part 01

27 7 0
                                    

Jadi aku buat cerita fantasi lagi nih, cerita transmigrasi gitu hehe.

Mau bilang juga jika ada kesamaan nama tokoh, dan latar dengan cerita lain mohon di maaf kan karna itu unsur ketidak sengajaan. Ini cerita nya murni dari pemikiran saya sendiri kok, tanpa meniru cerita milik orang lain.

Dan kalau kalian Nemu alur yang mirip dengan cerita ARA OR INDIRA (bagi yang pernah baca) ya karna ada sedikit alur yang saya ambil dari sana, karna itu juga cerita milik saya.

⚠️Typo bertebaran, tandai typo⚠️

                   Happy Reading 🌼

Di dalam sebuah ruangan serba putih dan berbau obat obatan apa lagi kalau bukan rumah sakit. Terlihat seorang gadis terpejam damai, terlihat sangat nyaman dengan tidur panjang nya.

Wajah yang sebelum nya terlihat di tutupi make up tebal kita sangat pucat. Sudah lebih satu bulan lama nya mata indah itu terpejam damai seperti tidak berniat untuk membuka.

Gadis itu adalah Nala, gadis yang satu bulan lalu mengalami tabrak lari. Kini  tengah tidur dengan damai seolah tidak peduli dengan orang orang yang menunggu nya bangun.

Cklek

Pintu ruangan terbuka menampilkan sepasang suami istri yang masi terlihat cantik dan tampan. Kedua nya berjalan menuju ke arah brankar yang di tempati Nala.

Wanita paruh baya itu menatap sendu anak bungsu nya, sudah sebulan lama nya dia menunggu mata indah itu terbuka, sudah sebulan dia tidak mendengar suara teriakan putri bungsunya itu.

"Sayang...gak mau bangun nak? mami kangen sayang, udah sebulan kamu gak bangun buat liat mami hiks  bangun sayang! Mami kangen" ucap wanita itu pelan sambil menangis.

"udah sayang..kamu gak boleh nangis terus, kamu udah kebanyakan nangis selama sebulan ini! Ingat kesehatan kamu juga, kamu gak mau kan pas putri kita bangun trus dia lihat kamu sakit. Dia pasti marah" ucap pria paruh baya yang di ketahui suami nya itu.

"Putri kita pi, dia gak mau bangun..dia gak kangen sama aku" gumam wanita itu.

" Dia pasti bangun sayang!" Ucap pria itu menenangkan.

Tiba tiba tangan yang sedari tadi di genggam nya terasa bergerak. Hal itu membuat wanita itu memekik.

"Papi...tangan Nala tadi bergerak pi" seru nya.

Tak menunggu lama mata yang selama sebulan ini tertutup kini kembali terbuka. Itu cukup membuat sepasang suami istri itu bahagia bukan main.

"Nala..ini mami sayang, yang mana yang sakit bilang sama mami nak" serbu wanita itu tak sabaran.

Sedangkan yang di tanya hanya diam Masi menyesuaikan pengelihatan nya yang masi memburam.

"Gue di mana anjay, bukannya gue udah mati gara gara truk sialan itu? trus sekarang ini kenapa gue di sini" di batin gadis itu.

"Nala! Dengar mami kan nak?" tanya wanita itu.

Sontak gadis yang tak lain Nala itu menoleh ke arah suara tersebut dan melihat sepasang suami istri yang menatap nya cemas.

"Ini siapa woyy, mami? Mami gue gak begini, mami gue mah cuek orang nya. Dan..Nala? Siapa Nala?, Gue Nola njim " batin gadis itu lagi.,

"Siapa?" tanya Nala bingung.

Hal itu membuat pasangan itu terkejut bukan main, dengan cepat pria paruh baya itu memanggil dokter. Tak lama dia kembali dengan seorang dokter.

"Dok anak saya kenapa, dia gak kenal saya, anak saya baik baik saja kan dok, gak ada yang serius kan dokter" tanya wanita paruh baya itu beruntun.

"Sayang sabar..satu satu nanya nya, dokter nya jadi bingung" Tegur pria itu.

"Sebentar saya periksa dulu" kata dokter tersebut dan mendekat ke arah Nala.

Gadis itu memandang dokter itu dengan mata bulat polos nya, melihat apa saja yang dokter lakukan kepada diri nya.

"Kamu kenal mereka?" tanya dokter tersebut.

Nala menggeleng kan kepala nya.

"Kamu tau nama kamu siapa?" tanya nya lagi.

"Nola" seru nya semangat.

"Bukan..kamu Nala, nama kamu Nala bukan Nola, dan kedua orang itu adalah orang tua mu" jawab dokter itu.

Nala tampak diam memikir kan sesuatu. Nala? Orang tua? Tapi kenapa, bagaimana bisa jelas jelas dia itu Nola bukan Nala.

Ahkk..dia tau sekarang, sulit di percaya tapi ini kenyataan. Dia mengalami seperti yang sering di baca nya di novel novel. Transmigrasi ya..dia mengalami itu. Dan dia mengerti sekarang.

"hufftt..seperti dugaan saya, anak bapak dan ibu mengalami amnesia saya tidak tau ini permanen atau sementara. Tapi saran saya jangan terlalu di paksakan untuk mengingat masa lalu nya karna itu bisa mengganggu kesehatan nya" jelas dokter tersebut.

Pasangan itu tampak terkejut dan sedih, anak mereka mengalami hilang ingatan.

"Kalau begitu saya permisi", pamit dokter tersebut.

"hmmm..baiklah, terimakasih" ucap pria paruh baya itu.

Setelah kepergian dokter tersebut kedua pasangan itu menatap ke arah gadis yang tengah duduk di atas brankar dengan menatap polos kenarah mereka. Ah mereka jadi gemas di buat nya.

"Kenalin sayang aku mami kamu, mami Rena dan ini papi kamu, nama nya papi Reyhan" kata wanita itu.

"Mami...papi?" gumam nya.

" Iya sayang, sini peluk dulu " kata Rena antusias.

Dengan senang hati pula Nala memeluk Rena dengan erat, hati nya menghangat dengan sikap Rena, sungguh penyayang dan perhatian. Dia jadi ingat mama nya yang jarang ada di samping nya.

Rena dan Reyhan terkejut ketika mendengar suara Isakan kecil dari bibir Nala.

"Heyy..kenapa sayang kok nangis?" tanya Rena. Sedangkan Nala semakin mempererat pelukannya.

"Heyy... princess nya papi kok nangis sayang? Kenapa, bilang sama papi! Atau ada yang sakit? biar papi panggil kan dokter" kata Reyhan.

Namun Nala menggeleng di dekapan Rena.

"Kangen" cicit nya pelan.

Kedua nya tersenyum bahagia, akhirnya Putri kecil mereka kembali bangun, dan sangat menggemaskan.

Pem Raya, 26 sep 2022!

894 kata!

Vote+komen!

                                                @yolaloy🌼

Nala Or NolaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang