Manis - 01.

1.5K 176 7
                                    

🍭.

.

.

"Jonah Lambertsius, sir. anak tertua keluarga Lambertsius. but, dia lagi merantau ke sini. uda hampir 3 tahun. tinggal sendirian di salah satu flat yang ada di daerah X. mahasiswa di salah satu universitas X, jurusan seni."ujar Harriet. sang asisten yang menjelaskan data rinci jonah pada sang atasan.

"dia juga kerja part time disalah satu cafe daerah S, sir."ujar harriet lanjut.

sang atasan, sebut saja dirinya bernama Major menatap berkas didepannya dengan saksama. memerhatikan setiap untai kata yang menjelaskan detail dari identitas pemuda yang semalam menabraknya itu. 

"any question, sir?"tanya harriet karna sang bos hanya diam.

major hanya menggeleng kecil. kemudian mematikan puntung rokoknya ke asbak. 

"lets go."ujar major.

"kita.. mau pergi, sir?"tanya harriet.

"you think?"tanya major dengan melirik kecil harriet.

"baik, sir."ujar harriet segera meraih mantel milik sang bos, memakaikannya pada major dan mereka berdua pun segera beranjak keluar dari ruangan tersebut.

..

"you, what?"

"ck, gue bilang gue lagi temenin major ngintilin anak orang."ujar harriet berbisik kecil pada sambungan telepon.

"what the hell.. emang tuh anak apain major?"

"semalem pas habis main dikit, ga sengaja major di tabrak sama si bocah yang lagi gua intilin sekarang ini."

"oh damn. apa dia bakalan masuk ke list mainan major?"

"gue gatau. yang jelas, major sekarang lagi aneh banget."ujar harriet.

"khm."

seketika itu tubuh harriet menegang ketika mendengar dehaman berat dari belakangnya.

"s-sir."cicit harriet seperti kambing kejepit.

"where's my wallet?"

"o-oh, ada di tas, sir. biar saya ambilkan."ujar harriet segera masuk ke mobil, ke bangku penumpang sebelah kemudi buat ambilin tas kerja miliknya yang emang berisi barang-barang pribadi sang bos.

tidak lama harriet kembali ke posisi dimana mjor berdiri. ia serahkan dompet panjang merk terkenal tersebut ke sang pemilik. dan diterima oleh major dan segera ia ambil black card miliknya. 

"ayo masuk."ujar major pada sang asisten sambil mengembalikan dompetnya agar di pegang oleh harriet.

"baik, sir."ujar harriet langsung mengekori sang atasan.

mereka melangkah masuk ke dalam cafe tempat Jonah bekerja. yup, sedaritadi mereka emang berada di parkiran depan cafe tempat dimana jonah part time sesuai dengan data yang didapatkan oleh harriet.

kedatangan mereka cukup mengundang perhatian pelanggan disana, lantaran, hei siapa yang tidak tertarik oleh kharismatik seorang Major? pria tampan blasteran yang memiliki paras begitu rupawan dengan tubuh tinggi nan atletisnya, rahang tajam dan tegas serta mata elang berwarna coklat gelap itu, jelas membuat siapapun bersedia untuk sekedar menjadi mainan pria tersebut.

"cari tempat duduk."ujar major.

"baik, sir."dan harriet segera melipir mencari tempat untuknya dan major. sedangkan, major uda ngelangkah ke meja kasir. 

untuk memesan segelas kopi, yang kebetulan pula, jonah kasirnya.

"halo, selamat datang di Cafe S. ada yang bisa saya bantu?"sapa jonah ramah.

- 𝑴𝒂𝒏𝒊𝒔 - | ᴍᴀʀᴋɴᴏ.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang