02

954 43 2
                                    

⚠ kissing scene ⚠

"Dedek, dari mana?"

Aurel sontak menoleh kala mendengar pertanyaan itu. Sudah bisa menebak bagaimana rupa si penanya, sebab memang hanya satu orang inilah yang kerap menggodanya dengan panggilan tersebut. "Hehe, kak Jae," ia meringis, lantas sedikit berlari untuk menyamakan langkah mereka.

Ia menerima puk puk di kepala sebanyak tiga kali ketika akhirnya bisa berjalan bersisian dengan si pemuda. Ia sedikit mendongak agar bisa menatap sosok pemuda di sisi nya itu dengan jelas, "aku abis dari rumah temen. Kak Jae dari mana?

"Sama, dari rumah temen juga."

"Ngapain?"

Jaehyun menoleh, "tebak,"

"Kerja kelompok lagi?"

Jaehyun tergelak, "bener."

Mereka berdua telah menaiki tangga ketika sama-sama tertawa, menertawakan Jaehyun sih sebetulnya, sebab pemuda itu sudah empat kali melakukan kerja kelompok dan mengharuskan pemuda itu keluar dari kamarnya, sebab kerja kelompok selalu dilakukan di luar.

Jaehyun itu berada tiga tahun di atas Aurel, sudah memasuki masa perkuliahan. Mereka saling mengenal juga sejak satu tahun lalu, sejak Aurel menjadi penghuni baru di kos-kosan ini. Yang bisa disebut sebagai rumah susun juga sebetulnya. Mereka berdua juga terbilang akrab, sebab memang sifat keduanya yang hampir serupa. Sama-sama malas keluar kamar jika bukan karena urusan yang mendesak. Keduanya bahkan pernah memesan makan malam dan menyantapnya bersama-sama di kamar Aurel, sudah terlalu malas jika harus mencari makan keluar.

Untungnya, kos-kosan dengan model rumah susun yang mereka tinggali ini bukan yang sangat ketat dalam memberi peraturan. Sehingga hanya dengan makan berdua di dalam kamar atau bahkan mengobrol, dan saling menginap di kamar satu sama lain tak akan membuat mereka di grebek/dilaporkan. Bukan hanya mereka saja sih yang seperti itu, penghuni lain pun sering saling menginap di kamar penghuni lainnya.

Jam masih menunjukkan pukul 10 malam ketika Jaehyun menekan ponsel sehingga tampilan layar kunci terpampang. Ia menyenggol lengan Aurel, "udah makan belum?"

Dari yang telah lalu, Aurel tahu jika Jaehyun pasti akan memesan makanan dan mengajaknya makan bersama. "Belum sih, tadi keasyikan ngobrol jadi lupa makan."

Kebohongan besar, padahal Aurel sejak tadi hanya sibuk melakukan make-out dengan Mark Lee.

"Kak Jae mau pesen makan, ya?"

Jaehyun mengangguk atas pertanyaannya, lantas menunjukkan layar ponsel, "ada promo-an, kamu mau nggak? Kaya biasa, aku yang bayar dulu ntar tinggal diganti aja."

Keduanya berpapasan dengan salah seorang penghuni rusun; perempuan, tengah berdiri di depan pintu kamar seseorang. Yang kalau Aurel tidak salah mengira,  pemilik kamar itu adalah laki-laki. Tanpa ditanyai pun sebenarnya Aurel tahu apa yang akan mereka lakukan malam-malam begini. Sehingga Aurel memilih bungkam, hanya menyapa dengan senyuman juga lambaian tangan.

Berbeda dengan Jaehyun yang iseng mencolek bahu perempuan itu dan berujar, "nggak capek lo? Kuda-kudaan mulu."

"Berisik, Jaehyun anjing!"

Jaehyun langsung menarik lengan Aurel dan mengajaknya berlari, menghindari kejaran perempuan yang barusan ia goda. Yang sebetulnya tidak berlari mengejar sih, hanya mengangkat tangan dan hendak memberikan pukulan di tubuh Jaehyun. Hanya Jaehyun saja yang dramatis, sekaligus hendak modus memegang tangan Aurel juga.

Jaehyun segera merebahkan diri, telentang hingga kasur Aurel nampak penuh. Sudah berlagak seperti di kamar sendiri, menjarah kasur Aurel sendirian seperti itu. Sementara si pemilik cuek saja dengan kelakuan Jaehyun yang sudah seperti bos. Aurel memilih untuk segera melepas jaket tebal yang ia kenakan, menyisakan kaus kebesaran berwarna abu-abu di tubuhnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 22, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bitchy; Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang