11 (mulai)

486 45 3
                                    

message

"Secretary"

" Tuan besok harus datang pagi, ada meeting penting dengan Client dari Kanada."

"sekitar pukul 7.30 kau sudah harus meeting."

"Jangan terlambat atau aku akan marah dngn mu."

"Maaf mengganggu mu tuan, tapi cepat bangun. aku menyayangimu hehe."

Jungkook terusik dengan handphone taehyung yg terus bersuara karena spam pesan dari seseorang, dia ingin membangunkan taehyung tapi saat ia melihat taehyung tidur dengan nyenyak dia jadi tidak enak.

saat Jungkook ingin meraih headphone taehyung, tangannya langsung di peluk erat oleh kekasih tampannya itu.

"Mau kemana bby, di sini saja ddy masih ingin memeluk mu." Jungkook tersenyum lembut lalu mengusap pipi taehyung.

"Ddy bangun, handphone mu terus berbunyi itu berisik, cepat cek." Taehyung membuka matanya perlahan, meraih ponselnya lalu membuka pesan itu.

Dia terkekeh ringan, Jungkook bingung dengan ekspresi wajah taehyung.

"Siapa ddy? sepertinya ada pesan lucu sampai ddy tertawa." Jungkook memiringkan kepalanya, taehyung gemas dengan Jungkook kemudian meletakkan handphonenya dan mencubit pipi Jungkook.

"Bukan siapa-siapa sayang, hanya sekertaris ddy. yasudah ddy mandi dulu ada meeting pagi ini jadi ddy harus berangkat lebih awal."

Taehyung beranjak dari tempat tidurnya kemudian memasuki kamar madi dan tentu saja mandi tidak mungkin tuan kim ini tidur lagi kan.

Jungkook tidak yakin dengan jawaban Taehyung kemudian melihat isi handphone taehyung. hatinya sakit saat membaca pesan terakhir dari sekertaris kekasihnya itu.

"Apakah taehyung bosan dengannya?."
"Apakah taehyung tidak menyukainya lagi.?"
"Apakah hubungannya akan berakhir?."
"Ada hubungan apa kekasih dan sekertarisnya itu."

Perlahan Jungkook menangis dalam diam, dia tidak ingin cerita novel yg selalu ia baca kini terjadi di hidup nya . Dia mencintai taehyung, tidak ada yg boleh memiliki taehyung selain dirinya.

ceklek……

Jungkook buru-buru meletakkan handphone taehyung dan menghapus air matanya, kembali tersenyum manis saat taehyung mencium pipi nya dan mengusak rambut Jungkook serta mengucapkan selamat pagi.

Jungkook kembali berfikir apakah perlakuan taehyung itu pura-pura?.

"Eumm ddy, bolehkah kookie ikut ke kantor lagi hari ini?." Jungkook bertanya dengan mata berbinarnya, sangat lucu memang. Namun Taehyung berjongkok di hadapan Jungkook lalu mengecup tangannya.

"Maaf bby, jangan ikut pagi ini karena ddy akan ada meeting, nanti bby bosan." Jungkook tersenyum getir mendengar penuturan lembut taehyung. Menundukkan kepalanya dan cemberut.

"Bagaimana kalau bby menyusul ddy nanti siang? selesai meeting ddy akan menyuruh supir untuk menjemput bby." Jungkook mengangguk dengan senyuman cerianya, setidaknya ia masih bisa berfikir positif saat taehyung masih mengizinkannya untuk datang ke kantor.
.
.
.
.
.
.

meeting sudah selesai kini taehyung, cilent dari Kanada atau lebih tepatnya tuan mark lee salah satu teman dekat taehyung namun berbeda negara, jare mark harus melanjutkan bisnis keluarganya yg ada di Kanada. Dan shin ryujin sang sekertaris.

mereka bertiga sedang bercanda bersama, taehyung lupa untuk menyuruh supir untuk menjemput bby nya.

Di sini lain, Jungkook terus menggerutu karena ddy nya tak kunjung menelepon dirinya. saat ia meminta tolong pada maid mereka akan menjawab "nanti saja tuan muda, siapa tau tuan besar V masih meeting."

Ayolah Jungkook bosan dengan jawaban itu, akhirnya ia memutuskan untuk meminta salah satu bodyguard nya untuk mengantarkan ke kantor taehyung.

AT: KTH ENTERTAINMENT

Jungkook naik menggunakan lift menuju ruangan Taehyung. Didepan ruangan Taehyung, Jungkook mengeryit heran. Karena pintu ruangan itu tidak tertutup rapat dan lebih anehnya lagi suara tawa bahagia taehyung terdengar menggelegar di dalam ruangan.

"Apakah di dalam ada hyung' yg lain? sepertinya ddy sangat senang." Jungkook bergumam dan mengintip di sela pintu.

Dan… oh SH!t, apa itu? kekasihnya bercanda dengan sekertarisnya? bahkan mengusak rambut panjang sekertarisny itu. Setahu Jungkook, taehyung itu kaku, cuek, dan arogan, dia bahkan tidak mau nenyapa seseorang kecuali teman-teman dekatnya. tapi ini? Taehyun justru memperlakukan sekertarisnya itu seperti Taehyung memperlakukan Jungkook.

Jungkook sangat sensitif, dia menangis pelan dan berlari meninggalkan kantor taehyung. Dia tidak ingin pulang ke mansionnya, dia merasa kecewa dengan kejadian tadi.

Terdengar lebai memang, tapi inilah kenyataannya, hati Jungkook terlampau sakit. Jungkook senang saat Taehyung senang, tapi tidak saat ini. Jungkook sakit saat taehyung senang. Itulah kenyataannya.

"Hyung tolong antarkan kookie ke mansion yoongi hyung ya." Bodyguard yg menyetir mobil Jungkook hanya mengangguk.

Jungkook menelepon hyung nya,

"Halo hyung." Suara Jungkook terdengar bergetar, yoongi bingung sekaligus panik dengan suara sepupunya itu.

"Ya kookie, ada apa? apa kau menangis? apa karena manusia alien itu?" Pertanyaan yoongi dari sebrang telepon membuat hati Jungkook semakin berdenyut sakit.

"Aku ingin ke mansion mu, nanti aku ceritakan sesuatu Hyung."

"Baiklah datang saja, Hyung ada di mansion."

Jungkook mematikan teleponnya, mematikan handphonenya, menatap keluar jendela perlahan fikirannya melayang pada pemandangan tadi.

Jungkook tersenyum getir mengingat itu, dada nya semakin sakit, ia takut kehilangan taehyung. Jika benar dia akan kehilangan ia tidak tau akan membuka hati lagi atau tidak, dau takut tidak bisa jatuh cinta lagi.

Banyak yg ia takutkan, tidak ingin kehilangan cintanya dan orang yg dia cintai.

Maaf pendek nanti aku up yg panjang, udah mau tamat juga
Maaf kalau cemburunya gak sebagus cerita lain. Ini cerita pertama ku, ingat ya makanya gak sebagus yg lain.

Makasih yg udh baca & vote 🖤🖤

 spoiled bunny (taekook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang