Disinilah minho berada. Di sebuah kamar dengan ukuran sedang. Kamar yang dibagi menjadi dua sisi oleh sekat dua buah lemari
Kamar jisung cukup penuj dengan stiker penyanyi band favorite sang pemilik, menjadikannya terlihat cukup berantakan namun yah.. aesthetic
Minho ambil satu biskuit di atas meja, ia kunyah perlahan sambil mengobservasi ruangan. Keduanya sudah selesai dengan tugas kelompoknya sejak dua jam lalu. Hanya dirinya dan jisung yang mengerjakan, karena dua lainnya beralasan dan tak dapat ikut
Minho tentu tidak akan mencatat nama keduanya di akhir tugas.
"Ho, makan dulu!"
Minho terperangah saat melihat jisung membawa nampan berisi mie kuah dengan topping bervariasi. Ada udang, telur, sosis, daging dan bubuk kari.
"Uh ji... Tapi kan gue ga minta makan—"
"Ini nyokap gue yang sengaja bikinin buat lo, masa ada temen anaknya dateng ga di suguhin apapun?"
Ga disuguhin katanya? Minho lirik samping tubuhnya yang penuh oleh snack dan toples makanan
"Yuk makan dulu sebelum lo balik ya"
Karena baginya tidak sopan jika menolak makanan yang sudah di sajikan maka dari itu minho mengambil mangkuknya. Ia cicipi kuah kari dari mie tersebut lalu dirinya total membungkam
"Ini enak" bisik minho dan lanjut seruput mie juga beberapa toppingnya kedalam mulut
Jisung yang melihatnya tersenyum bangga
"Enak kan?"
Keduanya makan bersama, sesekali jisung membuka topik perihal kegiatan sekolah atau eksulnya. Minho merespon seadanya karena bibirnya tak pernah kosong untuk mengunyah
"Nyokap lo pinter masak"
"Hehe, thanks. Nanti gue sampein ke orangnya, kalo dia tau pasti dia seneng sama lo dan bakal nyuruh lo dateng terus ho"
"Gue ga keberatan, oh atau next time nyokap lo bisa main ke rumah gue."
"Huh? Ngapain?"
"Nyokap lo suka masak kan?"
"Oh, iya"
"Dapur gue punya peralatan masak yang lengkap, jadi nyokap lo bisa pake dapur gue. Atau sekalian masak bareng sama gue"
"Hahahah okey okey ho, ide yang bagus. Nanti gue sampein ya"
Keduanya asik mengorbol tanpa menyadari kehadiran bangchan yang sedang menatap tanpa mood. Tumben sekali melihat jisung tersenyum semanis itu membuat tanda tanya besar di kepala
Jisung memang biasanya membawa temannya ke kamar tapi tidak dengan suguhan sebanyak itu. Apalagi snacknya juga ikut dihabiskan oleh tupai berpipi besar itu
Jisung jarang menawarkan makan apalagi memberi makanan di atas lantai kamarnya karena jisung benci ada remah di atas lantai kamarnya.
Tapi jika dilihat-lihat teman yang jisung bawa saat ini terlihat rapih dan terurus tidak seperti teman jisung yang lainnya
••••
Pukul 8 malam. Minho sampai di rumahnya, wajahnya terlihat lelah dan lemas jadi minho putuskan untuk langsung masuk kedalam kamar. Hiraukan panggilan asistennya yang memanggil untuk makan malam
Minho sudah kenyang dengan suguhan di rumah jisung, jadi malam ini dirinya akan skip makanan di rumah
Ngomong-ngomong soal jisung...
Lelaki itu besok mengajaknya pulang bersama. Entahlah apa yang sedang jisung rencanakan tapi sepertinya dirinya akan ikut
Bergaul dengan jisung asik juga. Dan ia nyaman bersama dengan lelaki kecil yang cerewet itu
TING!
Minho rogoh saku celananya. Sebuah pesan masuk
Rupanya jisung. Hm, seperti inilah rekan yang minho inginkan dalam kelompok. Bukan seperti dua lainnya
Tapi tunggu... Minho buka photo profil jisung yang sepertinya baru saja di ganti
....... Minho miringkan kepalanya tanpa sadar
"Manis juga"
Tapi jika diingat-ingat lagi, jisung memang manis sih.
-Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
[C] Magenta • Minsung
Fiksi Penggemar[Magenta : Minho & Jisung.] "biasanya nih ya di kebanyakan cerita kalo orang kaya tuh pasti pinter cari perhatian, pinter akademik, pinter olahraga, diincer banyak orang karena kegantengan sama kekayaanya. lah elo kenapa beda begini?! lo anak konglo...