02 : Tontonan yang Aneh

2.6K 430 33
                                    

Jisung memang anak yang terlalu banyak berekspetasi, ekspetasinya pun kadang melambung tinggi hingga setiap saat ia harus dijatuhkan pada reality.

"Ya tapi kenapa sih dewi keberuntungan ga pernah berpihak sama gue?"

Jisung merutuk di tengah langkahnya menuju kelas. Belum dua jam ia berada di sekolah tapi kejadian memalukan beberapa kali menimpa dirinya. Baju yang usang lah, ditabrak janitor lah dan yang lebih memalukan lagi saat ia tak sengaja menabrak si anak tampan itu!

"Satu-satunya keberuntungan yang gue dapet kayanya karena gue satu sekolah sama bocah ganteng itu" gumamnya ringan, sambil terus lanjutkan perjalanan dengan matanya yang menatap kanan dan kiri ....

Jisung sedang mencari dimana letak kelasnya, karena sejak tadi ia berputar belum juga menemukan dimana kelasnya berada

Di pertengahan jalan ia sengaja lambatkan lajunya, ia melihat lelaki yang ia sukai itu berbelok pada salah satu lorong. Tentu saja jisung ikut susuri

Jisung mengekor dari belakang, tatapannya lekat pandangi bagaimana punggung kokoh itu terlihat tegap. Surai hitamnya juga terlihat halus

"Rambut orang kaya emang beda. Dia kayanya belum pernah rasain pake shampo yg diisi air"

Hingga kemudian targetnya berhenti di sebuah pintu. Jisung ikut berhenti tidak jauh dari sosoknya. Lelaki itu masuk ke dalam sebuah kelas, jisung menyeringai kecil

"Yes gue dapet kelasnya, ga sia-sia gue ikutin" gumamnya, saat langkahnya hendak berputar untuk kembali, jisung di paksa berhenti saat matanya menatap Tag kelas yang menempel di atas pintu

"Loh ini kelas gue juga!!"

Rupanya jisung pun satu kelas dengan sang pujaan.

••••

Minho membuka mulutnya, masukan beberapa menu suapan kedalam rongganya yang masih berdenyut nyeri. Bagaimana tidak nyeri? Gusinya sempat berdarah karena sundulan lelaki asing yang tiba-tiba saja muncul di depan wajah

Lelaki yang menyundulnya pagi ini rupanya adalah teman sekelasnya, bahkan sebangku dengannya.

Yah.. sebenarnya minho duduk dengan lelaki yang bernama felix sih, tapi lagi-lagi lelaki asing itu muncul kembali dan memaksa bertukar tempat dengan felix

Awalnya minho takut pada keberadaan lelaki itu, namun seiring berjalannya waktu rasa takut minho berangsur hilang

Minho pun sudah mengenal lelaki asing itu. Jisung namanya

"Kok lo ngelamun? Gusi lo masih sakit? Mau ke uks aja? Atau mau gue beliin susu kotak aja? Ada kok di kantin ujung kalo lo mau susu kotak, lo mau rasa apa? Vanilla? Coklat? Strawberry?"

Teman sebangkunya—jisung, sangat berisik dari perkiraannya.

"Gue ga apa-apa"

"Oh, yaudah dimakan lah makan siangnya, lo butuh amunisi buat pelajaran selanjutnya—"

"Ini masih masa orientasi, kita ga belajar apa-apa jisung"

"Ya pokoknya beberapa jam kedepan kita bakal tour kelas kan? Perkenalan bla bla bla dan harus dapetin tanda tangan kakak kelas semacenya. Itu tuh pasti bakal ngeluarin tenaga banyak banget ho, apalagi hari ini terik banget"

"......."

"Dimakan makanya"

"Iya"

Minho lanjut melahap makanannya dalam diam, sebenarnya sejak tadi ia hanya diam sih yang banyak bicara hanya jisung

Ngomong-ngomong soal jisung. Lelaki itu terlihat fokus pada ponselnya, belum lagi kedua pipi mengembungnya enggan mengunyah, dengan mata bulat fokus menatap layar ponsel

Minho penasaran, apa sih yang jisung tonton sampai seintens itu?

'bilang aja kalau mau cukur ke abang-abangnya.... Bang cukur cepmex ya, cukur sekarang juga—'

Minho mengerinyit, lalu mundurkan kembali wajahnya. Tontonan yang aneh, tapi anehnya jisung terlihat fokus menatapnya ...

Padahal tidak ada yang istimewa pada tayangan itu

Minho kembali mengintip dengan raut aneh, mencoba memastikan apa yang jisung tonton

'Bang rawr nya yang banyak soalnya bikin candu... Yaudah biar aku kasih rawr nya yang candu yah yang banyak biar candu—'

Minho kembali tarik kepalanya dan mendengus. Sepertinya ia salah masuk pergaulan dengan jisung, tontonan yang aneh... Lebih anehnya jisung merespon dengan kekehan

Haruskah minho tak lagi berteman dengan jisung?

-TBC

[C] Magenta • Minsung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang