full by : jeyochi
🧺🧺🧺
Tanpa disadari hari telah berganti, tersisa dua hari lagi sebelum kepulangan Mingyu. Wonwoo tidak lagi menangis sedih setiap harus berpisah sesaat dengan Mingyu yang sedang bekerja. Ia tidak bisa lalai begitu saja melihat tumpukan naskah yang harus segera ia cek isinya. Satu hari dilalui dengan mereka yang fokus dengan pekerjaan.
Jangan salah, dibalik sibuknya mereka dengan pekerjaan, kemesraan mereka sama sekali tidak berkurang. Kecupan kupu-kupu selalu dibubuhkan ketika keduanya bertemu kembali, meskipun hanya berjarak dua menit demi mengambil makanan ataupun yang lain. Dan tidak lupa pelukan semalaman yang tidak lepas membuat mereka berdua tampak seperti pasangan yang dimabuk asmara.
Hari ini keduanya memiliki rencana pergi ke salah satu Taman kota untuk jalan-jalan dan sekedar menikmati angin Jakarta. Langit tampak begitu cerah tanpa awan seperti Wonwoo yang sangat bersemangat menarik Mingyu untuk mencari spot yang pas untuk bersantai.
Mereka memilih duduk yang berada di ujung yang tidak terlalu banyak orang. Mingyu melebarkan kertas koran yang sempat ia bawa dari dalam mobil, ia menyuruh Wonwoo untuk duduk dan disusul dengannya. Angin berhembus pelan membuat suasana asri terasa meskipun mereka berada di tengah kota Jakarta yang padat.
Mingyu merasa telinga kanannya diselipkan sesuatu, ia melihat kekasihnya itu tersenyum lebar sambil menunjukkan layar ponselnya bahwa ia ingin memutar lagu. Mingyu mengangguk mengerti, tangannya menarik Wonwoo agar mendekat dan meminta Wonwoo untuk bersandar padanya.
Tangannya menggenggam dan ibu jarinya mengusap lembut punggung tangan Wonwoo yang lebih kecil dari miliknya dengan penuh sayang. Ia kembali melihat kekasihnya yang tampak nyaman dan masih sibuk mencari playlist hari ini.
Tak lama terdengarlah lantunan lagu yang dulunya sering terputar saat keduanya masih menjadi mahasiswa.
Suara hati kita bergema melantunkan nada-nada
Melagu tanpa berkata
Irama hati kita bernada merayu tanpa bicara
Melagu tanpa berkata seperti syair tak beraksara
Seperti puisi tanpa rima
Seperti itu aku padamuWonwoo tersenyum dalam sandarannya dan menggenggam balik jemari Mingyu.
Dan tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 4 sore. Keduanya telah sampai apart dengan berbagai kantong bawaan. Tadi Mingyu keatas terlebih dulu karena pacarnya itu ingin ke kamar mandi, kebelet buang air.
Saat sampai di kamarnya, Wonwoo bisa melihat dapurnya sudah dipenuhi keisengan mereka berbelanja setelah pergi dari taman. Lalu ia mengecek satu persatu isinya, kebanyakan berisi snack pengganjal perut.
"Gala mau mandi dulu nggak, bau keringet abis dari luar." teriak Wonwoo dari arah dapur setelah meletakkan bungkusan makanan yang sengaja dibeli untuk nanti malam. Ia meneguk cola sisa perjalanan hingga habis, ia menengok ke arah ruang tamu dan tidak menemukan kekasihnya disana.
"Gal, kamu dimana deh?" panggilnya lagi.
Kaki Wonwoo bergerak menuju satu-satunya ruangan yang mungkin ditempati kekasihnya. Ia menemukan kekasihnya tersebut tengah mengobrak-abrik lemari pakaian mereka. Ia mendekati Mingyu dan memeluknya dari belakang.
"Nyari apa sih.. jangan diberantakin gitu dong, Gal. Kamu pasti males bersihinnya lagi," ujarnya sambil mengeratkan pelukannya.
Cup!
Satu kecupan di pipinya, "Tadi keinget, mau nyari cardigan aku yang waktu itu beli sama kamu di Lembang, inget nggak naruhnya dimana? Soalnya di kontrakan aku ga ada jadi paling ada disini." balas Mingyu dengan santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
❛ Hygge » Meanie ✔
Fanfiction[ Short story - Completed ] Tidak akan ada yang bisa mengalahkan manisnya hubungan Manggala Mingyu dan Kanala Wonwoo. ㅡㅡㅡ [hue-gah] noun : A calm, comfortable time with people you love. A complete absence of frustrations, or anything emotionally ove...