12. Pengawalan.

452 43 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Yibo menghirup udara segar pagi itu, dia baru sampai di bandara tepat pukul 8 pagi. Zhan segera membawa Yibo untuk pulang, di dorongnya kursi roda kekasihnya itu untuk mendekat ke mobil yang menjemputnya, dengan sigap membantu Yibo menaiki mobil.

Awalnya, Yibo tersenyum saat melihat bagaimana sibuknya Xiao Zhan saat sudah masuk ke dalam mobil. Namun, beberapa saat kemudian, senyumannya menghilang berganti dengan wajah bosan yang dia tunjukkan.

Penyebabnya adalah, dari dua buah ponsel yang terus berdering. Telfon datang tak ada hentinya, Yibo sampai lelah melihatnya hingga dia jatuh tertidur setelah kelelahan melihat bagaimana sibuknya seorang Xiao Zhan.

"Tuan, kita sudah sampai!" Yibo membuka matanya, Xiao Zhan masih menelfon seseorang saat itu.

Karena sudah lelah mendengar Xiao Zhan yang menelfon sejak tadi, Yibo segera membuka pintu mobil, dan berusaha keluar dari sana. Xiao Zhan yang melihatnya segera mencegah dengan menahan pergelangan tangannya.

Tanpa bicara, diapun keluar lebih dulu melalui pintu lain, kursi roda sudah tersedia di samping mobil. Yibo jengah sendiri melihatnya, diapun turun tanpa menunggu Xiao Zhan membantunya duduk di kursi roda.

Lagi pula, jujur saja dia sudah merasa lebih baik, bahkan dokter juga mengatakan bahwa sebaiknya dia mulai menggunakan kakinya untuk berjalan pelan-pelan. Tapi kadang Xiao Zhan terlalu over protektif. Membuat Yibo harus bertahan atas keposesifannya.

Melihat Yibo yang turun dari mobil lebih dulu, Xiao Zhan segera menyelesaikan panggilannya tanpa perduli bahwa lawan bicaranya terkejut karena Xiao Zhan mengakhiri panggilan secara sepihak.

Xiao Zhan langsung membantu Yibo berdiri, padahal Yibo tidak merasa akan jatuh sama sekali. Dia bisa berjalan sendiri walau dengan sedikit pincang, karena dia masih merasa tidak nyaman dengan keadaan kakinya saat ini.

Karena kursi roda sudah di sediakan, Xiao Zhan berniat membantu Yibo untuk duduk di sana, tapi tentu saja Yibo dengan cepat menolak hal tersebut.

"Tuan Zhan, aku sungguh baik-baik saja. Lihat aku sudah bisa berdiri, aku juga tidak butuh kursi roda. Jika Tuan masih belum percaya, Tuan bisa membantuku berjalan kan." ucap Yibo meyakinkan.

Xiao Zhan ingin membantah, tapi melihat bagaimana Yibo dengan susah payah berdiri, membuatnya mengalah dan memegang lengannya dengan erat seakan takut dia terjatuh.

"Hati-hati." Yibo hanya bisa tersenyum saat Xiao Zhan melangkah dengan perlahan melangkah di sampingnya, sungguh perhatian.

"Simpan saja di kamarnya." Xiao Zhan memerintahkan bawahannya untuk menyimpan kursi roda di kamar Yibo.

Yibo merangkul bahu Xiao Zhan tanpa ragu, membuat para bawahan Xiao Zhan tertegun. Xiao Zhan bahkan tak merespon dan tetap memapah Yibo berjalan perlahan.

Saat sudah masuk lift, di dalam di jaga oleh 4 orang di depan dan belakang mereka, Yibo diam-diam mencuri ciuman singkat di pipi Xiao Zhan.

Xiao Zhan menatapnya tajam, jika saja Yibo sedang tidak terluka, sudah pasti Xiao Zhan sudah mengajaknya berduel saat ini juga.

"Turunkan tanganmu!" peringat Xiao Zhan saat tangan nakal Wang Yibo tiba-tiba menyusup masuk ke dalam jas yang di kenaikannya, Yibo terkekeh pelan saat melihat reaksi Xiao Zhan yang cukup menghiburnya.

"Baiklah, aku hanya bercanda." tawanya renyah. Xiao Zhan hanya terdiam melihat Yibo tersenyum seperti itu, saat tersenyum entah mengapa membuat Xiao Zhan terpesona sesaat.

Bodoh sekali dirinya bisa terpesona dengan bocah seperti Wang Yibo yang tidak memiliki sopan santun, bersikap seenaknya, sangat berantakan dan tidak sangat ceroboh.

"Aku akan memanggil seseorang untuk membuat makanan, setelah itu beristirahatlah." sesampainya di dalam kamar Xiao Zhan langsung mengulti dirinya. Yibo duduk di sofa dan menatap Xiao Zhan yang sudah siap pergi.

"Tuan mau pergi kamana?" Xiao Zhan merapikan jas yang di pakainya lalu berkata dengan singkat.

"Aku ada pekerjaan, istirahatlah aku akan segera pulang." Yibo hampir menahannya saat mengingat bahwa Xiao Zhan sangat sibuk saat ini, diapun membiarkan Xiao Zhan untuk pergi.

Tinggallah dirinya yang duduk di sofa bersama 6 orang yang berjaga di rumah itu. 2 di depan pintu luar, 1 di bagian dalam pintu depan, 1 di depan kamar Xiao Zhan dan Wang Yibo, dua lagi bertugas menjaga Wang Yibo saat ini.

"Tuan muda, apa yang anda ingin makan untuk makan siang?" Yibo terdiam sesaat lalu berkata dengan nada malas.

"Aku ingin makanan korea yang hangat dan sedikit pedas, ingat sedikit saja jangan terlalu pedas. Aku sedang tidak ingin makan pedas, nanti bos kalian memarahiku lagi."

"Baik tuan muda. Ada lagi yang anda inginkan."

"Oh, berikan aku jus jeruk yang segar, dan susu pisang. Lalu apa lagi ya ..." Yibo tampak berpikir sejenak, "oh aku ingin nasi putih." Yibo menyelesaikan pesanannya, lalu berusaha bangun, dengan sigap dua orang yang menjaganya segera membantu.

Yibo duduk di tempat tidurnya dengan bosan, menunggu makanan yang di buat oleh chef itu selesai, Yibo hanya menghabiskan waktu duduk di atas tempat tidur sambil bermain game di ponselnya.

Tapi dia merasa begitu bosan, dia ingin melakukan hal lain selain bermain game, jadi diapun memanggil dua orang di depan kamarnya dan mengajak mereka bermain kartu bersama.

Awalnya mereka berniat menolak, tapi Yibo dengan cepat mengancam mereka akan melaporkan penolakan mereka pada Xiao Zhan, dan tentu saja mereka segera mengiyakan permintaan Yibo untuk bermain kartu.

"Aku menang lagi!" seru Yibo girang.

"Anda sangat hebat Tuan, saya mengakui kehebatan anda." ucap pria bernama Earth yang menjadi salah satu kepercayaan Xiao Zhan untuk menjaga Yibo.

Earth adalah pria asal Thailand, nama aslinya Pirapat Watthanasetsiri, dia pria dengan kemampuan yang di akui langsung oleh Xiao Zhan. Selain kemampuan bela dirinya, Earth adalah seorang ahli bahasa, dia bisa menggunakan beberapa bahasa asing, itulah sebabnya Xiao Zhan menunjuk Earth untuk menjadi pengawal Yibo.

"Saya juga tidak bisa mengalahkan anda sekalipun. Bagaimana anda bisa melakukan hal itu Tuan? Anda sungguh luar biasa." ucap pria satu lagi.

Selain Earth, ada juga Seo-Ham. Nama lengkapnya Park Seo-ham, pria asal Korea selatan yang memiliki tinggi 193 cm itu sangat di percaya oleh Xiao Zhan untuk menjaga Yibo.

     Bukan Xiao Zhan tidak percaya pada Yibo, tapi semenjak kejadian Yibo terluka parah, Xiao Zhan memang berubah menjadi pria over protektif yang membuat Yibo sendiri heran di buatnya.

"Apa kalian terkesan? Aku bahkan bisa bermain 1000 kali tanpa kalah." ucap Yibo dengan sombong. Kedua pria pengawal itu mengangguk kagum dengan keahlian Yibo.

"Tuan muda, makanannya sudah siap." suara dari arah pintu terdengar. Yibo baru sadar jika sebenarnya dia sedang menunggu waktu makan siang.

Mendengar hal itu, Earth dan Seo-Ham segera mengatur makanan yang akan Yibo makan di atas tempat tidur. Ada meja khusus yang memang di tempatkan di sana untuk memudahkan Yibo untuk makan, tentu Xiao Zhan yang memesan meja itu sebelum mereka kembali.

"Lain kali ayo kita main lagi, aku merasa senang memiliki teman karena aku sangat bosan jika main sendiri." ucap Yibo membuat kedua pengawalnya hanya mengangguk paham. Ya setidaknya mereka harus tetap waspada dengan sekitar.

******

[BL] Crazy Rich [YiZhan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang