Part 9

300 3 0
                                    

"Ali...kamu mau sampai kapan mogok makan?" tanya Mama Resi yang mulai resah. "sampai Ali jadi di tunangin sama Prilly ma.." jawab Ali.

Mama Resi yang mendengar bunyi bel segera berlari ke bawah dan dilihatnya kedua orangtua Prilly datang dengan raut wajah yang sama-sama cemas.

"eh...apa kabar?" sapa Mama Resi pada Mama Ully dan Papa Rizal.

"kurang baik" jawab Mama Ully cuek.

"ada yang ingin kami bicarakan" ucap Papa Rizal yang langsung di tanggapi oleh Mama Resi.

"kamu udah tau tentang hubungan anak kita?" tanya Mama Ully. "iya...dia minta di tunangin sama Prilly sampai-sampai berani mogok makan" jawab Mama Resi yang membuat Mama Ully dan Papa Rizal melongo. "oh..jadi ini akal-akalan mereka aja" jawab Mama Ully mengerutkan kening. "akal-akalan apa maksudnya?" tanya Mama Resi bingung. "iya..Prilly juga sama2 mogok makan kayak Ali.."jawab Papa Rizal membuat ketiganya kesal.

"yaampun itu anak...terus gimana dong ini?" tanya Mama Resi bingung. "apa kita tunangin aja dulu kali ya anak kita?" ucap Papa Rizal tiba2.

"mereka kan masih harus sekolah pa.." Mama Ully tak setuju. "ini kan baru tunangan ma...lagian usia mereka udah cukup dewasa kok" jawab Papa Rizal yang di setujui oleh Mama Resi.

"oke..tapi kita harus obrolin dulu sama anak-anak kita kalo mereka emang bener2 serius jalanin hubungannya"ucap Mama Ully yang diangguki oleh Papa Rizal dan Mama Resi. "yaudah..besok siang saya sama Ali kerumah kamu buat obrolin juga sama Prilly ya" ucap Mama Resi.

|||

Telepon...

"Hai Li..gimana mogok makannya?" Tanya Prilly.
"masih semangat kok" jawab Ali dengan suara yang lemas.
"suaranya lemes loh..makan sana,hehe" ucap Prilly.
"bisa aja deh kamu..haha" jawab Ali.
"yaudah..nanti kabarin lagi ya" ucap Prilly memutuskan panggilan.

"Prilly...Prilly...ada-ada aja deh dia" gumam Ali tersenyum memandang foto Prilly yang ia jadikan wallpaper di Iphone nya.

Tak lama kemudian,terdengar ketukan dari arah pintu yang tak lain adalah Mama Resi.

"Ali..mama udah obrolin loh soal pertunangan kamu sama Prilly" rayu Mamanya agar Ali setidaknya menghentikan aksi mogok makannya.

Ali yang mendengar itu tidak langsung percaya,karena bisa saja ibunya itu membohongi dia supaya menghentikan aksinya.

"yaelah ma..ketauan boongnya" ketus Ali membelalakan matanya. "kamu gak percaya? yaudah tunangannya mama batalin aja ya" ancam Mama Resi,dan terpaksa Ali pun membukakan pintunya. "Nah..gitu dong. Makan dulu yuk" ajak Mama Resi menarik tangan Ali. "tunggu ma..mama gak lagi bohongin Ali kan?" tanya Ali menghentikan langkahnya.

"enggak..malahan besok kita harus datang ke rumah Prilly buat obrolin lagi soal pertunangan kamu" jelas Mamanya membuat Ali kini percaya.

Ali pun kini makan dengan lahapnya karena lapar kali ya...
Mama serius gak sih buat tunangin gue sama Prilly? jangan2 ini cuma akal-akalan aja Gumam Ali dalam batinnya masih menyisakan tanda tanya.

"kenapa? masih gak percaya?" tanya Mamanya di sela-sela makan. "enggak kok ma.." jawab Ali cuek.

Esoknya...

"buruan Li..udah siap belum?" tanya Mama Resi yang sudah siap untuk menuju ke rumah Prilly.

"bentar ma..Ali tuh harus tampil keren dong ma..di hadapan Keluarga Prilly" ucap Ali membuat ibunya menggelengkan kepala.

Akhirnya mereka pun menempuh perjalanan cukup lama karena jalanan yang sudah di padati kendaraan. Ali memarkirkan mobilnya dan berjalan masuk ke arah pintu depan. Dan dilihatnya bahwa keluarga Prilly begitu antusias menyambut kedatangan Keluarga Ali.

"Hei.." ucap Prilly pada Ali. "udah sewindu gak ketemu kamu rasanya kangen banget" gombal Ali yang di perhatikan oleh orang tua keduanya.

"kamu lebay deh Li.." ketus Prilly.

Orang tua mereka hanya menggelengkan kepalanya karena heran akan sikap mereka yang bertingkah aneh. "udah yuk kita masuk aja...biarin mereka ngobrol dulu" ucap Mama Ully masih dengan ekspresi yang aneh.

"mereka kayaknya emang serius deh sama hubungannya" ucap Mama Resi tiba-tiba. "belum tentu..." jawab Mama Ully, "chemistry nya udah dapet kok" ucap Mama Resi kembali dan memanggil Ali dan Prilly untuk berunding.

"Kita udah siap tunangan kok ma.." ucap Ali tiba2 yang lagi-lagi ibunya menggelengkan kepala. "kalian baru sebulan pacaran,masa iya langsung tunangan aja" ucap Mama Ully. "kalian yakin kalo hubungan kalian serius?" tanya Mama Resi. "Iya.." jawab Ali dan Prilly kompak. "gimana sekarang?" tanya Mama Ully yang tak tau harus berbuat apa lagi dan terpaksa mereka pun menyetuji pertunangan anaknya."Minggu depan kalian tunangan" ucap Mama Resi dengan ekspresi yang terpaksa. "APA???" Ali kaget. "Ha? yang bener ma?" tanya Prilly kaget. "iyalah,bukannya kalian pengen secepetnya?" tanya Papa Rizal yang baru angkat bicara. "asikk...misi berhasil,tos dulu dong. Sekarang kita hubungin Kevin sama Sahila. Bilang kalo kita juga udah siap tunangan.hehe"

"oh oke.." sahut Prilly dan keduanya berlalu pergi entah kemana.

|||

"cie..yang mau tunangan,haha" gombal Ali pada Prilly yang kini sedang berada di pantai,saksi atas hubungan mereka selama ini.

"orang tunangan sama kamu juga,aneh banget sih kamu" sahut Prilly. "ya kan aku ceritanya gombal,kamu mah gimana sih" ucap Ali cemberut. "gombal..gombal apaan?" ketus Prilly mencubit pipi Ali. "udah kali..gak usah cemberut" rayu Prilly. "hmm.." jawab Ali singkat. "ih..masih marah aja? hari gini masih marah? gak jaman kali!!" Ucap Prilly terus merayu Ali. "suka-suka dong.." jawab Ali yang langsung mendapat cubitan di pipi chubby nya. "aww..aku gak mau di cubit...aku maunya di cium" gombal Ali yang sukses membuat Prilly salting. "apaan sih kamu" sahut Prilly yang kembali mencubit pipi Ali dan berlari pergi. Ali yang tak terima pun mengejar Prilly di tengah pantai yang indah dengan angin yang begitu sejuk.

"ahaha..." tawa pun pecah seketika saat Ali berhasil memeluk Prillly dan menarik tangan Prilly untuk berlari ke pinggir pantai menyaksikan sunset yang tiba lebih awal. "kamu masih inget saat aku nyatain cinta aku di sini" tanya Ali dengan nada yang serius. "aku gak bakalan pernah lupa sama hal itu" jawab Prilly. "kamu udah aku anggap sebagai teman"ucap Ali membuat Prilly heran. "teman?"tanya Prilly. "teman hidup" jawab Ali yang langsung mendapat pelukan hangat dari Prilly di tengah sunset yang begitu indah.

Rupanya keduanya menteskan air mata haru yang begitu ber harga nilainya.

"I love you" ucap Ali tepat di telinga Prilly. "I love you too" jawab Prilly yang masih memeluk Ali erat.

Love in SunsetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang