prolog

5.2K 343 7
                                    

Dua orang berbeda usia itu saling menatap. Banyak pula pasang mata yang menyaksikan mereka.

"URUS ANAKMU" ucap yang lebih tua dengan gerakan ingin menyerahkan buntalan yang nampak nyaman di gendongannya itu. Yang lebih muda melotot tak terima.

"Hey tuan!! Akuilah dia anakmu, dia tenang ketika bersama mu, makanya jika habis one night stand itu pastikan kalau orang yang kau tiduri itu tidak hamil, dasar tidak bertanggungjawab, semua laki-laki sama saja" cerocos si mungil. Yang lebih tua melotot tak terima.

"Heol!! Kau juga laki-laki dasar!"

"Tapi aku pihak bawah!" balas si mungil lagi. Di belakang mereka ada sahabat mereka yang tengah menahan malu dengan kelakuan minus sahabatnya itu. Benar-benar tidak tau situasi.

"Lalu jika kau pihak bawah tidak ada kemungkinan kau menghamili jalang di bar??"

"Tentu saja tidak, tubuhku tidak bereaksi ketika berhadapan dengan wanita-wanita menjijikkan yang menjual diri mereka kepada para pria hidung belang, cih sangat menjijikkan" umpatnya. Yang lebih tua setuju sih dengan ucapan yang lebih muda. Ia juga merasa jijik dengan para jalang itu. Maka dari itu ia tidak pernah menyentuh jalang-jalang yang berada di bar itu.

"Jae"

"Apa?! Gue lagi debat ama uke bar-bar satu ini, diem deh lo" balas pria yang dipanggil Jae itu.

"Please ya tuan Jung Jaehyun yang terhormat, ini lima menit lagi kita ada meeting" peringat orang di belakang Jaehyun. Pria itu nampak menghela nafasnya berat.

"Siapa namamu?"

"Renjun"

"Pegang anak ini dulu, ini kartu namaku nanti hubungi aku lagi" Jaehyun menyerahkan buntalan daging itu ke Renjun. Mau tidak mau Renjun menerimanya. Ingin protes tapi tidak ada gunanya karena Jaehyun lebih dulu pergi meninggalkan mereka.

"Bawa ke apartemen lu dulu Ren, nanti kita pikirin lanjutannya" ucap pemuda berkulit lebih gelap itu. Renjun menghela nafasnya lalu mengangguk. Ia mengambil tasnya dan berjalan diikuti sahabatnya yang membawa tas bayi yang mungkin berisi barang-barang milik buntalan daging yang Renjun bawa.

••••••

Renjun menangis di depan pintu IGD. Tadi buntalan bernama Jisung itu menangis dan kulitnya memerah setelah meminum susu formula yang ada di tas bayinya. Sebelum hal itu terjadi, buntalan lucu itu menangis karena kehausan jadi Renjun berinisiatif untuk membuatkan susu tapi entah kenapa jadinya justru seperti ini. Mana tadi sahabatnya sudah pulang. Jadi dia sendirian menghadapi Jisung yang menangis kencang. Selain itu juga ia tidak pernah memegang bayi sekecil itu sebelumnya.

"Gimana keadaan bayi itu?!" Seorang pria datang dengan wajah paniknya. Jaehyun. Pria itu tanpa pikir panjang meninggalkan meeting nya begitu saja begitu mendapat telfon dari Renjun yang mengatakan bahwa bayi yang menyebabkan keributan keduanya tadi siang masuk rumah sakit.

"Nggak tau, tadi aku cuma mandiin dia sama kasih susu, tiba-tiba kulit Jisung merah-merah gitu kayak alergi, aku panik langsung bawa dia ke rumah sakit terus telfon kamu" jawab Renjun jujur.

"Jisung?"

"Di surat yang ditinggalin itu katanya bayi itu namanya Jisung, dia lahir tanggal 5 Februari berarti baru 9 hari yang lalu" jawab Renjun. Jaehyun mengangguk paham. Renjun kembali menangis. Mungkin dia merasa bersalah dengan keadaan Jisung sekarang.

Ceklekk

Jaehyun dan Renjun langsung mengalihkan perhatian mereka ke pintu. Seorang dokter sudah berdiri di sana dan menatap keduanya dengan senyum simpulnya.

Baby JieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang