White board di depan sana menjadi pusat pandangan minho saat ini. Ia sedang berada di tengah jam pelajaran
Walau matanya tertuju pada white board sayangnya isi kepala minho tertuju pada hal lain. Hal yang seharusnya tak ia dengar
'jadi jisung suka sama gue?'
Itulah kalimat yang tercetus di dalam kepalanya sejak tadi hingga detik ini.
Minho tolehkan sedikit kepalanya. Lihat jisung dengan ekor mataLelaki itu sibuk menatap papan tulis dan sesekali mencatat di atas bukunya.
Minho tercenung sejenak. Jika dilihat dalam jarak sedekat ini, jisung memang cukup menarik di pandang mata. Kedua pipinya gembul, bulu matanya tidak lentik tapi cukup lebat, belum lagi mole di pipi chubby itu
"Apa ho?"
Jisung ternyata peka dengan arah pandang minho dan dengan lugas bertanya yang mana malah membuat minho cukup kelabakan.
"Oh, enggak."
"serius? Kenapa liatin gue begitu banget kalo ga ada apa-apa? Dimuka gue ada cicak?"
"Yakali ji di muka lo ada cicak tapi lo ga sadar"
"Iya kan kali aja ho, terus kenapa?"
Minho harus cepat memutar otak mencari alasan! Karena ia tahu jisung pasti akan terus menerus bertanya padanya
"Mm- iyanih ada yang gue ga paham soal materinya. Lo paham?" minho miringkan kepala tatap teman sebangkunya yang cengengesan
"Sama si ho, gue juga ga paham hehe. Wait ya gue pahamin dulu materinya nanti baru gue bantu lo"
Kemudian jisung kembali fokus dengan bukunya membuat minho hela nafas karena sepertinya gelagatnya tak terendus jisung
Untung saja.
"Tapi lo kenapa gugup gitu dah ho?"
—sial, baru saja minho bernafas lega namun sepertinya jisung sadar dengan perubahan mimiknya sejak tadi
"Gue ga gugup" minho berucap sedatar mungkin "perasaan lo aja ji"
"Ah masa sih, tapi lo ga biasanya—"
"Biasanya apa? Kayanya di sini lo deh yang merhatiin gue banget sampe gelagat kecil aja lo ngira ada perubahan di diri gue"
Kondisi kini berbalik, jisung yang kelabakan. Bagaimana bisa minho memutar pertanyaan secepat itu.
Dan juga..
Jisung bersumpah ini adalah kalimat terpanjang yang minho ucapkan selama jisung mengenalnya
"Err—" jisung menggaruk belakang Kepalanya yang tak gatal
"Tuh kan lo yang gugup" gumam minho dengan sedikit senyum di ujung bibir, lalu matanya kembali fokus menatap whiteboard yang ada di depan
•••
Minho mengambil minuman nya dari dalam mesin minuman.
Pandangannya terarah menuju lapangan dimana saat ini dirinya bisa melihat jisung di sana, dengan kaus hitam dan celana olahraganya tengah berlari mengoper bola basket dalam genggaman
Minho mendudukan dirinya pada kursi penonton yang memang disediakan untuk murid jika ingin melihat pertandingan atau acara di lapangan
Sambil menyesap minuman soda kalengnya minho menatap satu persatu rekan sepermainan jisung, menatap dengan pandangan yang cukup tajam meneliti
SHOOOT!!
Jisung berhasil meloloskan bola bawaanya pada ring, kemudian rekan tim nya menyoraki jisung
Mengusak surai setengah berkeringatnya bahkan ada yang berani mengangkat pinggang jisung seenak jidat
Tch,.
Minho berdecih kecil. Baru saja dirinya hendak bangkit dari kursi, tiba-tiba jisung melambai ke arahnya
Huh?
Minho berubah seperti orang tolol yang hanya diam tercenung dengan wajah bingung dan sedikit malu
"O-oh, good job!" Mau tak mau minho membalas dengan tawa kering, ia balas lambaian tangan jisung lalu bergegas bangkit masuk kedalam ruangan praktik nya
Tak lama jam extrakulikuler memasak pun dimulai.
To be continue..
Ini sbnernya ceritanya ga bakal panjang si dan kemungkinan gada konflik krn kan ini cuma alphabet ver yak, jd kek nya kalopun ada konflik ya kecil bgt gitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[C] Magenta • Minsung
Fanfic[Magenta : Minho & Jisung.] "biasanya nih ya di kebanyakan cerita kalo orang kaya tuh pasti pinter cari perhatian, pinter akademik, pinter olahraga, diincer banyak orang karena kegantengan sama kekayaanya. lah elo kenapa beda begini?! lo anak konglo...