4. jaeren's twitter

2.7K 286 16
                                    

Bagi siapapun yang nemuin typo or salah kata langsung komen aja ya soalnya aku juga suka khilaf 🙏🏻

Happy reading 😘💚

••••••

Kini Jaehyun tengah tiduran di atas kasur dengan Jisung yang berada di sampingnya. Ia menjaga Jisung dari gigitan nyamuk. Sebenarnya tadi sore Renjun mau mengajak Jisung pulang tapi dengan wajah memelasnya Jaehyun berhasil menahan keduanya. Ya setidaknya untuk malam ini pikir Jaehyun. Ia tatap lekat-lekat wajah Jisung. Jika dipikir-pikir, wajah Jisung itu perpaduan dirinya dan Renjun sekali. Ia jadi berfikir jika Jisung ini anak mereka dari masa depan. Tapi Jaehyun menyangkalnya. Mana mungkin itu terjadi, hal itu terjadi hanya di cerita-cerita fiksi dan kejadian yang ia alami ini ada di dunia nyata. Jadi sudah jelas bukan jika Jisung real ia temukan bukan memang anaknya.

"Jisung nggak digigit nyamuk kan?" tanya Renjun memastikan. Ia meletakkan sebuah kotak di meja. Jaehyun mengangguk.

"Jisung aman kok"

"Oh ya kamu emang nggak mau tinggal di sini aja?? Kan Jisung jadi ada yang bantu jaga kalo di sini" ucap Jaehyun. Ia kembali merayu Renjun. Entah kenapa ia sudah nyaman dengan kehadiran Renjun dan Jisung jadi ia sulit untuk membiarkan mereka pulang ke apartemen.

"Apa kata orang-orang kalo tau kita satu rumah Jae??"

"Ini hidup kita kenapa harus mengurusi tanggapan orang lain?" tanya Jaehyun. Ia sudah tah ujung-ujungnya Renjun akan mengkhawatirkan tanggapan orang lain.

"Diamlah Jae! Aku pernah hidup di dunia entertainment dan aku tau sekali bagaimana rasanya digunjing apalagi di media sosial, jejak digital akan selalu ada Jae" balas Renjun. Jujur saja dengan adanya Jaehyun disampingnya, ia juga merasa sangat terbantu. Terkadang ia juga kesal ketika pekerjaan rumah masih banyak tapi Jisung rewel. Tapi dua hari ini ia tidak merasakan hal itu karena ada Jaehyun yang menjaga Jisung jika Renjun sibuk. Bahkan ada bibi Lee juga yang sering membantunya. Ia benar-benar merasa lengkap di sini.

"Emmm aku lupa sesuatu" Jaehyun mengernyitkan dahinya melihat renjun mengeluarkan korek. Pemuda itu membuka kotak ya ia bawa tadi. Rupanya Renjun membawa kue ulangtahun.

"Happy birthday daddynya Jisung" ucap Renjun. Jaehyun tersenyum simpul. Ia tidak menyangka jika Renjun memberikannya surprise seperti ini.

"Memang ulangtahun mu sudah berlalu tapi tidak ada salahnya kan kita merayakannya?" tanya Renjun. Jaehyun mengangguk. Ia terharu. Sudah lama sekali ia tidak merayakan ulangtahunnya. Semenjak ia tinggal sendiri ia tidak pernah merayakan hari ulangtahunnya sendiri.

"Terimakasih"

"Terimakasih sudah mau peduli denganku, terimakasih" ucap Jaehyun.

"Bukan waktunya untuk menangis tuan Jung, mari lakukan make a wish dan tiup lah lilin ulangtahun mu" suruh Renjun. Jaehyun mengangguk lalu menyatukan tangannya dan berdoa kepada tuhan tentang harapannya di masa depan. Setelah selesai Jaehyun meniup lilin itu dengan satu tarikan nafas.

"Kau ingin tau apa yang ku minta?" tanya Jaehyun. Renjun menggeleng. Ia rasa itu cukup menjadi rahasia Jaehyun dengan tuhan saja. Ia tidak perlu tau.

"Kenapa?"

"Itu privasimu" balas Renjun yang kini tengah memotong kue dan meletakkannya di piring kecil - entah apa namanya aku juga lupa, intinya piring yang buat kue itu.

Baby JieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang