Episode 48

352 28 2
                                    

Annyeong...ketemu lagi kita malam ini. Jangan lupa buat vote dan jebolin comment nya💜

- Happy reading -

---------

Tepat pukul 12.57 waktu Korea Selatan, yn dan Somi tiba di parkiran rumah sakit yang megah ini. Mereka langsung melangkahkan kakinya menuju pintu utama rumah sakit sembari menggeret koper mereka masing-masing.

Lorong demi lorong yn lalui dengan jantung yang berdegup kencang. Entah apa alasannya, tapi ia tahu pasti itu ada kaitannya dengan seseorang yang sekarang sedang berada di rumah sakit yang sama dengannya. Bahkan mereka mungkin akan bertemu sebentar lagi.

Kini lift yang ia gunakan telah berdenting lalu tak lama pintunya ikut terbuka. Mereka telah sampai di lantai ruang rawat halmeoni berada. Setelah berjalan beberapa langkah lalu berbelok ke kiri menuju sebuah lorong, ia sudah dapat melihat 3 orang pria dengan seorang suster berdiri di depan sebuah ruangan.

Jarak mereka hanya beberapa meter dari ujung lorong tempat yn berdiri kini. Dengan Somi yang berjalan di depannya, yn sebisa mungkin menyembunyikan dirinya di belakang wanita Jeon itu. Ah, ini membuatnya gila. Terlebih saat jarak mereka semakin dekat, yn mendengar jika suster tersebut mencarinya atas perintah halmeoni bersamaan dengan Jungkook yang menghampiri Somi.

Pikirannya tiba-tiba kosong dan telinganya terasa tuli hanya beberapa detik saat ia melihat keberadaan Taehyung yang sedang menatapnya. Gadis itu kembali tersadar lalu menatap Jungkook yang sudah mengambil alih koper dari tangannya sambil tersenyum tipis.

Setelah menatap satu per satu orang-orang yang ada di sana termasuk Taehyung, kini yn mengikuti suster ke dalam ruangan halmeoni. Sebelum benar-benar masuk, yn mengatur nafasnya serta mengeratkan genggamannya pada tali tas yang bertengger di salah satu bahunya.

Di awali dengan lorong kamar yang tidak terlalu panjang dan bernuansa coklat itu, yn dapat melihat salah satu bagian brankar yang berada di inti ruangan tersebut. Setelah sampai di sana, barulah ia dapat melihat keseluruhan brankar serata seorang wanita paruh baya yang terbaring di atasnya dengan posisi kepala yang sedikit bersandar.

Suster: nyonya, nona yn sudah sampai. Adna harus makan sekarang karena harus meminum obat nya
Halmeoni: (menoleh pada yn dan tersenyum) kau bisa pergi sekarang. Aku akan memakan makananku (ucapnya pada suster)

Sebelum suster itu keluar, ia memberitahu yn obat mana saja yang harus halmeoni minum sesudah makan. Yn membungkuk sedikit dengan tangan yang memegang perutnya, setelah itu suster tadi meninggalkan mereka.

Yn: h-halmeoni (sapanya gugup namun tetap sopan)
Halmeoni: kemarilah sayang, duduk si sini (menunjuk kursi di sebelah brankarnya)
Yn: (duduk perlahan) halmeoni harus makan dan minum obat setelah itu
Halmeoni: (mengabaikan perkataan yn dan mengelus perut yn) cicitku...sudah besar ya sekarang (lirihnya) berapa usianya?
Yn: halmeoni...(ikut melirih)
Halmeoni: iya iya, halmeoni kan hanya bertanya. Halmeoni akan makan, tapi kau yang menyuapinya ya?
Yn: (tersenyum dan mengangguk) halmeoni harus makan dengan benar agar kembali sehat lagi

Wanita aruh baya itu hanya tersenyum dan menerima semua suapan yang yn berikan ke dalam mulutnya. Setelah itu pun, halmeoni meminum obatnya yang suster sediakan tadi lalu berakhir dengan mereka mengobrol tentang segala hal.

Tak terasa, hari pun menjelang sore dan kedua wanita itu masih saja bercengkrama. Banyak hal yang menjadi pembahasan mereka, di mulai dari bagaimana kehidupan yn sekarang sampai halmeoni yang menceritakan tentang orang tua yn.

Halmeoni: ah iya (mengambil sesuatu yang sedari tadi ia sembunyikan) ini...untukmu (memberikan sebuah kantung serut kecil yang berbahan beludru)
Yn: (menerimanya) apa ini? Kenapa halmeoni memberikannya kepadaku?
Halmeoni: dulu, suamiku juga ayahmu membantu menjalankan misi salah seorang mafia yang terkenal juga kaya raya. Misi itu berhasil karena kecerdasan mereka berdua, dan itu adalah sebagian bayaran yang mereka terima. Bukalah

ChangesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang