Happy reading ges 🌻Nala berlari menuju ke arah belakang sekolah, air mata Masi mengalir di mata bulat nya, pipi nya basah oleh air mata nya sendiri.
Gadis itu sampai di taman belakang sekolah, terlihat sepi, namun udara di taman ini begitu sejuk, karna ada beberapa pohon dan juga bunga-bunga di sekitar nya.
Kaki nya melangkah menuju kursi taman yang terletak di bawah pohon rindang. Dia mendudukkan bokongnya di kursi panjang tersebut. Pikiran nya kacau, hati nya sakit, mata nya belum berhenti mengeluarkan cairan bening itu.
"sakit banget" gumam nya pelan.
Tamparan di pipinya tidak lah terlalu sakit, namun hati nya begitu sakit. Bagaimana bisa laki-laki yang di sebut sebagai kekasih nya tega menampar dan memaki nya di depan banyak orang.
Baru seperti itu saja dia sudah tidak kuat, lalu bagaimana dengan Nala yang asli, yang setiap harinya harus menerima cacian dan juga kekerasan yang di berikan saudara nya kepada nya.
"Lo kuat banget bisa bertahan sama sikap kedua Abang Lo dan juga pacar lo, sedangkan gue yang belum lama di tubuh Lo aja rasanya gue pengen balik lagi ke tubuh gue, gue gak kuat" Nala berbicara sendiri.
'ku harap kamu bisa betah di tubuh aku, bantu aku buat ubah pandangan orang ke aku. Buat Abang aku sayang sama aku, dan bongkar semua sifat busuk lita. Aku udah gak kuat lagi, aku nyerah, aku capek, fisik sama mental aku udh terlalu lelah sama perlakuan mereka! Maka dari itu aku minta tolong sama kamu buat gantiin aku, semangat'
Nala ingat itu, Nala asli datang ke mimpi nya dan mengatakan itu kepada nya, dia ingat bagaimana datang di mimpi nya dan menangis saat berbicara kepada nya.
Setelah nya hening, sunyi, senyap, Nala hanya diam melamun di bawah pohon, dia memikirkan bagaimana nanti kehidupan nya kedepannya, apakah berjalan dengan baik, atau bahkan semua akan buruk. Ahk dia pusing.
"NALA" teriak seseorang memanggil nama nya.
Nala tersentak kaget, dia yang tadi sedang melamun tiba-tiba di kagetkan dengan suara cempreng milik salah satu sahabat nya siapa lagi kalau bukan Karina.
"Lo gak papa kan? Pipi Lo sakit ya? Sini biar gue obatin, kasian banget bocil gue pipi nya jadi memar gini" seru Karina heboh.
Plak
Kepala bagian belakang nya di pukul tak terlalu kencang oleh Anggi, tapi bisa membuah nya mengaduh kesakitan.
"Apa sih Anggi, gue ini khawatir sama Nala malah Lo geplak aja" kesal Karina.
"Ya Lo nanya nya satu-satu kah goblok, jangan kan Nala gue aja bisa nampar mulut heboh lu itu" kata Anggi. Dia kesal dengan Karina.
Sedangkan kedua sahabat nya Amanda dan Amora hanya bisa menatap malas kedua nenek lampir itu. Sangat berisik pikir mereka.
"Lo gak papa kan? Masi sakit gak?" tanya Amanda pada Nala.
"Sedikit, bukan pipi yang sakit tapi ini" Nala menunjuk ke arah dada nya.
"tt Lo sakit?" tanya Karina spontan.
"Mulut lo Karina goblok" geram Anggi.
"Ya dia nunjuk dada nya" kata Karina.
"Kenapa?" tanya Amanda mengabaikan Karina.
"Sakit banget pas mereka tampar pipi aku, hati aku sakit. Kenapa mereka tega sama aku padahal aku adek nya" cicit nya pelan.
"Capek banget rasanya, sakit juga di mana aku yang adek mereka tapi aku yang di perlakuin kaya bukan siapa-siapa mereka. Kadang aku pengen nyerah aja, pengen istirahat yang tenang, bukan cuma fisik aku, batin aku juga capek sama semua nya, padahal aku gak minta yang susah, aku cuma minta di sayang dan di anggap sama mereka"
Mereka hanya diam mendengarkan keluh kesah Nala.
"Waktu itu pas di mana aku bangun dari koma dan keluar dari rumah sakit mereka bersikap sedikit Baik sama aku, di situ aku mikir kalau mereka udah mulai bisa anggap aku! Aku seneng, aku bakal bisa ngerasain di sayang sama Abang aku lagi. Tapi itu cuma mimpi aku, nyatanya aku yang udh terbang malah jatuh gitu aku heheh. Kadang aku juga itu sama kalian, apa lagi pas liat kalian di jemput sama saudara kalian, di sayang dan di manjain keluarga kalian, gimana ya rasanya ?" tanya Nala sambil menatap sahabat nya.
Mereka diam tertegun, mereka tak bisa menjawab pertanyaan itu. Nala yang saat ini di depan mereka bukan lah Nala yang dulu. Nala yang dulu adalah Nala yang angkuh, sombong, tapi saat ini adalah Nala yang rapuh.
Amanda menarik Tubuh kecil Nala kedalam pelukan nya, tubuh itu bergetar kecil pertanda kalau dia sedang menangis.
"Sstt..jangan nangis, capek ya? kalau Nala capek jangan di paksain ya, istirahat dulu, jangan nyerah. Nala sayang kan sama kita?" tanya Amanda. Tangan nya menangkup pipi tembem itu.
Kepala Nala mengangguk pelan, ya dia sangat menyayangi keempat sahabat nya, mereka yang selalu ada untuk nya.
"Nah! kalau Nala sayang sama kita Nala jangan nyerah, Nala boleh kok cerita sama kita, Nala boleh bagi-bagi keluh kesah sama kit. Jangan di Pendem sendiri ya!" kata Amanda.
"tapi Nala capek" cicit nya pelan.
Mata bulat nya yang di mengalirkan air mata itu menatap tepat pada wajah cantik Amanda. Di sana dia bisa menemukan sifat keibuan seorang Amanda.
"Kalau capek nanti istirahat, trus kalau udah gak capek lagi nanti kita jalan-jalan berlima! Kita kepantai buat liat sunset" kata Amora pula.
"Bener tuh, abis itu kita kepuncak berlima, di sana kita buat tenda kita berlima habisin waktu" Anggi yang sedari tadi diam ikut angkat suara.
"Nahh bener tuhhh...kalau saran gue sih, kita ntar nginap di vila di puncak, cukup ada kita berlima, gak boleh ada orang lain. Trus kita ngemall, kita belanja, kita beli baju, sepatu, tas, apa aja deh yang penting bikin hati seneng" kata Karina ikut-ikutan menghibur.
"Gimana?" tanya mereka berempat.
Nala menatap sahabat nya bergantian, senyum manis muncul di bibir mungil nya, kepala nya menaggguk senang.
"Iya Nala mau" seru nya.
"Nah gitu dong, jangan sedih lagi! Nanti kalau ada yang gangguin Nala bilang aja sama kita biar kita basmi orang nya" ucap Karina dan di angguki ketiga sahabat nya.
"Okeyyy" kata Nala antusias.
"Ya udah sekarang kita balik yuk, jam pelajaran udah mau selesai kayak nya" ujar Amora sambil menatap jam di tangan nya.
"Yukkkk" seru keempat sahabat nya.
Mereka berjalan meninggalkan taman menuju kelas, pelajaran hampir selesai.
Tanpa mereka sadari sepasang mata sedari tadi mengawasi mereka. Memandang sendu ke arah punggung kecil Nara yang mulai menghilang.
"Maaf" gumam nya lalu beranjak dari sana.
Pem Raya, Rabu 23 November 2022!
1034 kata!
Vote juseyo~~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Nala Or Nola
FantasyCintai pacar mu sebelum aku mencintai nya" Nola Queesya Pratama. "Gak butuh pacar, cuma pengen di anggap di keluarga aja" Nala Azalea Wishnutama. "Ntah lah sekeras apa pun aku berjuang untuk mendapatkan kasih sayang itu sepertinya tidak akan perna...