Chap 25

250 31 3
                                    

Harap voment, karena itu sangat penting untuk kelangsungan cerita ^^

Happy reading

Yedam saat ini tengah menunggu Doyoung di parkiran, hari ini hari terakhir ujian niatnya ingin mengajak Doyoung jalan namun yang ditunggu tak juga terlihat

"Kau menunggu Doyoung?" tanya Jihoon yang tiba-tiba saja muncul

"Kau melihatnya?"

"Terakhir aku bersamanya ia bilang ingin ke toilet, lalu aku pergi duluan ke kantin, kupikir dia sudah bersamamu" jawab Jihoon

"Ngomong-ngomong dimana Junkyu? Selama ini tidak pernah lagi terlihat ke kelas sekedar mencari Mashiho" tanya Jihoon

Yedam terlihat berpikir, entah harus memberitahu atau tidak, mulutnya gatal ingin memberitahu namun ia sadar itu bukan hak nya

"Tidak tau" jawab Yedam singkat

Setelah Doyoung terlihat Yedam langsung menstarter motornya, "Aku pergi" pamit Yedam pada Jihoon

"Pergilah sana" ucap Jihoon sebal.

"Ahh jadi kau bukan kakak kandungnya?"

"Heem, hingga sekarang pun aku masih tidak tau tujuan aku dibawa kesini, yang pasti aku harus menjaganya karena dia sendirian"

"Yoshi, kau tertarik pada Junkyu?"

"Ha?" Yoshi bingung mendengar ucapan Mahiro
"Haha, bagaimana mungkin aku tertarik pada tunangan orang lain? Terlebih lagi itu tunangan Mashiho"

"Kenapa? Bukankah kau tidak bisa memaksakan perasaanmu untuk tidak suka? Bahkan banyak orang yang tertarik kepada suami atau istri orang lain? Lalu kenapa salah jika tertarik yang statusnya baru tunangan orang lain?"

"Kita memang tidak bisa memaksa perasaan, tapi kita bisa mengendalikannya, aku tidak mau mengkhianati Mashiho, dia sudah seperti adik bagiku, tak pantas rasanya jika aku menyukai Junkyu, terlebih dia sudah banyak membantuku" ucap Yoshi

"Ck, persetan dengan hubungan, kurasa aku akan tetap mementingkan perasaanku, aku tidak mau apa yang kuinginkan justru di dapat orang lain, aku punya ambisi"

"Aku melihat pandanganmu pada Junkyu berbeda, yakin tidak menaruh perasaan barang sedikit? Aku bisa membantumu" lanjut Mahiro

"Kurasa justru kau menyukai Mashiho, jika aku tidak salah tebak" Mahiro terkekeh mendengar ucapan Yoshi

'Tentu tidak, aku hanya ingin membantumu, kau tidak harus selalu mengalah"

"Letakkan ambisimu pada tempatnya Mahiro" ucap  Yoshi berdiri sambil menepuk pundak Mahiro, "Aku pamit"

"Hati-hati, hubungi aku jika kau sudah sampai" ucap Mahiro sambil melambaikan tangannya.

Mashiho merebahkan tubuhnya di kasur, malam dengan hujan adalah yang dinantikan Mashiho dari pagi tadi, entah kenapa rasanya ingin sekali melihat hujan di malam hari

Tak seperti biasanya, Junkyu sama sekali tak terlihat, entah kemana dan ada apa, bukan ingin berbicara atau bertatap muka, Mashiho hanya ingin melihat Junkyu saja, walau dari jauh pun tak masalah

"Mashi" Yoshi muncul dari balik pintu membuyarkan lamunan Mashiho

"Ada apa kak?" tanya Mashiho

"Mau makan? Aku memasak ramen" Mashiho tersenyum lalu mengangguk

Tidak ada pembicaraan di meja makan, entah kenapa rasanya seperti ia sedang sendirian, Yoshi pun terlihat tengah sibuk dengan pikirannya sendiri hingga akhirnya mereka masuk kamar masing - masing

"Kenapa rasanya hari ini aku kesepian" monolog Mashiho sambil menatap langit-langit kamarnya.

"Ayolah Hyung"

"Tidak"

"Lalu kau akan terus diam seperti ini?"

"... "

Junghwan mengacak-acak rambutnya frustasi, entah kenapa ia melakukan ini, namun ia juga tak bisa melihat kakak tirinya terus berdiam diri di apartnya sendirian

"Setidaknya buka jendelamu" Junghwan mulai menurunkan nada suaranya sambil membuka jendela apart Junkyu

"Kurasa ia akan menerima apa yang diminta"

"Hyung cukup, aku lelah mendengar celotehanmu" ucap Junghwan kesal

"Aku tidak menyuruhmu kesini" gumam Junkyu namun masih bisa didengar Junghwan

"Yedam Hyung terus menelfonku karena kau tak kunjung menjawab telfonnya, Ayah dan Ibu cemas karena kau tak membukakan pintu untuk siapapun di apart, bahkan kulihat kak Mashi terus menunggumu sambil melihat ke arah kelasmu, ada apa denganmu?"

"Aku tidak akan membukakan pintu untuk Ayah dan Ibu, mereka pasti akan membatalkannya"

"Membatalkan apa maksudmu Hyung? Jangan membuatku sakit kepala"

"Tidak akan ada yang bisa membatalkannya kecuali kehendakku dan Mashiho"

"Katakan dengan jelas SEBELUM KAU KUJADIKAN MAYAT SEKARANG!" kesabaran Junghwan menipis, ia sudah cukup menurunkan egonya untuk datang ke apartemen Junkyu, namun orang itu hanya berceloteh hal yang tak Junghwan mengerti

"Junghwan, katakan pada Ayah dan Ibu, aku akan pergi melanjutkan studi di luar negeri seperti kehendak mereka dulu, tapi jangan pernah mengambil keputusan tanpa diriku" Junghwan mengerutkan kening tak mengerti tetapi tetap melakukan apa yang diminta Junkyu.

Hampir seminggu Mashiho tak mendengar kabar Junkyu, bahkan Yedam pun tak tau dimana keberadaannya

Jujur Mashiho sangat khawatir, setelah pertemuan keluarga saat itu Junkyu gak lagi menghubunginya, apakah ada hal salah yang ia lakukan saat itu?

Kerap kali ia mengunjungi kelas Junkyu sekedar melihat, tetapi Junkyu juga tak masuk, entah apa yang dilakukannya hingga semua orang kehilangan kabarnya

"Aku merindukan Junkyu" ucap Mashiho sambil berbaring di pundak Jihoon

"Junkyu pasti akan kembali" ucap Jihoon menenangkan sambil mengusap pundak Mashiho

"Apa Yedam tak dapat kabar juga?" Doyoung menggeleng mendengar pertanyaan Jihoon

"Bahkan Junghwan pun tidak berbicara banyak saat ditemui hari itu, ia bilang tak tau ada apa dengan Junkyu dan menyerah menemuinya lagi" lanjut Doyoung

"Apapun yang terjadi, lebih baik tidak ada kabar darinya karna itu pasti lebih baik" ucap Doyoung yang diangguki oleh Jihoon meyakinkan Mashiho.

Hai hehe
Sorry lama ya
Harap masih ada yang baca barang 1 atau 2 orang
Aku bakal berusaha nyelesein book ini
Doain ya
See u

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 12, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dijodohin ❤️ [{MashiKyu}]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang