❛ 05 : main course.

3.8K 240 13
                                    

full by : jeyochi2,6k word, be aware 🔞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

full by : jeyochi
2,6k word, be aware 🔞

🧺🧺🧺

Mendadak apartement itu sepi, hanya terdengar alunan lagu lirih yang terputar melalui speaker dekat televisi. Kedua penghuninya sedang berusaha untuk menahan diri, mereka berdua sadar apa yang akan terjadi selanjutnya setelah kejadian tadi.

Cklek

Tidak pernah terbayang kalau bunyi pintu kamar mandi yang terbuka akan membuat darah terasa memanas. Wonwoo yang sejak tadi berusaha untuk tidak mengetukkan jarinya pada ujung sofa, ia gugup tentu saja.

Tadi, dengan otaknya yang kepalang horny, ia menuruti apa yang kekasihnya itu minta. Wonwoo memakai pakaian yang digantung oleh Mingyu. Pipinya semakin memerah kala pertama kali ia melihat dirinya dalam balutan kain tipis yang tidak bisa menutupi bagian tubuhnya dengan sempurna.

Manik gelapnya tidak bisa berhenti melirik kanan kiri, sesekali ia melirik pantulan dirinya yang tergambar pada layar televisi di depan sofa. Ia meneguk ludahnya kasar, kalau boleh jujur tentu saja ia penasaran, apakah kekasihnya itu akan suka? Atau malah jijik dengan penampilannya yang seperti ini? Karena keduanya selama ini tidak pernah berlaku neko-neko dengan pernak pernik yang seperti ini.

Wonwoo merapatkan bathrobe yang menutupi tubuhnya. Mendadak tubuhnya meriang saat mendengar langkah kaki yang menuju ke arahnya. Ia tidak berani melirik ke samping, tempat kekasihnya mendudukkan diri.

"Sayang..,"

Tahan Wonwoo tahan.

"Kanala sayang.."

Game over. Wonwoo sudah tidak tahan lagi.

Ia memberanikan diri untuk menengok dan manik rubahnya langsung bertubrukan dengan milik Mingyu yang menggelap, Wonwoo sadar bahwa ia tidak sendiri disini yang menahan hasratnya.

"Gala ... Mau..,"

Suara Wonwoo melirih. Ia tidak peduli lagi dengan jarak tubuhnya dengan Mingyu yang terlalu dekat. Ditariknya tengkuk Mingyu dan dengan pelan ia menempelkan bibir keduanya. Tautan yang awalnya hanya menempel, bertambah menjadi saling melumat. Wonwoo mengalungkan kedua tangannya pada leher Mingyu, begitu juga tangan Mingyu yang melingkar sempurna di pinggangnya.

Suara nyaring pertemuan dua bibir itu tidak membuat sang empu melepaskan tautan keduanya. Bibir itu semakin haus, semakin ingin menghabisi sang lawan hingga kewelahan. Kecup, hisap, lumat, gigit seakan tidak ada hari esok. Tangan sang dominan juga tidak ingin kalah, jemarinya yang besar mengelus paha sang kekasih, menelusuri kulit halus yang tidak pernah gagal membuatnya jatuh cinta.

"Ngh-gal..,"

Nafas Wonwoo yang tersengal membuat Mingyu berhenti dengan perlakuannya. Ia beralih mengecup pucuk hidung sang kekasih berkali kali, yang tak ayal membuat sang empu kegelian.

❛ Hygge » Meanie ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang