tapi terserah kamu aja deh yng :*
Milahibika : iya baweeeell :*
Tanpa sadar pipi hibi sudah merah merona, rasanya jantungnya lagi main drum, echa emang paling bisa buat jantung hibi lompat-lompat gajelas. Hibi merasa benar-benar bahagia sekarang.
-------------------------------------------
HIBI'S POV"Kita gak jemput rara sama biru dulu?" Tanyaku.
Sekarang kami udah di dalam ford nya echa. Aku memakai jeans hitam pekat dengan kaos hitam ngepas badan, ditambah coat coklat serta tak ketinggalan semiboot all star hitam putih ku. Ya berhubung yang mau aku datangi itu acara street dance, bukannya kondangan. Jadinya aku gak pake dress, cuma baju casual biasa doang. Echa pasti juga mikir gitu,
Karna echa memakai jeans hitam pekat, kaos putih ngepas badan dan kemeja kotak biru yang gak dikancing, vans hitam putih dikaki dan bennie marron dikepalanya.
"Mereka udah disana deluan" kata echa tanpa menoleh kearahku, dia terus memperhatikan jalan yang ada didepannya.
Sepanjang perjalanan ke danau, echa maupun aku tak ada yang bersuara. Echa sibuk memlerhatikan jalan dan aku sibuk mengutak-atik radio.
"Rara sama si blue kemana sih?" tanyaku kepada echa setelah kami nyampe di tepi danau.
Beneran ya, disini tuh rame banget. Mulai dari keluarga kecil yg lagi nyantai bareng anak-anaknya, ada juga yang pacaran, juga ada yang berjualan, yah emang sih disini emang banyak yang jualan. Selalu rame. Ya namanya juga tempat wisata, temlat umuk. Street dance nya juga udah mulai dari tadi kayaknya. Tapi sampe sekarang aku belum ada nampak rara sama biru deh.
"Kamu mau makan permen kapas gak?"
"Kok gak nyambung gitu cha? Aku kan nanya kemana rara sama biru" kata ku sambil mengembungkan pipi
"Ya aku maunya nanya itu, gamau jawab pertanyaan kamu kenapa
Emangnya? Masalah?" kata echa, sambil mencubit gemas pipi ku yang menggembung."Sakit tau!" aku mencubit pinggangnya gemas.
"yaudah kamu tunggu disini ya" kata echa setelah menuntun ku kebarisan depan penonton yang sedang menonton street dance itu.
" aku beli permen kapas buat kamu. Jangan kemana mana. Oke? Bentar lagi rara sama biru nyampek kok"
Aku mengangguk pelan. Kulihat punggung yang perlahan menjauh dan menghilang itu.
Sekarang aku fokus ke street dance, wihh gila aja, ada satu orang yg baru datang langsung jungkir balik atau apalah itu namanya, aku gak begitu tau nama tekniknya. Tapi kalau gasalah itu namanya friz. Gatau deh tulisannya bener apa kagak.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HIBI
Teen FictionCinta yang tumbuh dalam 'Persahabatan' itu emang rumit. Antara harus tetap memilih menjadi sahabat baik yang selalu mendengarkan atau menyatakan perasaan sesungguhnya yang artinya harus kehilangan sahabat? Belum lagi kesalahpahaman diantara persaha...