04|Masalah Pagi

147 21 0
                                    

"MAKSUD LO APA HAH?! Gue gak suka lo ngehina sahabat gue Vin! Lo mau ngehina gue silahkan, tapi lo gak berhak nyangkut pautin sahabat gue, khusus nya Quita kedalam masalah kita" Bentak seorang gadis pada seorang pria bernama tag Gavin Ervian Axelsen

"Faktanya emang gitu kali Del, kalian berempat itu sama aja, gak tau malu! Jalangnya Viola High School, bisa apa sih lo berempat? Bisanya cuman ngebully, ngejual diri ke om-om-" Ucapan pedas dari Gavin terhenti.

PLAK

Senyum getir terpatri dari Della pada Gavin. Della tak menyangka, pria yang sempat ia cintai dan kagumi bahkan yang selalu dirinya temani sejak kecil telah berani berkata seperti itu pada dirinya.

"Gue bingung mesti gimana lagi jelasin ke lo semua, kalau apa yang lo semua liat baik, belum tentu baik. Tapi satu hal yang pasti sekarang, gue bener-bener kecewa sama lo Gavin. Gue gak pernah se kecewa ini sama lo sejak dulu, kata-kata lo pedes banget yah. Padahal dulu lo janji bakal jagain gue, tapi akhirnya lo juga pergi. Lo gak jauh beda dari mereka Vian, maksud gue Gavin Ervian Axelsen" Gumam Della seraya meninggalkan koridor.

Sedangkan Gavin sendiri, pria itu mematung merasakan bekas tamparan yang ia dapatkan. Apa Gavin sudah kelewatan? Tapi menurutnya itu memang pantas untuk Della dan teman-temannya.

El, Azel dan Alice berjalan mengikuti Della yang telah pergi menjauh. Namun sebelum itu, Alice membisikkan sesuatu pada Gavin. Bisikan yang membuat Gavin bimbang akan langkahnya.

"Pilihan ada di lo Gavin, mau mundur atau terus maju? Lo pasti tau akibat langkah lo kan? Dan kali ini lo udah kelewatan, kalau lo lupa. Dela itu satu-satunya anak yang selalu ada buat lo kan? Baik dulu atau sekarang, tapi kalau kedepannya lo milih jalan yang salah. Jangan nyesel kalau semisal, Dela gak akan pernah ada buat lo lagi" Bisikan Alice.

Tak lupa lirikan sinis Alice layangkan pada kedua Abang kembarnya yang memang ada disana juga. Ya, sejak tadi, Aidan dan Aldean ada disana. Namun mereka diam saja ketika melihat adik mereka dihina oleh sahabat mereka.

"Dan buat kalian, jangan terlalu berpatok ke pendirian kalian yang egois. Sesekali pikirin apa yang dirasain orang lain juga. Manusia egois itu gak berguna tau di dunia ini, bahkan lebih gak berguna ketimbang orang bodoh" Sinis Alice seraya meninggalkan mereka.

Pagi tadi, Alice dkk berangkat bersama ke sekolah, dengan menggunakan mobil dari Dela dan El. Namun ketika mereka sampai di sekolah, mereka malah mendapat tuduhan buruk dari anggota inti genk Angkasa.

Mereka mengira bahwa sahabat Alice lah yang telah membully Siska kemarin, sebab mengira bahwa ketiga sahabat Alice menyangka kecelakaan yang dialami Alice itu karna Siska.

Padahal entah hal itu memang benar adanya atau hanya bualan saja, tapi bagaimana lagi, otak mereka memang hanya se dengkul saja. Bahkan sebelum mencari informasi, mereka telah menuduh seseorang. Sungguh orang bodoh.

.....

"Lo gak usah nangis Del, udah gue bilang kan, mendingan lo buang perasaan lo buat cowok itu! Dia gak pernah hargain keberadaan lo. Kita ikut sakit hati liat lo di gituin Del" Ujar Azel.

Keempat gadis itu kini sedang berada di rooftop sekolah, tempat khusus mereka berempat. Tak ada murid lain yang berani kesana, sebab mereka bahkan takut untuk sekadar bersitatap dengan Alice dkk.

"Gue gak nangis Zel, gue cuma kecewa doang, gak nyangka orang yang udah gue perlakuin sebaik itu. Udah gue sayang sedemikian rupa, bahkan kalau dia minta gue buat mati bakal gue lakuin. Tapi balasan dia gini, hati gue cuma sakit aja Zel" Balas Dela.

√√√√√√√

Komen dongg janlup vote nya juga hehe:')

579 kata
17 Oktober 2022

Rizka Atau Alice??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang