Episode 51

351 53 11
                                    

Tadinya mau up kemarin, tapi kelupaan karena lembur huhu maaf yaa🤧

Cuma mau ingetin buat vote dan komen nya yaa!! Makasih sebelumnya dan selamat membaca!💜

______

"Astaga!!" Seorang gadis yang telah tumbuh menjadi wanita karir luar biasa itu terkejut ketika melihat ruangan kerja yang ada di rumahnya penuh dengan mainan-mainan kecil yang berserakan di lantai, sofa, maupun di atas meja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Astaga!!" Seorang gadis yang telah tumbuh menjadi wanita karir luar biasa itu terkejut ketika melihat ruangan kerja yang ada di rumahnya penuh dengan mainan-mainan kecil yang berserakan di lantai, sofa, maupun di atas meja.

Padahal, ia hanya meninggalkan seorang anak kecil dan seorang pria di rumahnya untuk berbelanja keperluan di super market. Tidak ada sampai 2 jam ia pergi rumahnya sudah seperti kapal pecah yang penuh dengan mainan dimana-mana.

Baginya, jika ruang tamu hingga kamar utama saja yang berantakan, itu sudah biasa. Ia masih bisa mengistirahatkan dirinya di ruang kerja yang tenang. Tapi kali ini, hampir seluruh rumahnya terpenuhi oleh mainan yang di dominasi oleh warna pink. Melihatnya saja sudah pusing, apalagi jika memikirkan bagaimana cara membereskan semua kekacauan ini.

"Mommy?" Seorang anak kecil yang cantik dengan rambut sebahu itu memanggil sang ibu setelah pria yang menggendongnya mendorong pintu ruang kerja sang wanita. "Mommy sudah kembali!" Lanjutnya kesenangan saat melihat ibunya.

"Shin Taerin! Apa maksud semua ini?!"

Pria yang tadinya menggendong Taerin kini menurunkan gadis kecil itu untuk menghampiri ibunya yang sepertinya akan memberinya ceramah seperti biasa.

"I'm so sorry mommy. Tadi Rin hanya bermain dengan uncle Dann. Uncle juga berkata jika tidak apa bermain di ruangan mommy juga"

"Dann!!" Kesal wanita itu saat mendengar penjelasan putri semata wayangnya.

Alexander Dann, pria yang bergelut di dunia bisnis dan memiliki banyak anak perusahaan di Washington. Ia termasuk pria yang gila bekerja,  sehingga umurnya yang sekarang hampir menginjak kepala tiga itu, ia belum memiliki istri ataupun seorang kekasih.

"Okay, my bad" Dann meminta maaf setelah terkekeh, "but, Yn, jangan ceramahi kami sekarang. Kami sangat lapar, jadi lebih baik kau membuatkan kami makanan" lanjutnya memohon dengan wajah yang memelas.

Shin yn, kini wanita yang dulunya pergi dengan perut yang sudah membuncit, meninggalkan Seoul, New Zealand, dan semua kenangan yang ada di sana bisa dibilang telah sukses dengan caranya sendiri.

Tak hanya sukses dalam bisnisnya, namun ia juga berhasil melahirkan dan membesarkan seorang putri yang cantik walaupun tanpa di dampingi oleh seorang suami.

"Dann––"

"Mommy...i'm hungry" yn menundukkan tatapnya saat bidadari kecilnya merengek dengan wajah yang sangat menggemaskan dengan tangan mungil yang ia gunakan untuk mengelus perutnya.

ChangesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang