❛ 07 : comfort & fav things.

2.5K 197 6
                                    

2,5k word disini~bacanya jgn buru-buru ya, biar dirasain juga isi narasi dan dialognya <3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2,5k word disini~
bacanya jgn buru-buru ya, biar dirasain juga isi narasi dan dialognya <3

🧺🧺🧺

"Mau aku bantuin gak?"

"Gak usah, Nala. Cuma sedikit kok ini,"

Wonwoo mencebik, ia benar-benar merasa bosan. Sedari tadi kekasih jangkungnya itu giat membereskan beberapa bahan makanan dan camilan yang kemarin mereka beli sepulang dari berjalan-jalan. Ia pun sampai lupa kalau hari sebelumnya dirinya dan Mingyu telah membiarkan kantong belanjaan tersebut tergeletak begitu saja di dekat kulkas.

Tidak terlalu banyak, namun, jika tetap dibiarkan justru akan terlihat berantakan. Tidak enak dipandang.

"Aku gabut, Gal..,"

Mingyu terkekeh di sela kegiatannya, "Tunggu aja di sofa, gih, nanti aku nyusul. Sebentar lagi juga selesai," matanya masih terfokus pada kulkas yang terbuka. Sekalian merapikan dan menyusun ulang isi kulkas, menyortir setiap jenis makanan dengan apik.

Agak terperanjat ketika merasakan ada sepasang tangan yang melingkar di pinggangnya secara tiba-tiba, Mingyu pun menghentikan sejenak pergerakannya. Ia mengusap lengan Wonwoo lembut kemudian membiarkan kekasih manisnya itu untuk memeluknya dari belakang.

"Kamu sampe repot bersihin dalem kulkas juga, lho. Apanya yang sedikit, Gal?" tanya Wonwoo.

"Ya nggak apa-apa, yang. Biar kamu gak perlu cape beresin isi kulkas nanti, aku mah gak ngerasa direpotin." Mingyu menjawab.

Wonwoo menghela nafas pendek, "Kamu disini, kan, bukan buat jadi asisten rumah tangga."

Mingyu pun lantas memutar badan besarnya dan balik memeluk pinggang sang kekasih. "Soon to be bapak rumah tangga, suaminya Kanala."

Pukulan gemas Wonwoo layangkan di dada Mingyu. "Sejak kapan sih jadi seneng ngegombal terus kamu?" ucapnya dengan perut dipenuhi kupu-kupu.

"Bukannya dari dulu aku begini, ya?"

"Tapi sekarang tuh, udah naik dua ratus persen. Makin banyak aja cara ngalusnya," Wonwoo menjawil pelan hidung mancung kekasihnya, lantas Mingyu menyeringai senang.

"Jangan-jangan di Ponti sana kamu kursus ngegombal, iya?" tambahnya lagi.

Tawa Mingyu memenuhi ruangan tersebut, sebelum kembali berujar ia mencium sekilas puncak hidung Wonwoo. "Mana ada, sih, kursus kayak gitu. Kamu emang gak ngerasain keseriusan dari kalimat aku tadi, hm?"

Dengan pipi yang merona merah, Wonwoo melepas lingkaran lengan Mingyu lalu tanpa peduli mengambil satu bungkus pouch kecil berisi yoghurt siap makan.

"Aku tadinya nyamperin kesini niat mau bantu, tapi udah ah gak jadi." setelah mengatakan itu Wonwoo berjalan ke arah ruang tengah. Mingyu yang melihatnya hanya mampu tertawa ritmis.

❛ Hygge » Meanie ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang