Kiara Dan Kira

11 0 0
                                    

Siang yang saat itu terasa panas itu, telah menjadi kutub selatan bagi Dira. Berat kaki tapi demi Nira, Dira menyanggupinya. Dira memasuki mobil itu dengan perasaan yang masih penuh kesalahan. Namun, sepertinya masuknya Dira tidak membawa aura yang positif. Malahan satu tamparan ke muka dari perempuan itu yang menyambutnya.

Kiara : (Menampar Dira) WOY... Lu punya masalah apa lagi? Sampai sampai Nira keculik lagi... HAH (Suara sedikit membentak)
Dira : YA AKU GAK TAU... (Berusaha bangkit) Aku juga gamau Nira kena masalah karena gua tapi BENERAN... Gua juga tetep usahain ngawasin Nira. (Berusaha menyakinkan)
Kiara : Tapi KAN, Haaaaah sudahlah (Pasrah)
Kira : Dir... Nira ga pernah ngilangin tamagotchi yang satunya kan? (Menyalakan mesin)
Dira : Dia ga pernah ngilangin tamagotchi karena gua sembunyiin di tasnya.
Kiara : Syukurlah kalo begitu... Masalah ini akan selesai dan gua ga bakal liat lu lagi (Menenangkan diri)

Suasana perjalanan menjadi sunyi. Dira dengan rasa bersalahnya, Kiara dengan kekesalannya dengan Dira. Sedangkan Kira fokus dengan perjalanannya. Beberapa menit pun akhirnya sampai.

Kira : Tuh dah sampe (Turun)
Kiara : Kira, lu masih inget rencana kita? (Turun dan mengangkut busur)
Kira : Masih, gua bakal cari cara buat lepasin Nira. Dir, lu bakal lawan orang!! (Menunjuk Dira)
Dira : Kok gua?? (Panik)
Kiara : Ikutin rencana gua atau gua tinggalin. Nih pemukul! (Melempar pemukul kasti)
Dira : O..okay (Menangkap pemukul kasti)
Kiara : Lu nggak boleh takut, karena Nira tersiksa karena penculik penculik sialan itu. Lu tau nggak!!!
Dira : Akan aku coba (Tenang dan bangkit)
Kiara : Itu baru sepupu gua 

Lokasi penculikan Nira itu sepertinya pabrik lama yang sudah tidak dihuni. Namun, pintu pabrik didorong keras. Membuat puluhan penculik terpancing oleh suara dan bersiap untuk bertengkar. Muncul dua orang dengan senjata siap menyerang.

Kiara : SELAMAT PAGI, BANGSAT
Preman 1 : Ini siapa??
Preman 2 : Ga tau... Matiin aja... SERANG (Mengayunkan pemukul)

Puluhan preman itu menyerang dengan arahan yang tegas. Tapi tidak menggubris dua orang itu.

Kiara : Mereka yang menculik Nira, mereka harus menerima balasannya. Oleh sebab itu, jangan cengeng
Dira : Aku akan berusaha, kalo begitu aku duluan (Berlari ke kerumunan preman)
Kiara : Tidak secepat itu (Menembakkan busur)
 
Beberapa anak panah melayang di udara. Suara pukulan tidak tergoyahkan di atas daratan. Pertarungan yang tidak seimbang tapi tujuan yang sama. Mereka harus melindungi seseorang.

Dira : Beritahu aku, Dimana perempuan itu???? (Muka penuh luka)
Preman 3 : Tidak akan kami beritahu... Itu perintah Ms. T
Dira : Ms. T itu siapa sialan (Memukul tepat di wajah)
Kiara : (Mendekati Dira) Dir... Sepertinya Ms. T adalah bos mereka. Kira harus hati-hati.

Ditengah pertarungan tidak seimbang itu, muncul perempuan yang masih mengenakan seragam SMA Ragam dan tak asing wajahnya.  Dibelakangnya ada anak laki-laki seumuran perempuan itu dan pria besar yang menenteng dua orang.

Kiara : KIRA!!!
Perempuan : Well well well, tebak siapa yang datang. Anak-anak yang ingin membebaskan temannya.
Dira : (Marah dan berteriak) Lepasin mereka berdua, Sialan!!
Perempuan : Namaku bukan Sialan, tapi Tasya mengerti, OK
Preman 2 : Ms. T, kami minta mundur
Ms. T : Ok, kalian boleh mundur...D
Mrs. D : (Mengganggukkan kepala dan menghilang)
Dira : Kemana dia?
Kiara : Dira, Awas

Dibelakangnya kaki melayang dengan kecepatan tinggi menghantam badan bagian samping Dira, dan Dira terhempas jauh.

Ms. T : Selamat datang di Pabrik kami, Anak-anak Brengsek






Ragam High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang