Bahkan teman yang kamu anggap sebagai teman dekat pun bisa jadi musuh suatu saat
.
.
.
.
.
.
.
.Riuh ricuh bunyi suasana kantin oleh para siswa yang kelaparan sesudah menyelesaikan pelajaran pertama.
"Ras" panggil Vio namun tidak dihiraukan.
"Woi Ras" sekali lagi Vio memanggil sambil melambaikan tangannya di hadapan Laras, pasalnya cewe cantik rambut kecoklatan curly itu sedang melamun.
"Kenapa" sahut Laras tersadar dari lamunannya.
"Kok lo bengong sih. Banyak pikiran lo?" Ujar Vio
"Tampang macam Laras banyak pikiran? Ga mungkin lah" ucap Fina menyahut ujaran Vio.
"Emang orang seperti gue gak pantas ya punya pikiran?" Monolog Laras dalam hati.
"Lo lagi lamunin apa?" Kali ini Shintia yang bertanya pada Laras.
"Ga papa, lagi pengen ngelamun aja. Tampang gue punya beban, ya gak lah" kekeh Laras menutupi.
"Noh apa gue bilang" heboh Fina
"Gue dah selesai makan, mau ikut gue balik atau ngadem disini dulu lo pada?" Tanya Laras pada 3 kawannya itu.
"Lo duluan aja kita nyusul" Ujar Shintia.
Langsung saja dia beranjak dari bangku kantin balik menuju ruang kelas.
Saat di tengah perjalanan Laras kembali melamun sampai sampai tak memperhatikan langkahnya. Hampir saja menabrak pilar jika tidak ditarik oleh seseorang.
"Lo gila mau nabrak pilar?" Ujar Brian, yap orang itu adalah Brian Sanjaya. Yang baca pacar Taruhan pasti tau sosok Brian seperti apa.
"Lepas" bukannya berterimakasih Laras malah menyentak tangan Brian dari tangannya.
"Dah di tolong bukannya bilang makasih malah dikasarin" sewot Brian.
Tanpa membalas ucapan Brian, Laras pergi begitu saja melanjutkan tujuannya dia tidak peduli jika Brian mengcap nya sebagai orang aneh.
Sesampainya di Kelas Laras memainkan handphone nya entah itu membuka situs gelap atau sekedar tanya Rumah Sakit lain jika ada pendonor.
Entah apa pikiran cewe cantik itu sampai berpikiran ingin mencari penjual organ dari situs gelap.
Lama sudah Laras mencari namun tidak ketemu, di sisi lain ada 3 sekawan yang masuk ke kelas menghampiri Laras.
"SITUS GELAP?" Shintia merebut handphone yang ada di tangan Laras dan itu membuat Laras terperanjak kaget.
"Lo lagi ga gila kan Ras?" Ujar Vio tak kalah terkejut. Sementara Fina hanya memandang penuh tanya.
"Lo ga lagi mau jual organ lo kan?" Todong Shintia.
"Ga lah. Gue cuma iseng aja buka tuh situs" elak Laras
Sontak saja 3 sekawan itu mengelus dada mengucap syukur kalo teman mereka yang satu itu masih waras. Gak mungkin kan Laras yang sudah bergelimbang harta malah kekurangan uang sampai mau jual organ tubuh sendiri.
"Lo aneh hari ini, Ras" ujar Fina
"Lagi ada masalah ya sama istri om Prima?" Tanya Vio
"Ga gue ga kenapa kenapa cuma lagi ga enak badan aja" Laras tersenyum canggung karena dia tau dirinya sedang berbohong.
"Perlu ke UKS?" Tanya Shintia khawatir.
"Boleh deh" pinta Laras karena dia juga hari ini sedang tidak mood untuk belajar.

KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT ME || LARAS (On Going)
Teen FictionLanjutan kisah Brian dan Laras dari lapak PACAR TARUHAN🦊🐰🐭 ada dua macam sifat topeng manusia. dia yang terlihat jahat namun menutupi kebaikannya. ada juga dia yang terlihat baik namun bersembunyi dibalik topeng untuk menutupi kejahatannya. apa y...