Manis - 02.

1.1K 172 5
                                    

🍭.

.

.

"thanks for today, guys!"seru jonah pada sisa kawan-kawannya yang ada di ruang ganti. 

si tampan akhirnya selesai kerja juga pada pukul 9 lewat 20 malam. sebenarnya, cafe uda tutup dari jam 8, hanya saja karna harus membersihkan & membereskan cafe secara menyeluruh, jadinya pulangnya lebih larut lagi.

jonah melangkah sambil bersenandung ke arah parkiran sepedanya. dia emang pake sepeda kemana-mana sih. ia ambil sepedanya kemudian segera berkendara pulang. 

di perjalanan pulang, jonah begitu menikmati perjalanan sambil mendengarkan lagu. sampai ia tidak begitu sadar bahwa ia diikuti oleh beberapa berandalan yang emang kemarin itu sempet malakin dia. tapi, ga dapet.

dan,

buk!

tubuh jonah agak terpelanting sedikit karna sepedanya di tendang dari samping. membuatnya terjatuh ke tanah dengan cukup kencang.

"awh."keluh jonah sebab sikunya kayanya terluka.

"mau lari kemana lagi lo hah?"ujar salah satu brandal disana.

jonah kemudian menatap mereka dengan wajah marahnya.

"gajelas lo bangsat. gue apain lo sih emang sampe lo ganggu gue terus?"tanya jonah.

"lo, apain gue? hahahaa, jelas aja lo ga kasih gue duit setoran."

jonah mendecih. ia bangun dari jatuhnya. 

"denger ya, bangsat. gue pernah sekali kasih lo duit bukan berarti lo bisa malak gue sesuka hati lo!"ujar jonah.

"oh, jadi lo berani sama gue?"tanya si berandal tersebut.

kemudian, tubuh jonah di pegangin sama 2 orang anak buah si ketua berandal. dan baru saja jonah ingin melawan, perutnya ditonjok sekali, sampe dia hampir muntah.

"see? lo tuh gada apa-apanya dibanding gue. jadi, kalo mau hidup lo tenang dan aman, harusnya lo gausah ngelawan."ujar si brandal.

"oh begitu."saut sebuah suara berat tiba-tiba.

ketiga brandal disana auto menengok, sedangkan, jonah masih memejamkan mata sebab sakit yang mendera di perutnya.

"s-s-s-sir."

"come to my place, after this."ujar major, si pria yang barusan bersuara itu.

"i--."baru aja si ketua berandal mau bersuara, lehernya uda di cengkram erat sama major.

"shut ur mouth up."bisik major dengan begitu dingin.

seketika itu juga, tubuh jonah cepat di lepaskan begitu saja oleh para anak buah si brandal yang kabur. diikuti sang ketua yang buru-buru lari begitu cengkraman major terlepas tanpa memerdulikan luka lecet di lehernya, hasil dicengkram sama si major.

"hei, u okay?"tanya major buru-buru berjongkok sebelah jonah yang uda berlutut meringkuk gitu.

"perut.."cicit jonah.

major tanpa bicara langsung saja mengangkat tubuh jonah ke gendongan bridal style. dan ia segera membawa jonah ke dalam mobilnya yang terparkir ga jauh dari sana. jonah sendiri uda gatau apa-apa sebab ia pingsan. 

"sir."panggil harriet segera membukakan pintu untuk major.

"hospital."ujar major.

dan mobil pun segera melaju menuju ke rumah sakit.

..

jonah terbangun karna hidungnya mencium wangi antiseptik yang cukup menyengat. matanya terbuka dan langsung diterpa silaunya lampu.

- 𝑴𝒂𝒏𝒊𝒔 - | ᴍᴀʀᴋɴᴏ.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang